This paper discusses how to produce herbal teabags as a source of low-calorie antioxidants made from African leaves and stevia leaves. This study aims to determine the antioxidant content of herbal teabags mixed with African leaves (Vernonia amygdalina Del.) and Stevia leaves (Stevia Rebaudiana) by drying and varying drying time by 90 minutes, 110 minutes, 130 minutes, 150 minutes, 170 minutes and composition of 60:40, 65:35, 70:30, 75:25, 80:20 then the product is analyzed for antioxidants, calories, Fe, organoleptic, microbes, pH, and minerals contained in the mixture. In general, when compared with the SNI 3753: 2014 quality standard regarding teabag, the results of this study are better than the standard as it produces teabags with the highest antioxidant content characteristics at the time of drying 110 minutes with a composition of 65:35. In that condition, tea with the largest antioxidant content was 93.1005%/mg, after being brewed with water at a temperature of 700 ºC the antioxidant content dropped to 51.1345%, pH neutral 7, the organoleptic test that consumers liked was a composition of 65:35, Fe content obtained 12.07 mg/100gram. The group of diabetics who consume Sumatran tea has decreased blood sugar levels which tend to be normal. The results of calorie analysis of brewing tea are 0.2289 kcal/100 grams of sample. Sumatran tea contains minerals Na, Mg, K, Ca and has a durability of 3 months.
Tanaman cabai jenis cabai rawit (Capsicum Frustescens L) adalah komodidas sayuran yang banyak dibudidayakan. Salah satu kendala yang dihadapi oleh petani adalah harga yang fluktuatif dan tidak dapat bertahan lama karena memiliki karakteristik yang mudah rusak dan busuk sehingga dibutuhkan pengolahan pasca panen yang sesuai. Bubuk cabai adalah salah satu produk olahan yang berbentuk bubuk, praktis dan daya simpan yang lama. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh suhu dan lama pengeringan terhadap kadar air dan kadar vitamin C pada bubuk cabai. Metode yang digunakan adalah metode pengeringan dengan variabel suhu yang digunakan yaitu 50 ℃, 55 ℃, 60 ℃, 65 ℃, dan 70 ℃ dan untuk variabel waktu yang digunakan adalah 12 jam, 24 jam, 36 jam, 48 jam dan 60 jam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin tinggi suhu dan lama pengeringan akan mempengaruhi hilangnya kadar air dan kandungan vitamin C pada cabai rawit.
Bakso dan Pangsit Mie di Kota Malang sudah menjadi makanan khas yang sulit dipisahkan sehingga jajanan in dikenal dengan Bakso dan Pangsit Mie Malang. Dengan semakin banyaknya permintaan akan jajanan kota ini dan kondisi pandemi yang belum juga menentu, banyak pengusaha bakso dan pangsit mie yang mengembangkan usahanya dengan cara pemasaran online dimana bakso dapat dipasarkan diluar kota dengan aman dan higienis dengan memakai packaging yang aman. PENGEN MIE merupakan salah satu pengusaha bakso dan mie di Desa Mulyoagung Kecamatan Dau Kabupaten Malang yang membuat bakso dan pangsit mie sendiri dengan alat seadanya. Karena keterbatasan cara pengemasan usahanya kurang meluas dan tidak bisa dibawah jarak jauh. Pengusaha bakso dan mie “PENGEN MIE” hanya bisa melayani daerah Dau dan sekitarnya. Untuk meningkatkan jumlah konsumen tim abdimas ITN malang mencoba untuk membuatkan alat packaging dan pendampingan yang diharapkan dapat dimanfaatkan untuk mengemas bakso sebagai makanan frozen food secara aman dan higienis disimpan pada suhu dingin (4°C sampai -19°C) sehingga bisa melayani konsumen baik didalam kota maupun diluar kota. Dengan adanya alat pengemas tersebut, dalam waktu satu tahun ini, omzet pedagang mitra meningkat sebesar 20-30%. Peningkatan omzet penjualan tersebut karena adanya kontribusi penjualan pentol dan siomay frozen sebagai produk tambahan dari “PENGEN MIE”
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.