ISNET adalah organisasi jaringan kerja sama negara-negara anggota Organisasi Kerja Sama Islam (OKI). ISNET didirikan pada tahun 1987 oleh sembilan negara OKI, satu di antaranya adalah Indonesia. Sudah tiga tiga puluh tahun ISNET berjalan tetapi dalam sepuluh tahun terakhirnya Indonesia tidak aktif, bahkan sejak tahun 2007 Indonesia tidak membayar iuran anggota dan berkeinginan untuk keluar dari ISNET. Penting untuk diketahui bagaimana kontribusi dan manfaat yang diperoleh Indonesia dari organisasi tersebut sebagai pertimbangan keanggotaan Indonesia pada ISNET ke depan. Data yang digunakan dalam kajian ini adalah data sekunder yang diperoleh melalui studi pustaka dari berbagai referensi yang berkaitan dengan ISNET. Metoda yang digunakan dalam kajian ini adalah deskriptif kualitatif. Analisis kontribusi dan manfaat dilakukan dengan menggunakan pendekatan Cost Benefit Analysis (CBA) yang dikemukakan oleh Dunn dan Pasal 4 Peraturan Presiden RI Nomor 64 Tahun 1999 tentang Keanggotaan dan Kontribusi Pemerintah Indonesia pada Organisasi-Organisasi Internasional. Dari kajian diperoleh hasil bahwa manfaat yang diperoleh Indonesia dari ISNET lebih besar dibandingkan dengan kontribusi tahunan. Demikian pula, keanggotaan Indonesia dalam ISNET akan memberikan citra yang lebih baik bagi Indonesia, baik di ISNET maupun di OIC.
Untuk memperoleh alih teknologi antariksa, khususnya teknologi roket bagi Indonesia tidaklah mudah, karena teknologi tersebut, di samping mengandung teknologi tinggi, resiko tinggi, dan biaya tinggi juga sifatnya guna ganda (kepentingan sipil dan militer), sehingga negara-negara yang memiliki kemampuan dalam teknologi tersebut dan negara yang tergabung dalam kelompok Missile Technology Control Regime (MTCR) akan membatasi alih teknologi roket ke negara yang bukan kelompoknya. Sampai saat ini, Indonesia belum bergabung dengan kelompok MTCR tetapi ada keinginan untuk masuk menjadi kelompoknya. Makalah ini mengkaji MTCR dalam perpektif kepentingan nasional. Metodologi yang digunakan dalam kajian ini adalah deskriptif kualitatif yang datanya dikumpulkan dari berbagai referensi dan dari sumber lainnya, baik cetak maupun elektronik. Sedangkan dasar analisis yang dilakukan dalam kajian ini penulis menggunakan teori kepentingan nasional. Dari kajian diperoleh hasil bahwa MTCR dibutuhkan oleh Indonesia untuk transfer teknologi bagi pengembangan teknologi roket di Indonesia dalam rangka mewujudkan kepentingan nasional di bidang pertahanan, perekonomian, serta turut serta dalam mewujudkan perdamaian dan ketertiban dunia.
Di dalam Rencana Induk Penyelenggaraan Keantariksaan Tahun 2016—2040 bahwa target lima tahunan penguasaan teknologi keantariksaan pada tahun 2036—2040 adalah terlaksananya peluncuran roket pengorbit satelit mikro berorbit rendah. Untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan mitra kerja sama untuk alih teknologinya. Alih teknologi dari negara-negara anggota Missile Technology Control Regime (MTCR) sangat dibatasi apabila Indonesia belum menjadi anggotanya. Di samping itu pula, apabila menjadi anggota MTCR terdapat konsekuensi yang akan dihadapi oleh Indonesia. Oleh karena itu, perlu dicari mitra lain di luar anggota MTCR untuk kerja sama tersebut diantaranya adalah Iran. Tujuan makalah ini adalah mengkaji kemampuan teknologi Iran yang merupakan salah satu negara non anggota MTCR sebagai alternatif dalam kerja sama pengembangan teknologi roket di Indonesia. Kajian mencakup pemetaan kemampuan teknologinya, hasil yang telah dicapainya, dan pertimbangan kerja sama Indonesia dan Iran yang sudah pernah dilakukan selama ini. Metoda yang digunakan dalam kajian ini adalah deskriptif kualitatif. Analisis dilakukan dengan menggunakan pendekatan teori kepentingan nasional. Dari analisis diperoleh hasil bahwa kemampuan teknologi Iran dikaitkan dengan kepentingan nasional dan pengembangan teknologi roket di Indonesia mengindikasikan bahwa Iran dapat dijadikan alternatif mitra kerja sama Indonesia dalam pengembangan teknologi roket di Indonesia ke depan.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.