Penilaian perbandingan pendapatan pengusaha kue bagea yang menggunakan bahan bakar minyak tanah dengan yang menggunakan bahan bakar gas elpiji pada tabel-tabel tersebut.maka penulis menyimpulkan bahwa, dengan menggunakan bahan bakar gas elpiji lebih menguntungkan karena pendapatannya lebih besar dibandingkan dengan yang menggunakan bahan bakar minyak tanah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisa Apakah Dampak Konversi Minyak Tanah ke Gas Elpiji Berpengaruh Terhadap peningkatan pendapatan usaha industri Bagea di Kota Palopo. Berdasarkan hasil penelitian diharapkan dapat mendorong terwujudnya sektor ekonomi yang semakin seimbang dan kokoh yakni antara sektor industri yang maju dengan adanya kebijakan pemerintah mengenai konversi minyak tanah ke gas elpiji khususnya pada industri bagea. Kesimpulannya bahwa dalam menggunakan bahan bakar gas elpiji lebih menguntungkan atau lebih efesien di bandingkan dengan menggunakan bahan bakar minyak tanah dalam memproduksi kue bagea. Kata kunci: konversi minyak tanah, gas elpiji, pendapatan, industri bagea

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penerapan good corporate governance terhadap kinerja keuangan pada PT. Unilever Indonesia Tbk. Komponen corporate governance yang digunakan dalam penelitian ini yaitu komisaris independen, kepemilikan institusional dan kepemilikan manajerial. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan data laporan tahunan. Metode analisis yang digunakan adalah analisis regresi berganda. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa secara simultan good corporate governance berpengaruh terhadap kinerja keuangan yang diproksikan dengan CFROA. Secara parsial kepemilikan institusional dan kepemilikan manajerial berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja keuangan, sedangkan komisaris independen tidak berpengaruh terhadap kinerja keuangan perusahaanKata kunci : Good Corporate Governance, Komisaris Independen, Kepemilikan Institusional, Kepemilikan Manajerial, Kinerja Keuangan

No abstract

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besar kecilnya ketimpangan pembangunan yang terjadi di Kabupaten Luwu pada tahun 2011-2019. Adapun penelitian ini adalah penelitian deskriptif dan kuantitatif. Data yang digunakan pada penelitian ini berupa data sekunder Kabupaten Luwu dan Rata-rata Provinsi Sulawesi Selatan pada tahun 2011-2019. Teknik Analisis yang digunakan untuk analisis deskriptif yaitu menggunakan matriks Tipologi Klassen , sedangkan analisis kuantitatif menggunakan Indeks Williamson. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa: 1) Berdasarkan nilai Indeks Williamson atau tingkat ketimpangan antar Kabupaten Luwu dan Provinsi Sulawesi Selatan berada posisi yang relatif rendah mulai dari tahun 2011-2019 hal ini dibuktikan selama masa pengamatan nilai indeks hanya berputar pada angka 0,23 sampai 0,29. 2) Berdasarkan Matriks Tipologi Klassen Kabupaten Luwu termasuk sebagai daerah yang tertinggal selama masa pengamatan kecuali pada tahun 2013,2014,2015 pada tahun tersebut Kabupaten Luwu termasuk daerah yang berkembang cepat. Kata kunci: Ketimpangan Pembangunan,  Indeks Williamson, Tipologi Klassen   ABSTRACK This study aims to determine the size of the development inequality that occurred in Luwu Regency in 2011-2019. The research is descriptive and quantitative research. The data used in this study are secondary data of Luwu Regency and the average of South Sulawesi Province in 2011-2019. The analysis technique used for descriptive analysis was using the Klassen typology matrix, while the quantitative analysis used the Williamson Index. The results of this study indicate that: 1) Based on the Williamson Index value or the level of inequality between Luwu Regency and South Sulawesi Province, it is in a relatively low position starting from 2011-2019. This is evidenced during the observation period the index value only rotates at 0.23 to 0.29. 2) Based on the Klassen Typology Matrix, Luwu Regency was included as a lagging area during the observation period except in 2013,2014,2015 in that year, Luwu Regency was a fast developing area. Keywords: Development Inequality, Williamson Index, Klassen Typology.

No abstract