ABSTRAKProyek konstruksi rentan terhadap berbagai macam kendala, seperti kompleksitas proyek, kelangkaan sumber daya, dan ketidakpastian durasi proyek. Terdapat sebuah metode untuk penjadwalan konstruksi yang bernama Critical Chain Project Management (CCPM). Terdapat dua tantangan dalam implementasi CCPM pada penjadwalan konstruksi, salah satunya adalah pengukuran buffer. Buffer memiliki peran penting untuk memastikan keberhasilan manajemen jadwal. Metode Uncertainty-Aware Method (UAM) digunakan untuk menghasilkan buffer yang proporsional dengan memperhitungkan beragam ketidakpastian. Salah satu jenis ketidakpastian pada UAM adalah Environmental Uncertainty (EU). Penelitian ini bertujuan mengetahui koefisien Environmental Uncertainty dengan penyebaran kuesioner pada proyek di Jakarta. Metode Relative Importance Index (RII) digunakan untuk menganalisis data. Berdasarkan koefisien yang diperoleh dari hasil perhitungan, proyek di Jakarta mempunyai ketidakpastian Environmental Uncertainty yang besar.Kata kunci: critical chain project management, manajemen konstruksi, ketidakpastian, perhitungan buffer, environmental uncertainty. PENDAHULUAN Latar BelakangProyek konstruksi sangat rentan terhadap berbagai macam kendala, seperti kompleksitas proyek, kelangkaan sumber daya, dan ketidakpastian durasi proyek. Kegagalan untuk mengatur salah satu dari kendala ini akan mengakibatkan gangguan pada proyek yang berujung pada bertambahnya durasi proyek (Ma et al., 2014). Ma et al. (2014) mengembangkan Critical Chain Project Management (CCPM) yang didasari oleh usulan dari Goldratt (1997) yaitu Theory of Constraints (TOC). Metode penjadwalan proyek mulai menujukkan perkembangan dengan adanya TOC. TOC digunakan untuk mengatur produksi yang repetitif yang didasari dengan paham bahwa setiap sistem memiliki batasan, dan performa sistem hanya dapat dikembangkan dengan meningkatkan performa resource yang terbatas tersebut. Untuk menghindari keterlambatan proyek, CCPM mengembangkan sistem penjadwalan menggunakan buffer (Cohen et al., 2004). Karena banyaknya ketidakpastian yang sering terjadi pada proyek konstruksi, buffer memegang peranan penting dalam CCPM (Raz et al., 2003) sehingga ketahanan proyek terhadap ketidakpastian meningkat dan durasi proyek terjaga.Terdapat dua metode yang digunakan untuk mengukur besarnya buffer: the cut and paste method (C&PM) dan the root square error method (RSEM). C&PM mengadopsi sebuah prosedur yang linear. Semakin panjang critical chain, semakin besar buffer yang dihasilkan sehingga seringkali menghasilkan jadwal yang panjang dan mengakibatkan terbuangnya resources (Herroelen dan Leus, 2001). RSEM tidak menghasilkan jadwal yang panjang seperti C&PM (Tukel et al., 2006), tetapi dapat menghasilkan jadwal yang rentan terhadap beragam ketidakpastian. Selain kedua metode diatas, Ma et al. (2014) mengembangkan metode perhitungan buffer yang disebut Uncertainty-Aware Method (UAM) untuk menentukan ukuran buffer yang masuk akal dengan memperhitungkan beragam faktor yang mempengaruhi penjadwalan proyek dan belum...
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.