Pemantauan “titik panas” (hotspot) merupakan salah satu upaya pengendalian kejadian bencana kebakaran hutan dan lahan (karhutla) dengan melakukan deteksi panas melalui bantuan satelit penginderaan jarak jauh dan sistem informasi geografis. Hotspot memiliki ragam variasi yang tinggi baik secara temporal maupun spasial sebagai sebuah indikator terjadinya kebakaran disuatu tempat dengan tingkat kepercayaan tertentu. Data hotspot diperoleh dari satelit MODIS yang berisi informasi lintang, bujur, dengan klasifikasi tingkat kepercayaan 1% hingga 100%. Metode yang digunakan dalam analisis ini adalah dengan menjumlahkan titik hotspot harian dengan tingkat kepercayaan hotspot diatas 80% dalam bidang grid dengan resolusi spasial 25 km2 bulanan, kemudian dibuat time series dari tahun 2006 hingga 2015 dengan domain seluruh wilayah Indonesia. Secara klimatologis, dari gridding data yang dianalisis secara spasial terlihat jumlah populasi hotspot yang dominan terdapat di daerah Jambi, Sumatera Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, dan Kalimantan Timur. Berdasarkan analisis pola temporal, terlihat bahwa jumlah populasi hotspot banyak terjadi pada bulan-bulan saat puncak musim kemarau (Juni, Juli, Agustus, September dan Oktober).
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.