Dampak alih fungsi lahan secara makro adalah ketersediaan pangan yang berkurang dan berakibat pada berkurangnya ketahanan pangan secara nasional. Secara mikro, alih fungsi lahan mengakibatkan petani yang semula mengusahakan tanaman pangan dan dapat memenuhi sendiri ketersediaan pangan (beras) bagi rumah tangganya menjadi tidak memiliki beras dan harus membeli. Dampak lain dari alih fungsi lahan adalah hilangnya mata pencahariannya sebagai petani, hilangnya kesempatan kerja pada usaha tani. Dengan hilangnya mata pencaharian sebagai petani maka menurunnya pendapatan dan daya beli serta berdampak pada menurunnya aksesibilitas ekonomi rumah tangga tani terhadap pangan. Megaproyek pembangunan Bandara NYIA di Provinsi D.I. Yogyakarta mengharuskan pembebasan lahan baik dari lahan masyarakat maupun dari Pakualaman. Lokasi pembebasan lahan ini ada di lima desa Kecamatan Temon Kabupaten Kulon Progo. Penelitian ini bertujuan menganalisis dampak alih fungsi lahan terhadap tingkat ketahanan pangan rumah tangga tani di Kecamatan Temon Kabupaten Kulon Progo. Data yang digunakan data primer. Data primer yang dimaksut adalah data cross sction pada waktu tertentu. Pengambilan data menggunakan kuesioner. Alat analisis yang digunakan uji beda dua rata-rata dengan paired sample t-test. Hasil penelitian ini adalah tidak terdapat perbedaan ketahanan pangan sebelum dan sesudah alih fungsi lahan di Kecamatan Temon Kabupaten Kulon Progo. Artinya alih fungsi lahan tidak memberikan pengaruh terhadap ketahanan pangan rumah tangga tani di Kecamatan Temon Kabupaten Kulon Progo namun jika dilihat dari olah data statistika deskriptif terlihat ada penambahan jumla rumah tangga tani yang rawan pangan setelah adanya alih fungsi lahan.
Kecamatan Samigaluh adalah salah satu kecamatan dalam bentuk dataran tinggi / bukit-bukit berapi yang terletak di Kabupaten Kulon Progo, D.I Yogyakarta. Luas wilayah Kecamatan Samigaluh adalah 6.929,31 ha (69,29 km2), peringkat ke-2 kecamatan terluas di Kabupaten Kulon. Sektor pertanian di Kecamatan Samigaluh adalah mata pencaharian utama penduduk. Sebagian besar penduduk bekerja sebagai petani dengan mengandalkan sawah, kebun dan ladang. Hampir setengah dari tanah yang dimiliki oleh rumah tangga di Kecamatan Samigaluh digunakan untuk lahan pertanian. Berdasarkan penelitian Kareza dan Muta'ali (2014), Kecamatan Samigaluh termasuk kategori daerah tertinggal. Ini menunjukkan bahwa kinerja ekonomi di Kecamatan Samigaluh belum maksimal. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui potensi Kecamatan Samigaluh, terutama sektor pertanian, yang selama ini menjadi mata pencaharian utama penduduk. Diperlukan analisis mengenai komoditas unggulan sektor pertanian di Kabupaten Samigaluh. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan petunjuk tentang arah pembangunan Kecamatan Samigaluh, sehingga pembangunan daerah tersebut akan bisa diarahkan ke komoditas-komoditas unggulan yang mampu memberikan kesejahteraan maksimal bagi masyarakat setempat. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kuantitatif dengan tipe data sekunder. Alat analisis yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah Shift Share Analiysis (SS) dan Location Quotient (LQ). Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan, ditemukan bahwa komoditas unggulan sector pertanian di Kecamatan Samigaluh adalah: a) tanaman pangan: padi sawah / ladang; b) tanaman buah: duku / langsat, jeruk siam, salak dan melinjo; c) tanaman obat: mengkudu; d) ternak: kambing; dan e) tanaman perkebunan: kakao, cengkeh dan nilam.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.