ABSTRAKKarakteristik padi beras merah yang memiliki umur dalam (lebih dari 134 hari) dan postur tanaman yang tinggi (rata-rata 164 cm) menyebabkan preferensi petani untuk membudidayakan padi beras merah cenderung menurun. Menurut hasil penelitian, beras merah mengandung antioksidan yang lebih tinggi dibandingkan dengan beras putih serta dianjurkan untuk diet gula. Saat ini hanya sebagian kecil plasma nutfah padi beras merah yang ditanam secara luas untuk memenuhi kebutuhan, khususnya kalangan masyarakat yang makin menyadari keutamaan kandungan gizi beras merah. Sementara sebagian besar plasma nutfah padi beras merah tidak ditanam secara terus-menerus sehingga akan mengalami erosi genetik. Oleh karena itu, Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Bioteknologi dan Sumberdaya Genetik Pertanian sebagai lembaga yang memiliki mandat pelestarian tanaman pangan, terus melakukan konservasi ex-situ. Hingga kini 54 varietas/galur padi beras merah telah dikumpulkan melalui eksplorasi dari hampir seluruh daerah di Indonesia dan telah dikarakterisasi. Dengan adanya keragaman genetik padi beras merah yang berasal dari berbagai daerah di tanah air, diharapkan program pemuliaan tanaman dapat berjalan sesuai dengan tujuan. (De Guzman 2012). Secara garis besar, ada tiga jenis warna beras, yaitu beras merah (red rice), beras hitam (black rice), dan beras putih (white rice), tetapi sebagian besar beras yang dikonsumsi ialah beras putih (Chaudhary 2003). Keragaman warna beras bergantung pada pigmen warna, khususnya antosianin pada lapisan perikarp, kulit biji (seed coat) atau aleuron.Padi beras merah jarang dibudidayakan petani di Indonesia karena umurnya panjang (rata-rata 134 hari) dan morfologi tanamannya tinggi (rata-rata 164 cm) sehingga mudah rebah (Silitonga 2015). Beras merah juga jarang dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia, padahal selain sebagai sumber karbohidrat, beras merah merupakan pakan fungsional karena mengandung antosianin, suatu senyawa antioksidan yang dapat menangkal radikal bebas. Beras merah merupakan makanan pokok yang paling populer di Eropa, bahkan lebih populer dibandingkan dengan di daerah asalnya, yaitu Asia Tenggara (Simmons dan Williams 1997). Kementerian Kesehatan RI melaporkan beras merah tumbuk mengandung protein 7,3%, besi 4,2%, dan vitamin B1 0,34%. Beras merah juga mengandung karbohidrat, lemak, serat, asam folat, magnesium, niasin, fosfor, vitamin A dan C. Tepung beras merah pecah kulit dapat mencegah berbagai penyakit, di antaranya kanker usus, batu ginjal,
<p>Local varieties of pigmented rice are highly valuable genetic resources as a functional food in the future. Pigmented rice contains anthocyanins which function as nutrient bioactive components, called antioxidants. The aim of this research was to characterize anthocyanin content on 27 accessions of pigmented local rice, 2 varieties of released red rice varieties (Aek Sibundong and Inpari<br />24), and 1 control varieties of white rice, Ciherang. The content of anthocyanin was analyzed by using High Performance Liquid Chromatography (HPLC) with cyanidin-3-glucoside as a standard. The results showed that local rice Aen Metan and Melik had the highest anthocyanin content were reached 0.7953 mg/g and 0.7806 mg/g. These content were higher than 2 released red rice varieties, Aek Sibundong and Inpari 24 which had anthocyanin content reached 0.6496 mg/g and 0.4423 mg/g, respectively. Aen Metan and Melik were local black rice varieties and frequently have used as a parent in the breeding program. The white rice as control, Ciherang was showed the lowest anthocyanin content. Four pigmented local rice, Baliman Putih, Sari Kuning, Karamanting, and Iden had higher anthocyanin content than the two released red rice breeding varieties.</p>
Generally, upland rice productivity is lower than irrigated rice due to physical characteristic, water land limitation, and rooting characteristic. Upland rice variety which could be adaptive towards marginal land environment can be achieved through plant breeding. This study aimed to evaluate rooting system of upland rice germplasm through its rooting ability to penetrate into hard coating and to measure rooting which expected to related with its adaptability towards dry environment and soil density. This study was implemented in ICABIOGRAD's glass house, Bogor during July-August 2015. A hundred of local varieties of germplasm seeds originated from North Sumatra, South Sumatra, North Sulawesi, Jambi, Central Kalimantan, East Kalimantan, NTT, Central Java, East Java, West Java, DIY, and Banten provinces were planted inside pot with basic materials were coated with mix combination of 60% paraffin and 40% vaseline which equal with 12 bars of strength. The results showed grouping of 100 variety upand rice germplasms could be devided based on variety with unsimilar charachteristic with others variety, which were Si Gambiri Etek from North Sumatra, Cikapudeng variety from Banten, and Ketan Kasumba B variety from Banten. Germplasm with the best rooting characteristic (roots weight and high root canopy ratio) can be used as genetic resources for plant breeding program.Keywords: upland rice, rooting penetration, germplasm. ABSTRAKProduktivitas padi gogo umumnya lebih rendah dibanding dengan padi sawah disebabkan oleh sifat fisik dan terbatasnya air dalam tanah serta karakteristik perakaran tanaman. Varietas padi gogo yang adaptif pada lingkungan lahan marginal dapat diperoleh melalui pemuliaan tanaman. Tujuan penelitian ini adalah mengevaluasi sistem perakaran plasma nutfah padi gogo melalui kemampuan perakarannya menembus lapisan keras dan untuk mengukur perakaran yang diduga berkaitan dengan adaptabilitasnya terhadap lingkungan kekeringan dan kepadatan tanah. Penelitian dilakukan di rumah kaca BB Biogen Bogor pada bulan JuliAgustus 2015. Benih plasma nutfah 100 aksesi (varietas lokal) yang berasal dari provinsi Sumatra Utara, Sumatra Selatan, Sulawesi Utara, Jambi, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, NTT, Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat, DIY, dan Banten ditanam pada pot dengan bagian dasar dilapisi dengan kombinasi campuran 60% parafin dan 40% vaselin yang setara dengan kekerasan 12 bar. Hasil penelitian menunjukkan pengelompokan plasma nutfah 100 varietas padi gogo dapat dikelompokkan berdasarkan varietas yang karakteristiknya jauh berbeda dengan yang lain, yaitu varietas Si Gambiri Etek asal Sumatra Utara, varietas Cikapundeng asal Banten, dan varietas Ketan Kasumba B asal Banten. Plasma nutfah yang memiliki karakteristik perakaran baik (bobot akar dan rasio akar tajuk yang tinggi) dapat digunakan sebagai tetua dalam program pemuliaan tanaman.
<p>Indonesia memiliki sumber daya genetik ubi yang cukup beragam. Sekitar 2.500 aksesi yang mencakup setidaknya 8 jenis ubi di-konservasi di bank gen lapangan Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian di Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Bioteknologi dan Sumber Daya Genetik Pertanian (BB Biogen). Tulisan ini memberikan pandangan mengenai pengelolaan koleksi sumber daya genetik aneka ubi yang dikoservasi di BB Biogen pada kurun waktu 2010–2019. Tulisan mencakup hambatan dalam pengelolaan, langkah-langkah yang telah ditempuh, dan langkah ke depan yang dibutuhkan untuk meningkatkan efisiensi dalam kegiatan konservasi. Sumber data dukung utama diperoleh dari laporan tahunan kegiatan, sedangkan konsep dasar dan pedoman pengelolaan sumber daya genetik dari sumber terpercaya dijadikan sebagai acuan. Konservasi sumber daya genetik aneka ubi di BB Biogen mengalami berbagai kendala yang menyebabkan hilangnya sejumlah aksesi. Hambatan utama dalam pengelolaan aneka ubi di lapangan adalah kurang diprioritaskannya kegiatan konservasi. Beberapa pendekatan telah dilakukan untuk mengu-rangi terjadinya kehilangan aksesi, seperti pemindahan lokasi dan penggantian sistem tanam, dan perbaikan pengelolaan tenaga teknis lapangan. Pemindahan tanam dari pertanaman lapangan ke pertanaman di pot disertai penunjukan tenaga teknis khusus yang telah dilakukan terhadap enam komoditas ubi menunjukkan kondisi hasil pertanaman yang lebih baik dan berkurangnya kasus kehilangan aksesi. Upaya ini perlu diteruskan dan diterapkan untuk seluruh koleksi ubi. Selain itu, untuk meningkatkan efisiensi pengelolaan, pendekatan proaktif pada aspek yang lain juga diperlukan. Pada aspek administrasi, sistem pengelolaan yang mandiri dengan dukungan kapasitas sumber daya manusia, fasilitas, dan pembiayaan yang memadai dibutuhkan untuk menjamin keber-langsungan kegiatan operasional bank gen. Pada aspek teknis, perlu dilakukan rasionalisasi aksesi, pembentukan koleksi inti, dan meningkatkan penyimpanan duplikat keamanan melalui konservasi berbasis in vitro.</p>
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.