Serat alam yang berasal dari serabut kelapa banyak tumbuh di daerah tropis (tropical plant) dan memiliki jenis dengan jumlah yang sangat banyak tetapi masih belum dimanfaatkan secara optimal, sehingga memiliki kesempatan untuk dikembangkan sebagai bahan produk. Dengan pemahaman (1) sifat fisik dan morfologinya; (2) karakteristik coir fiber (serabut kelapa) sebagai salah satu serat alam yang dapat digunakan sebagai bahan produk yang mampu memenuhi kebutuhan aplikasi produk teknik belum menunjukkan hasil yang memuaskan. Agar bahan dapat digunakan maka dibutukan perlakuan serat agar dihasilkan sifat fisik dan kekuatan yang lebih baik. Berdasarkan kondisi tersebut maka dibuat produk pelindung yaitu produk body protector yang berasal dari coir fiber, dimana serabut kelapa memiliki karakteristik fisik yaitu kekuatan tarik, elastisitas, biodegradable, dan insulasi yang baik terhadap suhu. Dengan karakteristik tersebut maka dapat dilakukan proses biotreatmen. Proses awal dilakukan treatmen bio-scoring kemudian dilakukan proses bio-sizing yang dapat meningkatkan kualitas fisik serabut kelapa. Proses treatmen bio sizing menggunakan bahan latek, arrow root dan resin dan menghasilkan serabut kelapa nonwoven sehinga dapat digunakan menjadi produk body protector. Untuk mehasilkan produk body protector yang ergonomis maka dilakukan pengukuran antropometri pada orang dewasa dengan didapat hasil pengukuran. Peningkatan kualitas fisik coir fiber dengan metode bio sizing setelah mengalami treatmen menjadi MC berkisar antara 13,38% sampai 17,2% sedangkan MR berkisar antara 16,79%, sampai 20,77%, kekuatan 3,2 kg/mm sehingga dapat dijadikan produk body protector memiliki kualitas dan tingkat kenyamanan yang baik dengan disain ergonomis pengukuran antropometri dengan dimensi produk yang dirancang sesuai anthropometri untuk lebar bahu adalah terkecil 41cm dan terbesar 46,5 cm, ukuran dimensi lebar dada terkecil 86 cm terbesar 101,5 cm dan ukuran dimensi panjang badan terkecil 61,6 cm terbesar 64,4 cm Kata Kunci : Coir Fiber, Bio-Treatment Sizing, Body Protector Ergonomis
Pada saat ini pengendara kendaraan bermotor sebagaian mengabaikan safety equipment dan pemakaian pelindung atau body protector sangat minim disaat berkendaraan. Produk pelindung sebenarnya sudah banyak tersedia dipasaran, namun harganya mahal, desain kurang ergonomis, bahan terbuat dari serat sintetis sehingga tidak ramah lingkungan. Fungsi protector yang kurang kuat dan kurang nyaman saat dipakai sehingga pengguna motor lebih sering memakai jaket biasa saat berkendara. Berdasarkan masalah tersebut pengunaan produk ergonomic body protector serabut kelapa dapat mempengerahui pengendara motor secara fisik dan dapat memberikan kenyamanan pada saat berkendaraan. Karakteristik fisik serabut kelapa yaitu mempunyai kekuatan tarik, elastisitas, biodegradable, dan insulasi yang baik terhadap suhu. Ergonomi body protector serabut kelapa meliputi kualitas bahan dan disain produk yang sesuai kebutuhan pengendara motor. Kualitas produk protector meliputi mouisture kekuatan tarik, impac dan kekerasan. Rancangan disain produk dilakukan dengan pengukuruan antropometri pada orang dewasa. Penggunaan ergonomic body protector mempunyai efek terhadap pengendara motor yaitu dengan memberikan rasa hangat dan kenyamanan pada pengendara motor.
Employees’ physical and mental health is significantly influenced by the light intensity and color environment of their workstations. The goal of this research was to determine the influence of workspace color variations and lighting intensity on employees’ physical and mental comfort. Objective assessment by measuring physical condition including heart rate and blood pressure using the design of experiment methods (DOE). The subjective rating using the National Aeronautics and Space Administration Task Load Index (NASA-TLX) method is to perform a working mental burden measurement consisting of six-dimensional indicators including Mental Demand, Physical Demand, Temporal Demand (TD), Own Performance, Frustration Level, Effort. Measurements were recorded before and after the color and intensity of the light in a three-meter long, three-meter wide, and three-meter high chamber by adjusting the color of the walls to red, blue, or white and noting changes in the physical environment and the respondent's mental stress level. Objective measurement tests for DOE included measuring degrees of physical comfort using blue and lighting from 300 lux to 350 lux. The highest ranking was systole of 100.9 mmHg, down 5.48%; diastole, down 2.71%; and heart rate, down 2%. The same thing occurred in measuring the level of mental comfort with NASA TLX: the blue color and light intensity of 300 lux to 350 lux produced the lowest stress value of 55.67, down 18.40%. Results showed the effect of the blue color and the lighting can lower the blood pressure, heart rate, and mental burdens of employees, thus improving employees’ comfort.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.