Economic activity is currently entering an era called the era of digital economy. Digital economy involves the process of e-business or e-commerce that utilizes the internet network. The rapid growth of internet users in Indonesia has affected the agribusiness sector to adopt e-commerce called e-agribusiness.In line with the development of the internet, a new understanding of electronic marketing paradigm in e-agribusiness in the form of e-marketplace. Some agribusiness e-marketplace sites have been born in Indonesia such as "agromaret.com", "kecipir.com", "limakilo.id", and "agribisnispedia.com". These five agribusiness e-marketplaces each have their own characteristics, advantages and disadvantages. Basically, the success of an e-marketplace depends heavily on the level of involvement of the participating participants. The lack of e-marketplace reliability is often criticized as one of the key factors that reduce the confidence of sellers or buyers to participate. The process of maturing the e-marketplace is needed to influence the user's perception of the quality of the technical service, the quality of the content service and the quality of customer service. Therefore, there is pressure on the provider side to improve the quality of its services and offer something unique above industry standards to achieve a competitive advantage over other agribusiness e-marketplaces. Keywords:e-commerce, e-agribusiness, e-marketplace.
Pasar elektronik (e-marketplace) memberikan paradigma baru bagi setiap organisasi bisnis dalam mengelola usahanya, termasuk UMKM pangan. Identifikasi perubahan yang diperlukan pada traditional marketing mix (4P) menjadi kebutuhan untuk membangun model yang sesuai dalam relationship marketing di e-marketplace. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh e-marketing mix (product, price, place, promotion) terhadap tingkat keunggulan posisional bersaing yang dicapai oleh UMKM pangan di e-marketplace. E-marketplace yang dipilih sebagai wilayah sampel adalah Tokopedia, Shopee, Bukalapak. Responden yang dijadikan sampel adalah UMKM yang menjual produk makanan ringan di e-marketplace yang berjumlah 160 responden. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah Structural Equation Modeling (SEM). Total indikator yang diukur dalam model adalah 16 indikator. Hasil penelitian menunjukkan bahwa product, place, promotion berpengaruh positif dan signifikan terhadap keunggulan posisional bersaing. Variabel e-marketing mix yang berpengaruh paling dominan terhadap peningkatan keunggulan posisional bersaing UMKM pangan di e-marketplace adalah product. Oleh karena itu, optimasi foto produk, variasi produk, deskripsi produk, dan informasi update produk merupakan kunci utama UMKM pangan untuk meningkatkan keunggulan posisional bersaing di e-marketplace.Kata kunci: e-marketplace, keunggulan posisional bersaing, marketing mix, UMKM pangan
Sawi Pakcoy (Brassica rapa subsp. Chinensis) memiliki peluang pasar yang cukup tinggi, tanaman ini berkembang pesat di daerah tropis dan subtropis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat biaya penerimaan dan pendapatan usahatani sawi pakcoy (Brassica rapa subsp. Chinensis) di Desa Sumberejo Kecamatan Ngablak Kabupaten Magelang dan mengetahui kelayakan usahatani sawi pakcoy (Brassica rapa subsp. Chinensis) ditinjau dari BEP dan R/C di Desa Sumberejo Kecamatan Ngablak Kabupaten Magelang. Metode dasar yang digunakan yaitu metode diskriptif kuantitatif. Metode penentuan lokasi dilakukan secara sengaja (purposive). Penentuan pengambilan sampel responden menggunakan sampel jenuh. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh petani usahatani sawi pakcoy di Desa Sumberejo, Kecamatan Ngablak, Kabupaten Magelang yang berjumlah 10 petani. Analisis data dilakukan dengan menghitung biaya, penerimaan, pendapatan, BEP (Break Even Point) dan R/C. Hasil analisis menunjukkan bahwa : (1) besarnya biaya total yang dikeluarkan oleh petani di Desa Sumberejo Kecamatan Ngablak Kabupaten Magelang sebesar Rp. 2.267.033 per musim tanam, (2) besarnya produksi sawi pakcoy 1.117 kg dengan harga jual Rp. 4.000 maka diperoleh penerimaan sebesar Rp. 4.468.000 per musim tanam, (3) besarnya pendapatan yang diterima petani sawi pakcoy di Desa Sumberejo Kecamatan Ngablak Kabupaten Magelang sebesar Rp. 2.200.967 , (4) besarnya BEP unit yaitu sebesar 567 kg/musim, BEP harga Rp. 2.066, (5) Nilai R/C sebesar 2,0 artinya setiap Rp. 1,00 biaya yang dikeluarkan, maka diperoleh penerimaan sebesar Rp. 2,0 pada kegiatan usahatani sawi pakcoy ini layak di usahakan.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.