The main problem examined in this research is students’ learning stress in Mathematics subject using Problem Focused Coping technique. The research aims at discovering (i) the degree of students’ learning stress in Mathematics subject before and after implementing Problem Focused Coping technique, (ii) the effectiveness of Problem Focused Coping technique in solving students’ learning stress in Mathematics subject at SMPN 1 North Galesong. The populations and samples of the research were class VIII students at SMPN 1 North Galesong of academic year 2015/2016 who were identified to experience stress in Mathematics subject with the total samples 38 students, consisted of 19 students were in the control group and 19 students were in the experiment group. The instruments used were questionnaire and observation. The data of the research were analyzed by using descriptive analysis and inferential statistics analysis with t-test. The result of the research reveal that (i) the degree of the students’ learning stress in Mathematics subject before implementing Problem Focused Coping technique is in high category; then, the students’ learning stress decreases after implementing Problem Focused Coping technique, which is in medium category, (ii) the Problem Focused Coping technique is effective in solving the students’ learning stress in Mathematics subject at SMPN 1 North Galesong.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penggunaan teknik permainan melalui bimbingan kelompok dalam meningkatkan penerimaan diri siswa kelas VII SMP Negeri 8 Makassar. Penelitian ini menggunakan pendekatan Kualitatif terhadap 10 subjek penelitian yang merupakan siswa kelas VII di SMP Negeri 8 Makassar. Pengumpulan data dengan menggunakan instrument observasi. Analisis data menggunakan deskriptif komparatif membandingkan kondisi awal dengan siklus kedua. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada peningkatan yang berarti signifikan yaitu penerapan teknik permainan dalam bimbingan kelompok dapat digunakan untuk meningkatkan penerimaan diri siswa kelas VII di SMP Negeri 8 Makassar. Hal ini terbukti dari keberhasilan siswa dalam mengikuti kegiatan bimbingan kelompok pada siklus pertama ke siklus kedua meningkat dari tinggi menjadi sangat tinggi dan dari kondisi awal dengan kategori sedang meningkat ke siklus 2 dengan kategori sangat tinggi .
Kreativitas yang dimiliki oleh setiap orang bervariasi sehingga perlu distimulir dan dikembangkan untuk menjadikan mereka sebagai pribadi yang kreatif. Meski begitu, para ibu rumah tangga kreatif ini tak selalu memiliki bekal pengetahuan untuk membuka usaha tanpa ada bantuan dari berbagai pihak baik pemerintah maupun perguruan tinggi yang berwenang. Sehubungan dengan hal tersebut KKN Tematik ini bertujuan: (1) Meningkatkan potensi ekonomi masyarakat di Kawasan Teluk Tomini melalui pelatihan kreativitas untuk ibu-ibu rumah tangga. (2) Meningkatkan kompetensi kreativitas ibu-ibu rumah tangga di Kawasan Teluk Tomini dalam meningkatkan kualitas kesejahteraan keluarganya. (3) Terbentuknya kelompok-kelompok ibu rumah tangga dalam membuat sebuah usaha dari hasil kreativitasnya. Metode pelaksanaan pelatihan 25% Teori dan 75% Praktek materi pelatihan sesuai dengan kebutuhan yaitu peningkatan kreativitas kegiatan usaha dengan memberikan materi pengolahan limbah laut dan hasil tanaman jagung, media dan alat mendukung, evaluasi pelatihan melalui penilaian dan pendampingan. Hasil pelaksanaan pengabdian masyarakat melalui program kegiatan pelatihan kreativitas “pembuatan tempat tissue menggunakan limbah laut (kerang) dan pembuatan cemilan jasuke yang berbahan dasar jagung mampu meningkatkan potensi ekonomi masyarakat terutama ibu-ibu rumah tangga di Desa Koluwoka Kecamatan Sumalata Timur Kabupaten Gorontalo Utara sehingga mampu menumbuhkan jiwa kewirausahaan masyarakat terutama ibu-ibu rumah tangga untuk mendirikan usaha secara mandiri.
Pada prinsipnya, ujian bertujuan untuk mengetahui perubahan tingkah laku, baik potensial maupun aktual dan kecakapan baru yang dicapai oleh siswa setelah mengikuti proses pembelajaran. Tetapi sering kali siswa menganggap ujian sebagai masalah besar sehingga timbul kecemasan ketika harus menghadapi ujian. Kecemasan tersebut disebabkan kurang rileksnya tubuh dan pikiran saat menghadapi suatu persoalan sehingga menjadi tegang seperti adanya persepsi yang kuat dalam diri siswa, di mana nilai ujian yang baik merupakan tanda kesuksesan belajar sedangkan nilai ujian yang rendah merupakan kegagalan dalam belajar . Adanya persepsi tersebut membuat siswa menganggap bahwa nilai satu-satunya indikator dalam melihat keberhasilan sehingga prestasi belajar siswa tidak sesuai dengan harapan. Oleh karena itu upaya mencegah atau meminimalisir kecemasan siswa tersebut melalui emotional freedom technique. Prinsip kerja Emotional freedom technique, adalah menyelaraskan dan memperbaiki kembali sistem energi dalam tubuh yang tergangu, lewat stimulasi pada titik-titik energi tubuh yang disebut sebagai meridian dengan menggunakan tapping (ketukan ringan). Prosedur emotional freedom technique yaitu the set up (the set up words), the tune-in, the tapping, the nine gamut prosedure dan the tapping again.
Penelitian ini dilatar belakangi oleh gejala yang terjadi di SMP Negeri 1 Kota Gorontalo yakni siswa tidak mau kerja kelompok, tidak menghargai orang lain, merendahkan dan menghina orang lain, melakukan kekerasan. Adapun tujuan penelitian ini dilaksanakan untuk mengetahui pengaruh layanan konseling kelompok teknik analisis transaksional terhadap interaksi sosial siswa. Dari hasil penelitian ini diketahui tingkat interaksi sosial siswa kurang baik sebelum pelaksanaan konseling kelompok tetapi setelah dilakukan konseling kelompok teknik analisis transaksional bahwa mengalami peningkatan dengan kategori tinggi. Penelitian ini adalah penelitian Pra-Eksperimen dengan menggunakan desain penelitian “one group Pre-test and Post-test design”. Penelitian ini terdiri dari dua variabel yaitu variabel X (konseling kelompok teknik analisis transaksional) dan variabel Y (interaksi sosial siswa) SMP Negeri 1 Kota Gorontalo. Subyek penelitian ini sebanyak 7 orang siswa yang ditetapkan secara purposive sampling. Teknik pengumpulan data berupa teknik interaksi sosial. Dari hasil perhitungan diperoleh harga thitung sebesar -0,960. Sedangkan dari daftar distribusi t pada taraf nyata 5% diperoleh t0,975 (7)=2,570 Ternyata harga thitung memperoleh harga lain, atau thitung telah berada diluar daerah penerimaan H0, sehingga dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak dan menerima H1. .Dengan demikian hipotesis yang berbunyi pengaruh konseling kelompok teknik analisis transaksional terhadap Kemampuan interaksi sosial siswa SMP Negeri 1 Kota Gorontalo, dapat diterima.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.