Penelitian ini dilatar belakangi fenomena interaktivitas ilustrasi sebagai rangsang visualpada ruang belajar dalam upaya menumbuhkan motivasi belajar siswa Sekolah Dasarkelas 1 – 3. Penelitian ini bertujuan memahami ‘value’ sebuah ilustrasi yang berperan dalamupaya meningkatkan motivasi belajar siswa. Analisis kualitatif dengan metode proseduralini diawali dengan mengumpulkan data melalui observasi terhadap siswa yang diberikanperlakuan menggambar bebas sesuai dengan keinginannya masing–masing. Hasil penelitianmenyatakan bahwa Siswa kelas 1 – 3 memiliki kecenderungan menggambar tema alam danlingkungan rumah tempat tinggal. Sedikit siswa yang tertarik untuk memisualisasikan sebuahilustrasi yang bersifat tematik sesuai dengan konten pelajaran saat penelitian dilakukan.Proses mengekspresikan ilustrasinya yang terkesan dipolakan sesuai ‘memorable experience’,jika diinstruksikan menggambar maka secara ‘otomatis’ mereka cenderung menggambarseperti contoh atau pengalaman sebelumnya yang diberikan oleh guru atau sumber lainnya.Menumbuhkan kreativitas diri untuk meningkatkan motivasi belajar siswa, dibutuhkan ruangbelajar yang ekspresif dalam keterlibatan ilustrasi.Kata Kunci: Interaksi Visual, Ilustrasi, Siswa SD, Bali
The Wayang Kamasan illustrations at the Klungkung Royal Palace store traces of the history of Bali during in the Japanese colonial period. This research analyzed one located in the Bale Kambang pavilion with the ‘Lintang Perau Pegat’ scene to discern representation in that era. An art historical method was used drawing from field observation and literature resources with an iconography and iconology analysis approach of Erwin Panofsky. Findings from a pre-iconography phase showed that this illustration present a scene about the splitting of Japan-flagged ship by large fish. An iconographic analysis was about themes and concepts regarding belief in the strength of nature (gods), which can influence human life and undermine the glory of human beings. Given the psychological atmosphere during the Japanese colonial period, hence, this illustration is the crystallization of a symbol from an attitude of resistance amidst helplessness towards a ruler (the Japanese occupation government), and hopes for the presence of the power of the gods to help eliminate oppression and misery that occurred during that era in Bali.
Lontar sudah ada dari sejak jaman nenek moyang masyarakat Hindu Bali, sebuah tradisi tua di Bali yang sudah melewati masa keemasan beratus-ratus tahun lamanya. Selain lontar yang disebutkan di atas, ada jenis lontar yang memuat berbagai cerita yang dituliskan dan digambarkan / divisualisasikan sarat dengan makna dan nilai estetika yang tinggi. Lontar yang ada di Bali biasanya berisi mantra-mantra suci untuk berbagai aktivitas masyarakat Hindu Bali. Didalam Lontar-Lontar tersebut tersurat dan terkandung berbagai macam ilmu pengetahuan tentang agama, filsafat, etika, arsitektur, astronomi, pengobatan dan lain sebagainya. Salah satu contoh adalah Lontar Prasi yang terdapat di Desa Tenganan Pegringsingan yang berada di Karangasem-Bali. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif, yang diarahkan pada kondisi asli subyek penelitian. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan Hermeunetik, yang merupakan jenis pengetahuan ilmiah bersifat interpretatif. Dengan adanya perkembangan teknologi seperti sekarang ini maka diharapkan warisan budaya yang telah ada dari sejak beratus-ratus tahun yang lampau ini dapat terekam dalam media digital yang nantinya dapat menjadi sebuah pustaka digital tentang Lontar Prasi dan mampu menjadi pelopor dalam melestarikan warisan budaya yang direkam ke dalam media digital dengan memanfaatkan teknologi komputer sehingga diharapkan agar warisan budaya ini dapat terselamatkan dan dapat dinikmati oleh anak cucu kita di masa yang akan datang. Terciptanya produk baru dari seni prasi dalam bentuk yang berbeda yaitu dalam bentuk digital yang dapat diakses dengan mudah oleh generasi muda sehingga nilai-nilai yang terkandung dalam prasi tersebut dapat dipahami dan dimaknai oleh pembacaLontar already exist since the days of the Balinese ancestors of Hindu society, an old tradition in Bali which already past the golden age for a hundreds of years ago. Besides the above-mentioned of lontar, there are types of of lontar that contains various stories described and illustrated/visualized with full of meaning and high aesthetic values. Balinese lontar usually contains of sacred mantras for various Balinese Hindu community activities. Inside those various types of lontars there are an explicit meaning and contains of various kinds of knowledge such as religion, philosophy, ethics, architecture, astronomy, medicine and many others. One of the examples is Prasi palm lontar which is located in the village of Tenganan Pegringsingan in Karangasem regency, Bali. This research is a qualitative research, which is pointed on the original condition of the subject research. This research is conducted by using hermeneutic approach, which is interpretative scientific knowledge. With the technology development like today it is expected that the already existing cultures heritage which has existed since hundreds years ago could be recorded on a digital media which later can be a digital library of the Prasi lontar and able to be a pioneer in preserving the cultural heritage that were recorded onto digital media using computer technology it is expected that it can be preserved and enjoyed by our children and grandchildren in the future. The creation of a new products from the art of Prasi in different forms that is in a digital form which can be easily accessed by the younger generation so that the values contained in Prasi could be understood and interpreted by the reader.
Topeng pada umumnya diketahui oleh generasi jaman sekarang berkisar pada Topeng Tua, Topeng Keras, Topeng Sidakarya, Barong dan Rangda, Topeng Jauk dan Telek, atau Topeng Bondres, karena itulah yang masih sering dipentaskan di Pura, atau di rumah berkaitan dengan pelaksanaan upacara Panca Yadnya. Khususnya dalam Topeng Bondres mendapatkan tempat tersendiri bagi masyarakat Bali. Topeng Tugek Carangsari merupakan seni pertunjukan topeng bondres yang lebih mengutamakan penampilan tokoh-tokoh lucu untuk menyajikan humor-humor yang segar namun tetap mengandung pesan-pesan yang mendidik. Topeng Tugek Carangsari ditarikan oleh I Gusti Ngurah Windia yang sangat piawai dalam memainkan banyak peran dan karakter. Topeng Tugek Carangsari mulai populer pada tahun 1970-an bahkan pentas hampir disetiap malam. Untuk menceritakan kisahnya, perlu dibuatkan cerita berupa komik Webtoon. Komik Webtoon adalah cerita dalam bentuk gambar dan tulisan yang diunggah ke dalam platform LINE Webtoon. Melalui teori Desain Komunikasi Visual akan membantu proses perancangan komik Webtoon ini. Dengan metode penelitian, data-data yang diperoleh dari hasil observasi, wawancara, kepustakaan dan dokumentasi di Sanggar Tugek yang bertempat di Desa Carangsari, Petang, Badung disesuaikan kembali dengan strategi kreatif. Kemudian diolah melalui analisis deskriptif kualitatif sehingga diperoleh konsep dasar desain. “Kultural Edukatif” merupakan konsep dasar yang digunakan pada proses desain komik Webtoon Topeng Tugek Carangsari. Konsep tersebut sesuai dengan tujuan yaitu bersifat mendidik karena bertujuan memberi informasi untuk memandu dan memberikan tuntunan kepada pembaca mengenai kebudayaan. Selain komik Webtoon sebagai media utama, telah ditentukan media pendukung yang tepat dan sesuai yaitu iklan media sosial, photobooth, t-shirt, filter Instagram story, stiker, dan katalog karya tugas akhir.
BLXKBOYZ Records adalah sebuah label musik minor di Denpasar yang bergerakmendistribusikan musik online dan juga offline. BLXKBOYZ Records sudah menaungi beberapamusisi Hip Hop atau Rap asal Denpasar saat ini seperti Oz the Oddz, $icksteen, Bad Eight18teen,dan 99Blessed. BLXKBOYZ Records berhasil menarik perhatian masyarakat pendengar musik diBali dan juga Indonesia lewat beberapa rilisan single mereka beberapa waktu lalu seperti Last Time, BLXKLYFE, Whacu mean, dan Swervin’. Pada tahun 2022 mendatang, BLXKBOYZ Records berencana menaungi perilisan album oleh Oz the Oddz yang berjudul “Z SEASON II” yang mengusung konsep Taking Over atau mengambil alih dan bertemakan kemenangan. Oleh karena itu, diperlukannya sebuah perancangan komunikasi visual untuk dapat membantu menyampaikan pesan dari komunikasi verbal serta media promosi album “Z SEASON II”. Dengan berusaha agar komunikasi visual yang dilakukan dapat membantu menyampaikan konsep Z SEASON II adalah melalui sebuah bentuk komunikasi visual dengan pendekatan ilustrasi. Dipilihnya pendekatan ilustrasi karena mampu memberikan pesan verbal atau cerita yang bersifat fantasi dan imajinasi. Teknik ilustrasi digunakan sebagai penerjemah pesan verbal dari Z SEASON II menjadi pesan verbal yang disampaikan melalui beberapa bentuk media serta strategi media. Dengan upaya tersebut, diharapkan perancangan ini dapat menyampaikan dalam isi, pesan serta konsep Taking Over dari album Z SEASON II.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.