Pemupukan merupakan salah satu cara untuk meningkatkan pertumbuhan dan produksi jagung manis. Salah satu hara esensial yang diperlukan oleh jagung manis adalah kalium. Kalium dapat diperoleh dari pupuk anorganik seperti KCl maupun pupuk organik, seperti arang sekam. Tujuan dari penelitian ini adalah menentukan dosis pupuk kalium terbaik dan pengaruh pemberian arang sekam terhadap pertumbuhan dan produksi jagung manis. Perlakuan disusun secara faktorial menggunakan Rancangan Kelompok Teracak Sempurna (RKTS). Faktor pertama adalah 4 dosis pupuk kalium (K) yaitu: 0 kg ha-1, 50 kg ha-1, 100 kg ha-1, dan 150 kg ha-1. Faktor kedua adalah dosis arang sekam, yaitu 0 kg ha-1 dan 1000 kg ha-1. Data yang diperoleh kemudian dianalisis ragam dan dilanjutkan dengan uji Jarak Berganda Duncan (DMRT) pada taraf α = 5%. Hasil penelitian menunjukkan (1) tidak terdapat interaksi antara dosis pupuk KCl dengan pemberian arang sekam pada semua peubah yang diamati, (2) dosis pupuk kalium 150 kg ha-1 mampu menghasilkan pertumbuhan dan produksi tanaman jagung manis yang terbaik melalui peningkatan tinggi tanaman, diameter batang, bobot basah tanaman, bobot tongkol, panjang tongkol, dan diameter tongkol, namun belum meningkatkan derajat kemanisan jagung manis, dan (3) pemberian arang sekam hingga dosis 1000 kg ha-1 belum mampu meningkatkan pertumbuhan dan produksi tanaman jagung manis secara nyata.
Fungi Mikoriza Arbuskular (FMA) merupakan simbiosis antara fungi tertentu dengan akar tanaman dan memiliki kemampuan bersimbiosis hampir dengan 90% tanaman. FMA tidak memiliki inang yang spesifik, namun tingkat infektivitas dan efektivitasnya berbeda. Pemilihan jenis FMA yang tepat untuk kelapa sawit diharapkan dapat meningkatkan pertumbuhan bibit kelapa sawit di lapangan. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan isolat FMA yang terbaik untuk pembibitan kelapa sawit. Perlakuan disusun dalam rancangan perlakuan tunggaltidak terstruktur dengan 6 perlakuan dan 4 ulangan, sehingga terdapat 24 satuan percobaan. Perlakuan yang digunakan yaitu P0 (Kontrol), P1 (Glomus sp. isolat MV 10), P2 (Glomus sp. isolat MV 27), P3 (Gigaspora sp. isolat MV 17), P4 (Entrophospora sp. isolat MV 2), P5 (Entrophospora sp. isolat MV 29). Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok. Kesamaan ragam antar perlakuan diuji dengan Uji Barlett. Kemenambahan data diuji dengan Uji Tukey. Jika asumsi terpenuhi yaitu ragam perlakuan homogen dan data bersifat menambah, data dianalisis ragam. Pengujian beda nilai tengah antar perlakuan dilakukan dengan uji Beda Nyata Terkecil (BNT) pada selang kepercayaan Q 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa FMA jenis Entrophospora sp. isolat MV 29 dan Glomus sp. isolat MV 27 merupakan FMA yang terbaik untuk pertumbuhan bibit kelapa sawit dibandingkan dengan FMA lainnya dan tanpa FMA yang dilihat melalui nilai tengah jumlah daun sebesar 10,5 helai, nilai tengah bobot kering tajuk sebesar 30,7 g dan 29,2 g, nilai tengah diameter batang sebesar 3,98 cm dan 4,02 cm dan nilai tengah persen infeksi akar sebesar 82,9% dan 75,8%.
Growth and yield of oil palm is largely determined by climatic conditions especially in the dry season. The purpose of this study was to determine the effect of planting date and irrigation in the dry season of 2015 on the growth and production of palm oil in 2016. The data collecting was conducted from June to October 2016 at a plantation company, Southern Lampung. Treatments were arranged by factorial (3x2) in randomized block design with 7 replications. The first factor was age categories consisted of mature trees planted 2001 (TD 2001), young trees planted 2009 (TM 2009), and young trees planted 2010 (TM 2010). The second factor was irrigation (no irrigation and with irrigation). The irrigation used was bulk irrigation with rotation of once in a weeks during dry season (September-October). Observed variables were number of broken frond, spear frond, dried frond, female inflorencence, and bunches yield. Data was analyzed by analysis of the variance (ANOVA), and the differences of the mean were analyzed by Tuckey at 5% level of significant difference. Irrigation decreased number of broken frond and dry frond. Irrigation increased fresh fruit bunch yield of certain months in current and next year. Age categories (young and mature) had no signicantly effect on number of bunch and fresh fruit bunch per tree. However there was interaction between age categories and irrigation on the average of bunch weight. Keywords : growth, oil palm, rainfall, water deficit, yield
Organic agriculture was a cultivation system that applies the concept of sustainable agriculture. Organic farming systems depend on natural ingredients without using synthetic chemicals. Organic cultivation was environmentally friendly by farming activities by continuing to minimize negative impacts on the surrounding environment. This activity aims to provide knowledge and skills on the concept of sustainable agriculture, which is carried out through the application of an organic farming system at Polinela Organic Farm. Technical guidance activities are carried out at the Polinela Organic Farm, Lampung State Polytechnic, on Tuesday, March 10, 2020. Participants were the Association of ‘Sejahtera Mandiri’ Farmers Groups Rejo Asri Village, Seputuh Raman, Central Lampung. The application of environmental friendly in agricultural aspects was reflected in the management of the concept of organic agriculture carried out by Polinela Organic Farm. The concept of environmental friendly in agricultural development was implemented by taking into various aspects, such as the use of inorganic fertilizers with high efficiency, the application of pest and disease control by notice the natural ecological balance, the application of integrated crop management, the application of a clean and healthy farming system, the maintenance and strengthening of physical fertility, chemical, and biological in nature and the use of effective technology based on local wisdom.
Penggunaan jarak tanam yang terlalu lebar menyebabkan kurang efisien dalam pemanfaatan lahan dan jumlah populasi tanaman menjadi berkurang. Sementara penggunaan jarak tanam yang terlalu rapat akan meyebabkan terjadinya kompetisi yang tinggi dan mengakibatkan produktivitas rendah. Pengaturan kepadatan populasi tanaman dan pengaturan jarak tanam pada tanaman jagung manis dimaksudkan untuk menekan kompetisi antar tanaman dan menjaga produktivitas agar tetap optimal. Tujuan dari penelitian ini adalah (1) menentukan kombinasi jenis jarak tanam dan jumlah benih per lubang terbaik terhadap peningkatan pertumbuhan jagung manis dan (2) menentukan kombinasi jenis jarak tanam dan jumlah benih per lubang terbaik terhadap peningkatan produksi jagung manis. Perlakuan disusun dengan faktor tunggal yang terdiri atas 4 perlakuan jarak tanam dan jumlah benih per lubang, yaitu (1) jarak tanam tunggal 70 cm x 20 cm dengan satu biji per lubang tanam (J1), (2) jarak tanam tunggal 70 cm x 40 cm dengan dua biji per lubang tanam (J2), (3) jarak tanam jajar legowo 70 cm x 40 cm x 20 cm dengan satu biji per lubang tanam (J3), dan (4) jarak tanam jajar legowo 70 cm x 40 cm x 25 cm dengan dua biji perlubang tanam (J4). Setiap perlakuan diulang sebanyak 5 kali. Data yang diperoleh kemudian dianalisis ragam kemudian dilanjutkan dengan uji Jarak Berganda Duncan (DMRT) pada taraf α = 5%. Hasil penelitian menunjukkan perlakuan jarak tanam dan jumlah benih per lubang berpengaruh nyata pada tinggi tanaman, luas daun, bobot basah tanaman, panjang tongkol, diameter tongkol, dan bobot tongkol berkelobot jagung manis. Namun tidak berpengaruh nyata pada jumlah daun dan lingkar batang tanaman jagung manis. Penggunaan jarak tanam tunggal 70 cm x 20 cm dengan satu biji per lubang tanam dan jarak tanam jajar legowo 70 cm x 40 cm x 20 cm dengan satu biji per lubang tanam mampu menghasilkan pertumbuhan dan produksi jagung manis yang terbaik, akan tetapi penggunaan jarak tanam jajar legowo 70 cm x 40 cm x 20 cm dengan satu biji per lubang tanam mampu menghasilkan ukuran panjang tongkol yang berukuran sedang (tidak terlalu panjang) namun tetap mampu menghasilkan produktivitas tanaman jagung manis yang tinggi. Kata kunci: diameter tongkol, jajar legowo, dan kompetisi
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.