Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mempelajari keeratan hubungan hasil dan komponen-komponen hasil padi ladang lokal Sulawesi Tenggara yang dibudidayakan dengan sistem budidaya gogo dan budidaya sawah. Penelitian telah dilaksanakan pada lahan yang terletak di Kelurahan Kambu Kota Kendari dan di Laboratorium Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Halu Oleo. Penelitian ini berlangsung dari bulan Mei sampai Oktober 2017. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL) yang terdiri atas 6 perlakuan kultivar yaitu Wapantoga, Bou, Momea, Konkep, Uwa dan Ndowatu dalam dua sistem budidaya yaitu sistem budidaya gogo dan sistem budidaya sawah. Setiap perlakuan kultivar diulang 3 kali sebagai kelompok sehingga terdapat 36 unit percobaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa panjang malai, total gabah per malai, bobot gabah isi dan bobot gabah per rumpun merupakan kriteria yang dapat digunakan untuk meningkatkan produksi padi ladang baik yang ditanam pada kondisi lahan kering (sistem budidaya gogo) maupun lahan sawah (sistem budidaya sawah). Empat komponen tersebut memiliki korelasi positif terhadap hasil produksi padi ladang lokal Sulawesi Tenggara.Kata Kunci; korelasi, kultivar padi lokal, ladang, sawah
Padi gogo lokal Wakawondu merupakan padi asal Buton Utara yang berpotensi dikembangkan secara luas karena memiliki aroma khas “harum”, jumlah anakan yang banyak dan antioksidan tinggi. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh pupuk organik dan anorganik terhadap pertumbuhan dan hasil padi gogo Wakawondu yang diberi rizobakteri pada sistem budidaya berbeda. Penelitian ini dilaksanakan di lahan percobaan penelitian Kelurahan Kambu Kecamatan Kambu Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara dan berlangsung mulai bulan Juni sampai Januari 2021. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) disusun dalam Split Plot yang terdiri dari Petak Utama: Sistem Budidaya (S) terbagi 2 taraf: Gogo (S1) dan Gogo Rancah (S2); Anak Petak: Pupuk (P) terbagi 4 taraf : Tanpa pupuk (P0); 100% pupuk organik Bokashi kirinyuh: 10 t.ha-1 (P1); 100 % pupuk anorganik: Urea 200 kg.ha-1 , SP- 36 100 kg.ha-1 dan KCl 100 kg.ha-1 (P2); dan kombinasi 50 % pupuk organik dan 50% pupuk anorganik: Bokashi kirinyuh 5 t.ha-1 dan Urea 100 kg.ha-1 , SP-36 50 kg.ha-1 dan KCl 50 kg.ha-1 (P3) sehingga diperoleh 8 kombinasi perlakuan, setiap unit percobaan diulang 3 kali sebagai kelompok sehingga terdapat 24 petak percobaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kombinasi sistem gogo rancah dan pemberian 100% pupuk anorganik dapat meningkatkan tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah anakan produktif dan panjang malai. Budidaya padi gogo lokal Wakawondu secara gogo rancah menggunakan pupuk anorganik menunjukkan hasil yang baik dibandingkan sistem budidaya gogo.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.