Pada muatan materi IPA masih banyak ditemukan siswa yang asyik mengobrol dengan teman kelompoknya sehingga hanya beberapa orang saja yang memperhatikan materi yang dijelaskan oleh guru. Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran group investigation berbasis media lingkungan terhadap kompetensi pengetahuan IPA. Jenis pada penelitian ini ialah eksperimen semu dengan menggunakan rancangan non-equivalent control grup design. Polulasi yang terdapat pada penelitian ini adalah sebanyak 174. Sampel diambil menggunakan teknik cluster random sampling untuk menentukan kelompok eksperimen dan juga kelompok kontrol. Pengumpulan data untuk kompetensi pengetahuan IPA mempergunakan instrumen tes objektif sebanyak 30 soal yang sudah diujikan instrumen dengan validitas, uji daya beda, indeks kesukaran, dan reliabilitas. Hasil perolehan data kemudian dianalisis dengan uji-t polled varians. Perolehan dari analisis data yaitu thitung = 2,979 > ttabel = 1,993 pada taraf signifikansi 5% dengan dk = 72, jadi, H0 ditolak dan Ha diterima. Maka, terdapat perbedaan yang signifikan kompetensi pengetahuan IPA antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Jika dilihat dari nilai rata-rata gain skor ternormalisasi kompetensi pengetahuan IPA kelompok eksperimen adalah 0,4 lebih dari kelompok kontrol adalah 0,23. Simpulan dari hal tersebut adalah model pembelajaran group investigation berbasis media lingkungan berpengaruh terhadap kompetensi pengetahuan IPA. Hasil penelitian ini dapat digeneralisasikan di populasi penelitian. Hal ini berarti bahwa model pembelajaran Group Investigation berbasis media lingkungan dapat diterapkan.
Hasil belajar IPA pada sekolah dasar masih rendah dikarenakan cara belajar siswa yang masih kurang efektif dalam meningkatkan kemampuan siswa sehingga perlunya penerapan model pembelajaran yang bagus. Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh model Children Learning in Science berbasis masalah kontekstual terhadap motivasi dan hasil belajar IPA siswa kelas V SD. Penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu (Quasi Eksperimen) dengan rancangan Pretest Posttest Control Group Design. Populasi penelitian adalah seluruh siswa Kelas V SD yang terdiri dari 309 orang siswa. Sebanyak 63 siswa dipilih sebagai sampel yang ditentukan dengan teknik random sampling. Data hasil belajar dikumpulkan menggunakan metode tes objektif pilihan ganda sedangkan data motivasi belajar dikumpulkan menggunakan metode non tes berupa kuisioner. Data dianalisis dengan menggunakan analisis MANOVA dan Anava dengan hasil Penelitian menunjukkan bahwa model pembelajaran Children Learning in Science berbasis masalah kontekstual berpengaruh positif terhadap motivasi dan hasil belajar IPA siswa kelas V SD, baik secara simultan maupun secara terpisah. Implikasi dari penelitian ini adalah pentingnya menggunakan pendekatan pembelajaran yang mempertimbangkan konteks dan masalah nyata dalam mengajar IPA di sekolah dasar.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.