Pati batang kelapa sawit yang telah dimodifikasi berpotensi dijadikan edible film. Tapioka ditambahkan sebagai campuran untuk meningkatkan sifat fisik edible film. Tujuan penelitian yaitu mengetahui karakteristik fisik edible film berbahan baku pati batang kelapa sawit termodifikasi dan tapioka serta menentukan rasio terbaik untuk menghasilkan edible film. Rancangan Acak Lengkap (RAL) Non Faktorial digunakan sebagai desain penelitian dengan perlakuan rasio bobot pati batang kelapa sawit termodifikasi dan tapioka. Rasio bobot yang digunakan adalah 1:3, 1:1, 3:1 (b/b). Parameter yang diamati adalah ketebalan, pemanjangan saat putus dan kekuatan tarik edible film. Hasil uji ANOVA pada taraf 5% didapatkan bahwa rasio bobot pati batang kelapa sawit termodifikasi dan tapioka berpengaruh nyata terhadap parameter kekuatan tarik, tetapi tidak berpengaruh terhadap parameter ketebalan dan pemanjangan saat putus edible film. Perlakuan 1:3 (b/b) merupakan perlakuan terbaik untuk menghasilkan edible film dengan karakteristik fisik antara lain ketebalan 0.15 mm, pemanjangan saat putus 23.00%, dan kekuatan tarik 6.07 MPa.
Penelitian ini dilakukan untuk memanfaatkan limbah batang kelapa sawit hasil replanting. Umbut batang kelapa sawit sangat potensial untuk dikembangkan karena mengandung karbohidrat dan pati yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan pengisi untuk keperluan industri pangan dan non pangan. Penelitian ini bertujuan mengekstrak dan memodifikasi pati dari umbut batang kelapa sawit dengan hidrolisis asam. Penelitian ini dilakukan dengan variasi asam optimum untuk menghidrolisis umbut batang kelapa sawit dengan formulasi yaitu tanpa perlakuan asam sebagai kontrol, CH3COOH 1%, HCl 2% dan H2SO4 4%. Hasil penelitian menunjukkan hidrolisis menggunakan CH3COOH 1% menghasilkan nilai kadar air lebih rendah yaitu 8,58%. Sebaliknya hidrolisis menggunakan CH3COOH 1% untuk nilai kadar abu lebih tinggi yaitu 4,44% dibandingkan hidrolisis dengan H2SO4 4% yaitu 3,82%. Analisis kadar amilosa pati yang dihidrolisis menggunakan H2SO4 4% lebih tinggi yaitu 11,97% jika dibandingkan dengan pati termodifikasi yang dihidrolisis menggunakan HCl 2% yaitu 9,11%.
The role of coffee farmers is equally important to increase supply chain efficiency. The research problem is how the marketing channel strategy in the coffee bean supply chain considers the position of farmers at a reasonable cost level and proportional profit margins for farmers. This study focused on Robusta coffee which is cultivated by many farmers in Jambi Province as one of the coffees producing regions in Indonesia. The research phase consists of observing supply chain practices and formulating mathematical models to calculate profit margins. There are two types of channel that has been practiced for a long time. The results of the profit margin analysis show that the best supply chain is the second channel and prove that a long supply chain is not efficient for marketing coffee beans because some activities are non-value added.
The role of coffee farmers is equally important to increase supply chain efficiency. The research problem is how the marketing channel strategy in the coffee bean supply chain considers the position of farmers at a reasonable cost level and proportional profit margins for farmers. This study focused on Robusta coffee which is cultivated by many farmers in Jambi Province as one of the coffees producing regions in Indonesia. The research phase consists of observing supply chain practices and formulating mathematical models to calculate profit margins. There are two types of channel that has been practiced for a long time. The results of the profit margin analysis show that the best supply chain is the second channel and prove that a long supply chain is not efficient for marketing coffee beans because some activities are non-value added.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.