Pemupukan merupakan salah satu cara untuk meningkatkan pertumbuhan dan produksi jagung manis. Salah satu hara esensial yang diperlukan oleh jagung manis adalah kalium. Kalium dapat diperoleh dari pupuk anorganik seperti KCl maupun pupuk organik, seperti arang sekam. Tujuan dari penelitian ini adalah menentukan dosis pupuk kalium terbaik dan pengaruh pemberian arang sekam terhadap pertumbuhan dan produksi jagung manis. Perlakuan disusun secara faktorial menggunakan Rancangan Kelompok Teracak Sempurna (RKTS). Faktor pertama adalah 4 dosis pupuk kalium (K) yaitu: 0 kg ha-1, 50 kg ha-1, 100 kg ha-1, dan 150 kg ha-1. Faktor kedua adalah dosis arang sekam, yaitu 0 kg ha-1 dan 1000 kg ha-1. Data yang diperoleh kemudian dianalisis ragam dan dilanjutkan dengan uji Jarak Berganda Duncan (DMRT) pada taraf α = 5%. Hasil penelitian menunjukkan (1) tidak terdapat interaksi antara dosis pupuk KCl dengan pemberian arang sekam pada semua peubah yang diamati, (2) dosis pupuk kalium 150 kg ha-1 mampu menghasilkan pertumbuhan dan produksi tanaman jagung manis yang terbaik melalui peningkatan tinggi tanaman, diameter batang, bobot basah tanaman, bobot tongkol, panjang tongkol, dan diameter tongkol, namun belum meningkatkan derajat kemanisan jagung manis, dan (3) pemberian arang sekam hingga dosis 1000 kg ha-1 belum mampu meningkatkan pertumbuhan dan produksi tanaman jagung manis secara nyata.
Penggunaan jarak tanam yang terlalu lebar menyebabkan kurang efisien dalam pemanfaatan lahan dan jumlah populasi tanaman menjadi berkurang. Sementara penggunaan jarak tanam yang terlalu rapat akan meyebabkan terjadinya kompetisi yang tinggi dan mengakibatkan produktivitas rendah. Pengaturan kepadatan populasi tanaman dan pengaturan jarak tanam pada tanaman jagung manis dimaksudkan untuk menekan kompetisi antar tanaman dan menjaga produktivitas agar tetap optimal. Tujuan dari penelitian ini adalah (1) menentukan kombinasi jenis jarak tanam dan jumlah benih per lubang terbaik terhadap peningkatan pertumbuhan jagung manis dan (2) menentukan kombinasi jenis jarak tanam dan jumlah benih per lubang terbaik terhadap peningkatan produksi jagung manis. Perlakuan disusun dengan faktor tunggal yang terdiri atas 4 perlakuan jarak tanam dan jumlah benih per lubang, yaitu (1) jarak tanam tunggal 70 cm x 20 cm dengan satu biji per lubang tanam (J1), (2) jarak tanam tunggal 70 cm x 40 cm dengan dua biji per lubang tanam (J2), (3) jarak tanam jajar legowo 70 cm x 40 cm x 20 cm dengan satu biji per lubang tanam (J3), dan (4) jarak tanam jajar legowo 70 cm x 40 cm x 25 cm dengan dua biji perlubang tanam (J4). Setiap perlakuan diulang sebanyak 5 kali. Data yang diperoleh kemudian dianalisis ragam kemudian dilanjutkan dengan uji Jarak Berganda Duncan (DMRT) pada taraf α = 5%. Hasil penelitian menunjukkan perlakuan jarak tanam dan jumlah benih per lubang berpengaruh nyata pada tinggi tanaman, luas daun, bobot basah tanaman, panjang tongkol, diameter tongkol, dan bobot tongkol berkelobot jagung manis. Namun tidak berpengaruh nyata pada jumlah daun dan lingkar batang tanaman jagung manis. Penggunaan jarak tanam tunggal 70 cm x 20 cm dengan satu biji per lubang tanam dan jarak tanam jajar legowo 70 cm x 40 cm x 20 cm dengan satu biji per lubang tanam mampu menghasilkan pertumbuhan dan produksi jagung manis yang terbaik, akan tetapi penggunaan jarak tanam jajar legowo 70 cm x 40 cm x 20 cm dengan satu biji per lubang tanam mampu menghasilkan ukuran panjang tongkol yang berukuran sedang (tidak terlalu panjang) namun tetap mampu menghasilkan produktivitas tanaman jagung manis yang tinggi. Kata kunci: diameter tongkol, jajar legowo, dan kompetisi
The level of fertility of paddy fields in Banjarrejo was decreasing, this is indicated by low rice productivity, fertilization response was leveling off, topsoil was shallow, and rice easy lodged. Fertility degradation of paddy fields occurs continuously. Factors that encourage the ongoing process of soil fertility degradation is a concept application of High External Input Agriculture (HEIA) on the cultivation of crops, especially rice. Rice straw can be used as an alternative to increase soil fertility and maintain the health of paddy field. Straw is the main product of rice cultivation in the form of organic fertilizer because its potential reaches 1.5 x grain yield. However, the potential that is available cheaply and easily and Lack of information and knowledge about straw causes many farmers not to utilize straw to the fullest. Straw is still regarded as an obstacle in tillage, where the nest mice, disease sources, and sources of dirt that must be cleaned. Farmers have not used it to be composted because many still do not have the skills to make it. State Polytechnic of Lampung has the role and responsibility to transfer technology that is beneficial to society especially in the case of making straw compost through the program of Community Service. Technical Training Composting of Rice Straw was conducted in Banjarrejo Village, Batanghari District, East Lampung Regency in April-September 2013. The use of straw compost in paddy fields can increase rice production while maintaining sustainable soil health.
Persoalan utama yang dihadapi dalam pengelolaan kawasan hutan Pesawaran adalah adanya aktivitas perambahan hutan, illegang logging, penambangan liar, dan pergeseran batas yang mengancam fungsi hutan. Penelitian ini bertujuan untuk memastikan merancang strategi pemberdayaan ekonomi masyarakat di kawasan hutan agar dapat bertanggung jawab dalam aktivitas rehabilitasi hutan. Desa Gayau Kec. Padang Cermin Pesawaran menjadi lokasi penelitian. Metode penentuan data adalah incidental purposive dengan jumlah responden sebanyak 40 orang. Metode analisis yang digunakan adalah analisis SWOT untuk menghasilkan rumusan strategi. Berdasarkan hasil analisis menunjukkan bahwa pengelolaan hutan masyarakat untuk usahatani berorientasi GAP berada pada kuadran growth (pertumbuhan), maka strategi yang sesuai adalah strategi konsentrasi melalui integrasi horizontal diversifikasi usahatani. Pengusahaan produksi tanaman tumpangsari yang bernilai ekonomi tinggi menjadi alternatif penting. Peningkatan produktivitas usahatani perlu diakukan melalui perbaikan kualitas budidaya berprinsip GAP. Strategi ini termasuk dalam strategi pertumbuhan dengan cara memperluas kegiatan masyarakat dan mengembangkan jaringan informasi dan komunikasi pada daerah yang memiliki program yang sama. Eksplorasi tumbuhnya pendapatan alternatif dari usahatani non kayu memerlukan pendampingan lembaga permodalan, kehadiran SDM pendamping, dan akses teknologi.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.