Tanaman tomat (Lycopersicum Esculentum mill) merupakan tanaman hortikultura yang buahnya banyak digemari dan dikembangkan di Indonesia, Penelitian ini dilaksanakan didesa bunga- bunga kec. matakali Kabupaten Polewali Mandar, Provinsi Sulawesi barat. Yang berlangsung pada bulan september 2020-januari 2021. Tujuan penilitian ini ialah untuk mengetahui peningkatan keberhasilan produktiviitas tanaman tomat dengan menggunakan berbagai jenis pupuk kompos dan komposisi NPK majemuk. Penelitian ini menggunakan rancangan acak kelompok dengan pola factorial, yang terdiri dari 2 faktor yaitu faktor pertama pemberian pupuk kompos yang terdiri dari 3 taraf yaitu: pupuk kompos kambing, pupuk kompos ayam, dan pupuk kompos sapi. Faktor kedua pemberian komposisi pupuk NPK yang terdiri dari 3 taraf yaitu : NPK:16:16:16,NPK:12:6:22:3,NPK:16:10:18.Hasil penelitian menunjukkan tidak terdapat interaksi antara pemberian berbagai jenis pupuk kompos dan berbagai komposisi pupuk NPK terhadap semua parameter pengamatan. Pemberian pupuk kompos tidak memberikan pengaruh nyata terhadap parameter tinggi tanaman, jumlah daun, hari munculnya bunga, bobot buah per tanaman, dan jumlah buah pertanaman.Pemberian komposisi pupuk NPK memberikan pengaruh terbaik terhadap parameter tinggi tanaman.Pada pupuk kompos kotoran sapi.
Lidah mertua adalah salah satu komoditas hortikultura yang tahan terhadap kekeringan yang mampu menyerap lebih dari 107 unsur polutan yang ada dan berbahaya di udara.Tempat tumbuh Keasaman (pH) media tanam yang ideal untuk Sansevieria adalah 5,5-7,5. Meskipun demikian tanaman ini bisa bertoleransi pada rentang pH 4,5-8,5. Pada kondisi asam, penyerapan hara nitrat dan fosfor akan terhambat.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui respon pertumbuhan tanaman lidah mertua (sansivera sp.) yang dibudidaya pada jenis media tanam tanah berbeda dengan pemberian pupuk bokashi hijauan daun kudo. berlangsung dari bulan september sampai desember 2016.Dalam penelitian ini menggunakan rancangan acak kelompok pola faktorial terdiri dari dua faktor yaitu.Faktor pertama yang terdiri dari dua taraf yaitu: Jenis media tanam tanah berbeda (T) yang terdiri dari dua taraf yaitu media tanah lahan tegalan (T1) dan media tanah salin(T2).Faktor kedua adalah pemberian pupuk bokashi hijauan daun kudo yang terdiri dari tiga taraf yaitu: tanpa pemberian pupuk (B0),pemberian pupuk 100g/polybag (B1) dan pemberian pupuk 200g/polybang (B2). Hasil penelitian menunjukkan bahwa interaksi antara jenis media tanam tanah berbeda dengan pemberian pupuk bokashi hijauan daun kudo (TxB) tidak memberikan pengaruh terhadap parameter pengamatan. Namun tanpa pemberian pupuk bokashi hijauan daun kudo (B0) memberikan pengaruh baik terhadap parameter tinggi tanaman dan jenis media tanam tanah yang berbeda (T) tidak memberikan pengaruh baik terhadap parameter yang diukur.
Padi (Oryza sativa L.) merupakan komoditas tanaman pangan yang penting di Indonesia luas panen padi gogo masih sangat kecil yakni seluas 6.898 ha atau baru mencapai 3,17 % dari luas panen padi sawah yang mencapai 217.428 ha. Salah satunya adalah kesuburan tanah yang berpengaruh terhadap produksi tanaman padi. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak kelompok terdiri dari dua faktor yaitu: Faktor 1, beberapa varietas padi gogo terdiri dari 4 varietas yaitu :Impago 7, Impago 10, Situbagendit, dan Varietas Lokal. Sedangkan Faktor faktor 2 pemberian Biochar dari kulit buah kakao tiga taraf yaitu: 0, Biochar 200 gram/bedengan, dan Biochar 400 gram/bedengan.Hasil penelitian antara lain: Interaksi antara berbagai varietas padi gogo dengan Biochar kulit kakao tidak memberikan pengaruh nyata pada semua parameter yang diamati. Varietas Situ Bagenditmemberikan pengaruh baik pada parameter tinggi tanaman umur 4 MST, begitu pula dengan Varietas local memberikan pengaruh baik pada parameter tinggi tanaman umur 8 MST. Pemberian Biochar 400 gram/bedengan memberikan pengaruh baik pada parameter jumlah daun umur 4 dan 8 MST, jumlah anakan dan berat 1000 bulir gabah dan. Sedangkan dosis Biochar 200 gram/bedengan juga memberikan pengaruh baik pada parameter tinggi tanaman umur 4 MST, hasil biomassa dan Rata-Rata Produktivitas dalam ton/ha.
Selada (Lactuca sativa L) adalah sayuran yang disukai oleh masyarakat, dikomsumsi dalam keadaan mentah atau segar. Penggunaan bahan anorganik yang secara terus menerus mengakibatkan terjadinya residu dan penurunan produksi dan produktivatas tanaman selada, penggunaan media tanam organik dan pupuk organik cair merupakan cara mengatasi permasalahan tersebut. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Duampanua, kecamatan Anreapi, Kabupaten Polewali Mandar, Provinsi Sulawesi Barat, dilaksanakan pada Bulan April sampai Juli 2020. Peneltian ini menggunakan rancangan Petak Terpisah (RPT) yang terdiri dari : Petak Utama yaitu Media Tanam yang terdiri dari: tanah + arang sekam + pupuk kandang ayam, tanah + arang sekam + pupuk kandang kambing, tanah + arang sekam + pupuk kandang sapi. Dan Anak Petak pemberian POC Nasa: 0, 2, 4 cc/liter air. Hasil analisis statistik menunjukkan bahwa Penggunan media tanam tanah + arang sekam + pupuk kandang kambing (2:1:1) memberikan pegaruh yang baik pada parameter Berat Basah. Pemberian POC Nasa 2 cc/liter air memberikan pengaruh baik pada parameter jumlah daun. interaksi antar amedia tanam dan pemberian POC Nasa memberikan pengaruh terbaik terhadap parameter Berat Basah.
Kunyit merupakan tanaman obat yang banyak diminati melalui sarana industri obat konvensional . Kunyit adalah tanaman dari organisasi Zingiberaceae berbentuk semak dan bersifat abadi yang tumbuh di daerah tropis. Rendahnya produksi kunyit menyebabkan berkurangnya kesuburan tanah akibat penggunaan pupuk kimia yang terus menerus dapat menjelaskan lingkungan termasuk meninggalkan residu . di tanah Penelitian ini akan dilaksanakan di Btn Lino Maloga Kelurahan Darma, kabupaten polewali mandar provinsi Sulawesi barat dari bulan april 2021 sampai juli 2021.bertujuan untuk mempelajari pengaruh pemberian dosis Trichodema sp Tentang pertumbuhan dan produksi tanaman kunyit. Metode survey yang digunakan dalam survey ini adalah design acak kelompok (RAK) yaitu pemberian dosis Trichoderma sp terdiri dari 6 perlakuan T0 :0 gram/tanaman (Kontrol) T1 : 20 gram / tanaman T2 : 40 gram / tanaman T3 : 60 gram / tanaman T4 : 80 gram/ tanaman T5 : 100 gram/ tanaman. dengan demikian dalam penelitian ini terdapat 6 perlakuan dan setiap perlakuan masing-masing diulang sebanyak 4 kali sehingga terdapat 24 unit penelitian dan setiap perlakuan terdapat 4 tanaman sehingga jumlah tanaman yang digunakan adalah 96 tanaman. hasil pengamatan dan analisis data statistic menunjukkan bahwa terjadi efektivitas pemberian dosis jamur Trichoderma sp, pada semua prameter. namun pada Parameter Tinggi tanaman dan jumlah daun menunjukkan pengaruh yang lebih besar terhadap perlakuan Trichodema sp dengan dosis 100 gram pertanaman (5). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian dosis cendawan Trichoderma sp memberikan pengaruh terbaik terhadap semua parameter yang diamati Kata Kunci : Bahan Organik, pertumbuhan, produksi kunyit.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.