Dalam kehidupan sehari-hari, kulit manusia tidak dapat terhindar dari paparan langsung polusi udara, radiasi matahari serta penggunaan bahan-bahan kimia yang dapat memicu penuaan dini akibat radikal bebas. Produk kosmetika anti aging yang mengandung antioksidan telah beredar luas untuk menjaga kesehatan kulit dari efek radikal bebas.Kandungan senyawa kimia antioksidan yang ada dalam tanaman krokot (Portulaca oleracea L.) dan teh hijau ( Camelia sinensis.L) dipercaya bisa mencegah radikal bebas oleh karena itu peneliti mengembangkan suatu sediaan berupa serum kombinasi ekstrak krokot dan teh hijau. Sediaan serum kombinasi ekstrak teh hijau dan krokot dibuat dengan cara memformulasikan sediaan dengan bahan seperti HPMC, kitosan, twwen 80. selanjutnya dilakukan pengujian antioksidan ekstrak dan sedian formula serum spray dengan metode FRAP, setelah itu dilakukan evaluasi sediaan meliputi homogenitas, pH, daya lekat, viskositas, dan hedonik Sediaan serum kombinasi ekstrak krokot dan teh hijau dalam sediaan spray gel menghasilkan warna hujau kecoklatan, berbau sedikit asam dan bertekstur lembut. Viskositas yang dihasilkan pada serum green tea berkisaran 1330 - 1362 cPs dengan nilai pH pada range 5,67 – 5,72. Dari uji hedonik yang dilakukan, hasil yang didapat adalah warna dan aroma kurang disukai oleh panelis sedangkan untuk kenyamanan penggunaan spray gel panelis menyukai tekstur semua formula. Penguiian FRAP ekstrak krokot dan teh hijau memiliki nilai IC50 sebesar 132.87 ppm, 95.16 ppm sedangkan formulasi 1,2, dan 3 secara berturut-turut memiliki nilai IC50 sebesar 83.91 ppm; 27.24 ppm; dan 69.91 ppm.
Abstrak : Ada tidaknya korelasi antara variabel bebas yakni SWB dengan variabel teergantung yakni gratitude merupakan tujuan dari penelitian ini. Adapun hipotesis yang diajukan adalah ”Ada hubungan positif antara SWB dengan gratitude”. Subjek penelitian merupakan mahasiswa Universitas Duta Bangsa Surangkarta Prodi Keperawatan angkatan 2021, yang jumlahnya 110. Sampling yang dipakai adalah incidental sampling, yakni menjadikan sampel bagi individu yang secara kebetulan/insidental ditemui oleh peneliti, dengan syarat cocok sebagai sumber data. Variabel-variabel penelitian diungkap dari alat ukur, yaitu : (1) skala SWB, dan (2) skala gratitude. Adapun analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah korelasi product moment. Hasil analisis yang diperoleh yakni ada korelasi antara SWB dengan gratitude (r) sebesar 0,423 dengan p= 0,000 dimana p < 0,01, yang artinya bahwa ada hubungan positif yang sangat signifikan antara SWB dengan gratitude. Berarti, tingginya SWB juga akan membuat tingginya gratitude pada mahasiswa, dan sebaliknya semakin rendah SWB maka semakin rendah pula gratitude pada mahasiswa. Pembandingan mean empirik variabel SWB sebesar 56,52 dengan mean hipotetik sebesar 65 menunjukkan Sebagian besar populasi yang diteliti SWB nya yakni mahasiswa Universitas Duta Bangsa Surakarta Prodi Keperawatan. Selanjutnya pembandingan mean empirik variabel gratitude sebesar 66,51 dengan mean hipotetik sebesar 75 menunjukkan Sebagian besar populasi gratitude nya sedang. Kontribusi SWB terhadap gratitude (SE) adalah 18,7%, sehingga terdapat 81,3% faktor lain selain SWB yang memberikan kontribusi terhadap gratitude yakni positive affect, persepsi teman sebaya, dukungan sosial keluarga, optimimisme. Implikasi temuan penelitan ini bahwa rendahnya SWB dapat mempengaruhi individu sehingga individu hanya sedang saja mengalami gratitude.
Diabetes Melitus (DM) menjadi salah satu dari tiga penyakit penyebab kematiantertinggi di Indonesia. Prevalensinya cukup tinggi dan terjadi peningkatan dua kali lipatdalam dua tahun terakhir. DM menjadi akar masalah dari penyakit komplikasi karenamemperburuk morbiditas dan mortalitas diantara penderita DM tipe 2. Tindakan promotifdan preventif terhadap DM tipe 2 menjadi hal krusial untuk menekan tingginya angka DMdi Indonesia. Hal tersebut dapat dilakukan melalui penerapan gaya hidup sehat, olah ragasecara rutin, konsumsi makanan sehat dan bergizi, menghindari merokok dan konsumsialkohol, serta manajemen stress dan emosi. Hipnosis telah terbukti tidak hanya mengurangikecemasan dalam kondisi medis tetapi juga mengubah parameter fisiologis dan efektifdalam pengelolaan diabetes. Hipnodiet merupakan diet yang melibatkan penggunaanhipnosis untuk mengubah sikap seseorang terhadap makanan.Dalam kegiatan promosi kesehatan, pendidikan kesehatan sangat penting, dimana peranliterasi kesehatan sangat diperlukan. Ada kaitannya dengan literasi kesehatan yang rendahdengan rendahnya pemanfaatan fasilitas kesehatan dalam upaya promotif dan preventif.Perlu adanya peningkatan literasi kesehatan untuk menunjang perilaku hidup sehat yangkontinu.
Hypertension is a major cause of premature death worldwide. Some complementary health approaches are showing promise to lowering blood pressure, one of which is progressive muscle relaxation (PMR). This study aimed to determine the effectiveness od progressive muscle relaxation as complementary therapy in managing blood pressure among adult with hypertension. This was a quasi-experimental design with pre and post-test with control group approach. Stratified random sampling was done to determine the research area, followed by purposive sampling to recruit the respondents. Sample size was calculated using G-Power analysis. There were 62 respondents for intervention group and 60 respondents for control group. After 12 sessions of PMR in six days, there was a decreased systolic blood pressure to 29.9 mmHg and diastolic blood pressure to 14.7mmHg. PMR significantly decreased systolic and diastolic blood pressure among adult with hypertension. PMR as complementary therapy could be combined with pharmacological therapy to help ensure a maximum decrease in blood pressure
Setiap wanita khusunya remaja memiliki pengalaman mensruasi yang berbeda-beda. Beberapa wanita tidak mempunyai keluhan pada saat menstuasi, namun tidak sedikit remaja yang mempunyai keluhan pada saat menstruasi berupa disminore yang mengakibatkan ketidaknyamanan hingga mengganggu aktivitas. Terapi nonfarmakologi yang dapat dilakukan untuk mengurangi rasa nyeri dengan melakukan teknik relaksasi napas dalam. Tujuan penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh teknik relaksasi napas dalam terhadap penurunan nyeri disminore khususnya pada usia remaja di wilayah Desa Kalijambe, Sragen. Penelitian ini menggunakan desain quasi eksperiment dengan pendekatan one grup pre-post test. Sampel yang digunkan sebanyak 32 responden dari 86 populasi dengan menggunakan consecutive sampling. Pengumpulan data menggunakan lembar lembar observasi NRS (Numerical Reting Scale) kemudian dianalisis menggunakan uji Wilcoxon. Hasil menunjukkan setelah diberikan teknik relaksasi napas pada remaja yang mengalami nyeri disminore diperoleh hasil p value= 0,001 yang artinya ada pengaruh yang signifikan setelah dilakukan relaksasi nafas dalam. Hasil tersebut dipengaruhi oleh teknik relaksasi napas dalam yang dberikan selama 15-20 menit. Efek yang didapatkan dari melakukan teknik napas dalam adalah mengurangi suspense Rahim, memperlancar sirkulasi darah
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.