Latar belakang: Keseimbangan merupakan kemampuan tubuh untuk tetap berada dalam keadaan stimbang dan menyesuaikan diri terhadap gravitasi, permukaan tanah dan objek dalam lingkungannya ketika melakukan aktivitas sehari-hari. Gangguan keseimbangan pada lansia tersebut dapat berdampak pada meningkatnya resiko jatuh pada lansia yang dapat menyebabkan berbagai macam cidera pada lansia seperti patah tulang maupun luka berat bahkan kematian. Tujuan: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui otago home exercise programme dapat meningkatkan keseimbangan dinamis pada lansia. Metode: Penelitian ini bersifat eksperimental dengan rancangan one group pre dan post test design. Sampel penelitian berjumlah 14 orang yang diberikan intervensi otago home exercise programme. Pengukuran keseimbangan dinamis dilakukan dengan menggunakan timed up and go test (TUGT) yang diukur sebelum dan sesudah pemberian intervensi. Hasil: Hasil pengujian hipotesis menggunakan wilcoxon match pair test diperoleh rerata sebelum perlakuan sebesar 16,68 dan setelah perlakuan sebesar 12,09 dengan nilai p=0,001. Kesimpulan: Dari hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan otago home exercise programme dapat meningkatkan keseimbangan pada lansia.Kata Kunci: Otago Home Exercise Programme, Keseimbangan Dinamis, Timed Up and Go Test, Lansia
Pendahuluan: Lanjut usia selama masa pandemi covid-19 mengalami perubahan dimana dapat menimbulkan terjadinya penurunan aktivitas sehari-hari yang berpengaruh pada aktivitas fisik. Aktivitas fisik yang semakin menurun pada lanjut usia akan memberikan pengaruh pada peredaran darah dimana dapat terjadi peningkatan atau penurunan tekanan darah. Kondisi tersebut juga memberikan perubahan pada serapan oksigen ke dalam tubuh. Penurunan aktifitas fisik pada lansia dapat menimbulkan perubahan pada tekanan darah dan saturasi oksigen. Tujuan dari penelitian ini mengetahui hubungan antara aktifitas fisik terhadap tekanan darah dan saturasi oksigen pada lanjut usia. Metode: Penelitian ini menggunakan desain cross-sectional study. Sampel ditentukan dengan purposive sampling. Jumlah peserta penelitian adalah 50 orang lanjut usia. Hasil: Hasil uji somer’s d aktivitas fisik terhadap tekanan darah didapatkan nilai p=0,037 (p<0,05) didapatkan hubungan yang bermakna antara aktivitas fisik dengan tekanan darah. Hasil uji somer’s d tidak didapatkan hubungan yang bermakna antara aktivitas fisik terhadap saturasi oksigen yang ditunjukkan dengan nilai p=0,603 (p>0,05). Simpulan: Peningkatan dan penurunan aktivitas fisik memiliki hubungan terhadap tekanan darah pada lansia. Peningkatan dan penurunan aktivitas fisik tidak memiliki hubungan terhadap saturasi oksigen pada lanjut usia. Kata Kunci: aktifitas fisik, saturasi oksigen, tekanan darah, lanjut usia
Keseimbangan mengacu pada kemampuan tubuh untuk menjaga keseimbangan sambil menyesuaikan diri dengan gravitasi, permukaan tanah, dan objek lain di lingkungannya. Gangguan keseimbangan dapat menurunkan kualitas hidup serta menurunkan kemandirian lansia. Lansia dengan gangguan keseimbangan berisiko lebih tinggi untuk jatuh, yang dapat mengakibatkan berbagai trauma termasuk patah tulang, luka berat, dan bahkan kematian. Kegiatan ini bertujuan untuk memeriksa dan memberikan edukasi kepada lansia mengenai keseimbangan dan berbagai risiko yang ditimbulkan akibat gangguan keseimbangan serta upaya preventif yang dapat dilakukan berupa latihan keseimbangan. Metode dalam kegiatan ini terbagi dalam beberapa tahap yaitu tahap perizinan dan audiensi, tahap implementasi kegiatan dengan melakukan pemeriksaan keseimbangan dengan Fukuda step test. Tahap selanjutnya memberikan edukasi keseimbangan dan upaya preventif yang dapat dilakukan untuk mencegah gangguan keseimbangan. Output dari kegiatan ini adalah peningkatan kualitas hidup lansia, sedangkan outcomenya adalah kepuasan lansia terhadap pelayanan yang diberikan. Hasil dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah jumlah lansia yang mengikuti kegiatan sebanyak 26 orang dengan rincian laki-laki berjumlah 8 (30,8%) orang, sedangkan perempuan berjumlah 18 (69,2%) orang. Lansia yang mengalami gangguan keseimbangan adalah 17 (65,4%) orang dan dengan keseimbangan baik sebesar 9 (34,6%) orang. Berdasarkan hasil diatas, disimpulkan bahwa banyak lansia mengalami gangguan keseimbangan pada Kelompok Lansia Karang Lansia Rahayu, Banjar Kertha Bhuwana, Denpasar.
Background: Mechanical low back pain is pain that resulting from poor posture which cause decreased disability and limitation of lumbar range of motion. Purpose: The purpose of this study was to prove mulligan bent leg raise more effective to increase lumbosacral range of motion and decreased disability than slump stretching among tile craftsman with Mechanical low back pain in Darmasaba village. Methods: This research was an experimental study with pre and post test control group design. Sample of this study is tile craftsman with mechanical low back pain with 20 samples aged 30-55. Samples were divided into two groups, which the first group (n = 10) was given Mulligan bent leg raise, while the second group was given slump stretching. Do exercise 3 times a week for 4 weeks. Lumbar range of motion was measured with modified-modified schober test while level of disability was measured with modified oswestry disability index. Result: Paired Sample T-test in Group 1 and Group 2 obtained p=0,000 that showed in each Group 1 and Group 2 there is significant difference. Independent Samples Test of Group 1 and Group 2 showed the result p=0,000 which mean that there is significant difference in increased lumbar range of motion and decreased disability. Conclusion: Mulligan bent leg raise more effective to increase lumbosacral range of motion and decreased disability than slump stretching to tile craftsman with mechanical low back pain in Darmasaba village.
Peningkatan jumlah populasi lansia menyebabkan semakin banyak masalah kesehatan yang akan dialami oleh lansia yang disebabkan karena kurangnya aktivitas fisik seperti gangguan kualitas tidur dan penurunan fungsi kognitif. Seiring dengan pertambahan usia dan berkurangnya aktivitas fisik, semakin besar kemungkinan seseorang mengalami gangguan kualitas tidur dan penurunan fungsi kognitif. Aktivitas fisik yang rutin dilakukan oleh lansia dapat mencegah terjadinya gangguan kualitas tidur dan mencegah penurunan fungsi kognitif. Semakin meningkat aktivitas fisik maka semakin meningkat kualitas tidur dan fungsi kognitif pada lansia. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara aktivitas fisik terhadap kualitas tidur dan fungsi kognitif pada kelompok lansia Dharma Sentana, Batubulan. Penelitian ini adalah cross sectional study dengan teknik pengambilan sampel purposive sampling. Penelitian dilakukan di kelompok lansia Dharma Sentana, Batubulan. Sampel penelitian ini berjumlah 50 orang lansia. Aktivitas fisik diukur dengan International Physical Activity Scale (IPAQ), kualitas tidur diukur dengan Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI), dan fungsi kognitif diukur dengan Mini-Mental State Examination (MMSE). Berdasarkan hasil uji chi-square didapatkan nilai p=0,007 yang artinya ada hubungan antara aktivitas fisik dengan kualitas tidur dan nilai p=0,000 yang artinya ada hubungan antara aktivitas fisik dengan fungsi kognitif. Simpulan penelitian ini adalah ada hubungan antara aktivitas fisik terhadap kualitas tidur dan fungsi kognitif pada kelompok lansia Dharma Sentana, Batubulan. Kata kunci: Lansia, Aktivitas Fisik, Kualitas Tidur, Fungsi Kognitif
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.