Abstrak –Penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar IPA fisika siswa Kelas VIIA SMP Negeri 1 Tomini pada konsep gerak. Masalah yang diselidiki adalah rendahnya hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA Fisika. Pembelajaran kooperatif make a match diimplementasikan sebagai alternatif pemecahan masalah. Penelitian tindakan ini dilakukan dalam dua siklus dan subjek penelitian Kelas VIIA yang jumlah seluruhnya 32 orang. Penelitian ini menggunakan penilitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam dua siklus dengan materi pokok tentang gerak. Setiap siklus meliputi 4 tahap: (i) perencanaan (ii) pelaksanaan tindakan (iii) 0bservasi (iv) refleksi. Hasil penelitian menunjukan bahwa penerapan pembelajaran kooperatif make a match dapat meningkatkan hasil belajar fisika siswa kelas VIIA SMP Negeri 1 Tomini. Untuk hasil belajar siklus I diperoleh nilai ketuntasan belajar klasikal sebesar 72% dan daya serap klasikal sebesar 72%. Sedangkan pada siklus II diperoleh nilai ketuntasan belajar klasikal sebesar 94% dan daya serap klasikal sebesar 82%. Hal ini menunjukan bahwa siswa sudah melewati standar ketuntasan klasikal yang dipersyaratkan. Untuk hasil observasi aktivitas siswa dan guru pada siklus I berada pada kategori kurang dan cukup, sedangkan pada siklus II berada pada kategori baik dan sangat baik. Kata Kunci: Penerapan, Pembelajaran Kooperatif Make A Match, Hasil Belajar Siswa
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan keterampilan berpikir kreatif siswa dalam memecahkan masalah fisika. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif-kualitatif. Subyek penelitian ini terdiri dari 30 siswa Kelas XI MIA 5 SMA N 4 Palu. Data diperoleh melalui tes berpikir kreatif, tes pemecahan masalah dan wawancara. Tes berpikir kreatif terdiri dari 8 butir pertanyaan yang telah divalidasi oleh ahli. Tes pemecahan masalah terdiri atas 5 butir yang dikerjakan responden dan diikuti dengan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masing-masing aspek berpikir kreatif punya cara yang berbeda dalam memecahkan masalah fisika, khusus aspek elaborasi responden menunjukkan hasil yang lebih baik dalam memecahkan masalah dibandingkan aspek berpikir kreatif yang lainnya. Kata Kunci : Keterampilan, Berpikir Kreatif, Pemecahan Masalah Fisika
Abstrak-Telah dilakukan penelitian dengan tujuan untuk mengetahui perbedaan rata-rata hasil belajar fisika siswa yang mengikuti model pembelajaran guided discovery berbasis keterampilan proses sains dan direct instruction berbasis keterampilan proses sains. Jenis penelitian ini merupakan eksperimen kuasi dengan desain nonequivalent pretest-posttest group design. Populasi penelitian adalah siswa kelas X SMA Negeri 4 Palu. Teknik sampling dalam penelitian menggunakan purposive sampling dengan sampel penelitian adalah kelas X MIA 6 sebagai kelompok eksperimen dan kelas X MIA 2 sebagai kelompok kontrol. Instrumen hasil belajar fisika berupa tes pilihan ganda yang telah divalidasi melalui validitas ahli dan validitas tes. Tes hasil belajar fisika yang diperoleh menunjukkan bahwa skor rata-rata kelompok eksperimen lebih tinggi 6,7% dari kelas kontrol. Uji hipotesis uji t (dua pihak), diperoleh thitung = 2,49 dan ttabel(0,975)(52) = 2,00 pada taraf nyata = 0,05 dengan kriteria penerimaan Ho adalah jika -t(1-0.5 ) < t < t(1-0.5 ) dan terima H1 dalam hal lain, berdasarkan hasil uji hipotesis diperoleh bahwa harga thit tidak berada di dalam daerah penerimaan H0 sehingga H1 di terima pada taraf nyata α = 0,05. Disimpulkan bahwa ada
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh model pembelajaran berbasis masalah berbantuan media komputer terhadap kemampuan berpikir kritis siswa SMA N 5 Palu. Metode yang digunakan adalah kuasi eksperimen dengan nonequivalent control group design. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPA SMA N 5 Palu. Pengambilan sampel dilakukan secara purposive sampling dengan sampel penelitian adalah kelas XI IPA I sebagai kelas kontrol dan kelas XI IPA II sebagai kelas eksperimen. Instrumen penelitian berupa tes kemampuan berpikir kritis serta lembar observasi yang telah divalidasi oleh validator dan telah diuji coba lapangan. Peningkatan rata-rata N-gain pada kelas eksperimen adalah 0,57 sedangkan pada kelas kontrol adalah 0,43. Nilai signifikansi hasil uji hipotesis diperoleh lebih kecil dibandingkan dengan nilai α atau 0,026 < 0,05, sehingga H1 diterima dan H0 ditolak. Hasil ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh model pembelajaran berbasis masalah berbantuan media komputer terhadap kemampuan berpikir kritis siswa SMA N 5 Palu.
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan model mental yang digunakan siswa dalam menjelaskan konsep perpindahan kalor di SMAN 5 Palu. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Lokasi penelitian ini dilaksanakan di SMAN 5 Palu. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA 1 dan XI IPA 3 sebanyak 54 orang yang diberikan tes diagnostik 2 tingkat (two tier). Tingkat I untuk mengetahui pemahaman siswa, tingkat II untuk mengidentifikasi model mental. Responden dipilih sebanyak 9 orang yang diperoleh berdasarkan hasil tes diagnostik tingkat I untuk diwawancarai lebih mendalam guna mempertegas jawaban siswa pada tes diagnostik 2 tingkat. Penelitian ini menunjukkan bahwa siswa yang memiliki kemampuan dengan kategori tinggi kecendrungan menggunakan model konveksi berbasis difusi, model konveksi berbasis difusi (beratap panas I), model konveksi berbasis difusi (beratap panas II), model konveksi arus bersepeda, model konveksi arus bersepeda (perbedaan massa jenis), model konveksi arus bersepeda (suhu didistribusikan merata), dan model konveksi fluida bergerak. Siswa yang memiliki kemampuan dengan kategori sedang kecendrungan menggunakan model konveksi fluida bergerak, model konveksi arus bersepeda, model konveksi arus bersepeda (perbedaan massa jenis), konveksi arus bersepeda (tahapan meluasnya konveksi), model konveksi fluida bergerak, dan model lain. Sedangkan siswa yang memiliki kemampuan dengan kategori rendah kecendrungan menggunakan model konveksi arus bersepeda (perbedaan massa jenis), model konveksi fluida bergerak, dan model lain. Kata Kunci : Model Mental; Perpindahan Kalor
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.