This study aimed to analyze the determinants of farmers’ learning patterns in developing organic lowland rice. This research is a survey research with the research location in Lambandia District, East Kolaka Regency, Southeast Sulawesi Province. The was chosen because some farmers have applied organic lowland rice cultivation technology. The research period was for three months, from July to September 2021. The number of samples was 62 farmers by the census. Research variables were farmers’ characteristics, access to information media, support of supporting factors, and farmer learning patterns. collecting data with structured interviews using a questionnaire. Data analysis used descriptive analysis and SEM-PLS analysis. The results showed that the farmer’s learning pattern was through imitation of innovation with the support of the availability of creation and assistance. Farmer characteristics, supporting factors, and farmer access to information affect farmer learning patterns.
Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mempelajari keeratan hubungan hasil dan komponen-komponen hasil padi ladang lokal Sulawesi Tenggara yang dibudidayakan dengan sistem budidaya gogo dan budidaya sawah. Penelitian telah dilaksanakan pada lahan yang terletak di Kelurahan Kambu Kota Kendari dan di Laboratorium Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Halu Oleo. Penelitian ini berlangsung dari bulan Mei sampai Oktober 2017. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL) yang terdiri atas 6 perlakuan kultivar yaitu Wapantoga, Bou, Momea, Konkep, Uwa dan Ndowatu dalam dua sistem budidaya yaitu sistem budidaya gogo dan sistem budidaya sawah. Setiap perlakuan kultivar diulang 3 kali sebagai kelompok sehingga terdapat 36 unit percobaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa panjang malai, total gabah per malai, bobot gabah isi dan bobot gabah per rumpun merupakan kriteria yang dapat digunakan untuk meningkatkan produksi padi ladang baik yang ditanam pada kondisi lahan kering (sistem budidaya gogo) maupun lahan sawah (sistem budidaya sawah). Empat komponen tersebut memiliki korelasi positif terhadap hasil produksi padi ladang lokal Sulawesi Tenggara.Kata Kunci; korelasi, kultivar padi lokal, ladang, sawah
Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh bahan amelioran yang dapat meningkatkan pertumbuhan dan produksi tanaman cabai rawit. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok dengan 4 perlakuan bahan amelioran yaitu tanpa bahan amelioran (B0), biochar kulit buah durian 4 t ha-1(B1), biochar sekam padi 4 t ha-1 (B2), pupuk kandang sapi 4 t ha-1 (B3). Masing-masing perlakuan diulang sebanyak tiga kali. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aplikasi biochar dan pupuk kandang sapi sebagai amelioran mampu meningkatkan tinggi tanaman, jumlah daun, luas daun total, indeks luas daun, jumlah buah, berat buah, dan produktivitas tanaman cabai rawit. Peningkatan produktivitas tanaman cabe rawit dengan aplikasi pupuk kandang sapi, biochar kulit buah durian dan biochar sekam padi dosis 4 t ha-1 yaitu berturut-turut masing-masing sebesar 83%, 70%, dan 64 % dibandingkan dengan tanpa perlakuan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas fungi mikoriza arbuskula Indigenous dan ampas sagu dalam meningkatkan hasil tanaman okra (Abelmochus esculentus L.) pada lahan kering. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapangan, Laboratorium Agroteknologi dan Laboratorium Ilmu Tanah Fakultas Pertanian Universitas Halu Oleo Kendari, berlangsung mulai bulan Desember 2017 sampai April 2018. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan pola faktorial yang diulang sebanyak tiga kali. Faktor pertama adalah perlakuan fungi mikoriza arbuskula yang terdiri dari: tanpa inokulasi fungi mikoriza arbuskula (M0), inokulasi fungi mikoriza arbuskula 25 g per lubang tanam (M1) dan inokulasi fungi mikoriza arbuskula 50 g per lubang tanam (M2). Faktor kedua adalah dosis bokashi ampas sagu yang terdiri dari: tanpa pemberian bokashi ampas sagu (S0), pemberian bokashi 5 t.ha-1 (S1), 10 t.ha-1 (S2), 15 t.ha-1 (S3) dan 20 t.ha-1 (S4). Data hasil pengamatan dianalisis dengan analisis ragam, dilanjutkan dengan Uji jarak Berganda Duncan (UJBD) jika terdapat pengaruh nyata. Hasil penelitian menunjukkan bahwa interaksi perlakuan fungi mikoriza arbuskula indigenous dan bokashi ampas sagu mampu meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman okra yang ditunjukkan dengan peningkatan tinggi tanaman umur 42 HST dan jumlah buah. Aplikasi fungi mikoriza arbuskula indigenous secara mandiri berpengaruh secara nyata dalam meningkatkan tinggi tanaman, jumlah daun, berat kering, laju tumbuh absolut, panjang buah dan jumlah buah. Sedangkan aplikasi pupuk bokashi ampas sagu secara mandiri berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman, jumlah daun, diameter batang, berat kering, laju tumbuh absolut, panjang buah, dan jumlah buah. Kombinasi perlakuan fungi mikoriza arbuskula indigenous 50 g pertanaman dan pupuk bokashi ampas sagu 20 t.ha-1 meningkatkan jumlah buah tanaman okra tertinggi, dengan peningkatan sebesar 56% dibanding kontrol.Kata kunci: Mikoriza arbuscula, okra, sagu
Pekarangan rumah merupakan area yang dekat dengan bangunan rumah. Pekarangan rumah dapat memiliki manfaat apabila dapat dikelola dengan baik. Apabila pertanian pekarangan dapat dioptimalkan fungsinya, akan berkontribusi nyata terhadap kecukupan dan ketahanan pangan masyarakat sekaligus dapat meningkatkan tingkat kesejahteraan masyarakat. Target dari program ini juga adalah terbangunya demplot tanaman sayuran di pekarangan sempit berbasis media tanam konvensional dan vertikultur melibatkan ibu rumah tangga/ibu PKK Kelurahan Kambu Kecamatan Kambu Kota Kendari. Ibu rumah tangga diharapkan mampu menghasilkan sayuran yang sehat dan higienis dari halaman rumah sendiri, untuk memenuhi kebutuhan akan pangan sehat baik masa pandemi COVID-19 maupun new normal. Vertikultur merupakan teknik budidaya tanam yang cocok diterapkan di pekarangan rumah. Keunggulan vertikultur yaitu lebih hemat lahan, air, dan pupuk. Melalui program ini telah mengedukasi warga cara pemanfaatan pekarangan untuk budidaya sayuran organik. Pemerintah Kelurahan Kambu mengapresiasi program pengabdian optimalisasi fungsi lahan pekarangan dengan budidaya tanaman sayuran (kangkung, sawi, bayam, pare dan kacang panjang) sebagai sumber vitamin dan imun keluarga dengan mewujudkan demplot di lahan pekarangan.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.