ABSTRAKNano Silika dikenal sebagai material hidrofobik yang digunakan untuk melapisi bahan sehingga merubah sifat permukaan bahan tersebut. Proses pembuatan material Nano Silika menggunakan metode sol-gel. Proses sol gel didefinisikan sebagai proses pembentukan senyawa anorganik melalui reaksi kimia dalam larutan pada suhu rendah dimana pada proses tersebut terjadi perubahan fasa dari suspensi koloid (sol) menjadi fasa cair kontinyu (gel). Pada penelitian ini dipelajari pengaruh penggunaan jenis katalis. Hasilnya kemudian diaplikasikan pada kain kapas, poliamida dan sutera. Hasil evaluasi Moisture Content dan Moisture Regain didapatkan penurunan kelembaban terbesar pada kain kapas dan poliamida dengan menggunakan katalis asam. Penggunaan katalis basa pada ketiga kain menunjukkan penurunan kelembaban yang kurang signifikan. Penggunaan jenis katalis ini akan mempengaruhi pula terhadap nilai kekuatan tarik masing masing serat. Hasil uji tarik didapatkan bahwa penggunaan katalis asam menurunkan kekuatan tarik paling besar pada kain kapas sebesar 88,57%, dibandingkan kain poliamida dan sutera. Penggunaan katalis basa menurunkan kekuatan tarik yang kurang signifikan pada ketiga kain. Kata kunci: katalis, nano silika, sol-gel, kain, hidrofobik ABSTRACTNano Silica is known as a hydrophobic material used to coat the material that further modifies the surface properties of the material. In this study the process of making nano silica material is using sol-gel method. The sol gel process is defined as the process of forming an inorganic compound through chemical reaction in solution at a low temperature wherein the process a phase changes from the colloidal suspension (sol) to a continuous liquid phase (gel). The types of catalyst were studied. The result was then applied to cotton, polyamide and silk fabrics. Acid catalyst showed the greatest moisture reduction based on Moisture Content and Moisture Regain evaluation in cotton and polyamide fabrics, whereas base catalysts showed a significantly less moisture reduction on the three fabrics. The use of these types of catalyst will also affect the value of the tensile strength of each fiber. Tensile test results showed that the use of acid catalysts decreased the maximum tensile strength in cotton fabrics by 88.57%, compared to polyamide and silk fabrics and the use of base catalyst showed less significant decreased on tensile strength for all fabrics.
<p>The utilization of organic waste is an effort to reduce the amount of household waste. In addition, the use of organic waste as dyestuff can also reduce dependency of synthetic dyes that are toxic. In this study, natural dyes were obtained from the extraction of avocado peel which is act as household waste. Coloration is done on cotton fabric with a variety of adding mordan alum methods to improve the color fastness of the colored fabric. From the experimental results it was found that from the three variations of method, the simultaneous method produced the highest color intensity (K/S) value of 1.7854. While the color difference that shows the best result is the final mordan method with a value of 0.010. The results of testing color fastness for washing and rubbing showed that materials in mordan have better color fastness quality than materials that are not in mordan.</p>
Proses pengelantangan pada pembuatan serat rayon viskosa menggunakan NaOCl dapat mengakibatkan menurunnya derajat putih dan kecerahan serat selama masa penyimpanan yang disebabkan adanya sisa klor yang masih menempel pada serat, sehingga dilakukan proses menggunakan H2O2 untuk menghilangkan sisa klor dari proses pengelantangan. Dalam percobaan ini digunakan variasi konsentrasi H2O2 0; 0,2; 0,4 dan 0,6 g/l pada pH 6, suhu pengerjaan 50 ℃, kecepatan konveyor 3,75 m/menit dan panjang mesin 3,2 meter. Pengerjaan dilakukan di akhir proses penyempurnaan serat, bersamaan dengan proses pelembutan. Serat yang telah kering kemudian diuji kecerahan, derajat putih, kekuatan tarik dan mulur sebelum dan sesudah penyimpanan (0 dan 90 hari penyimpanan). Dari percobaan didapat hasil bahwa dengan meningkatnya konsentrasi H2O2, perubahan kecerahan, derajat putih, kekuatan tarik dan mulur serat rayon2 viskosa semakin berkurang. Pada konsentrasi H2O2 0,4 g/l, perubahan sifat fisik selama penyimpanan sangat kecil dan masih sesuai dengan standar, kecerahan menurun 0,11 %, derajat putih 0,43 %, kekuatan tarik kering dan basah masingmasing sebesar 0,73 % dan 0,15 % serta pertambahan mulur kering dan basah masing-masing sebesar 0,98 % dan 0,89 %.
ABSTRAKPemanfaatan enzim selulase telah banyak diaplikasikan ke bidang tekstil khususnya untuk proses biowashing. Enzim selulase dapat diperoleh dari mikroorganisme seperti Aspergillus niger melalui substrat kaya selulosa seperti jerami dan sekam padi. Pada penelitian ini, enzim selulase yang dihasilkan oleh Aspergillus niger melalui substrat jerami dan sekam padi diaplikasikan untuk proses biowashing dengan variasi konsentrasi enzim (1%;2%;3%) owf pada pH 7, temperatur 60 o C, vlot 1:20 dan waktu selama 30 menit. Berdasarkan hasil pengamatan SEM, diperoleh perubahan morfologi serat kapas yang telah diproses biowashing, dan berdasarkan hasil pengujian terjadi penurunan kekuatan tarik serta kekakuan kain sebagai bentuk perubahan fisik kain kapas. Nilai penurunan kekuatan tarik dan kekakuan kain kapas tertinggi diperoleh dari enzim selulase hasil substrat jerami dengan konsentrasi 3 % owf. ABSTRACTCellulose enzymes are widely use for biowashing process. It was derived from Aspergillus niger fermentation using rice straw and husk as inoculum medium. In this research, cellulose enzyme was applicated on denim fabric with various enzyme concentration 1%, 2%, 3% owf at 60 o C and pH 7, liquor ratio 1: 20 for 30 minutes. Characterization of fabric are analized using Scanning Electrone Microscope shows morphological transformation indicate the decrease fabric tensile strenght and stiffness. Denim fabric treatment by 3% cellulose enzyme using rice straw substrate gives morphological and fabric properties characterization similiar with denim fabric treatment by commecial cellulose enzyme.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.