The purpose of this study was

Fraudulent financial statements begins with the act of manipulating the financial statements for personal gain. Efforts to fulfill obligations on the rights of stakeholders make corporate governance play an important role in minimizing the occurrence of fraudulent financial statements. This study aims to investigate the phenomenon of corporate governance in detecting fraud or irregularities in the preparation of financial statements. Fraud detection is measured by the Beneish model.. The sample used in this research is 694 with manufacturing company period 2011-2015. Sampling technique with purposive sampling method. To test the Hypothesis used logistic regression analysis with moderation model. The results obtained are foreign ownership, domestic ownership and public ownership significant negative effect on fraud financial statement. While firm size has a significant positive effect fraud financial statement. Firm size as a moderating variable further strengthens the relationship between foreign ownership, domestic ownership and public ownership of fraud financial statements. AbstrakKecurangan laporan keuangan diawali dengan perbuatan memanipulasi laporan keuangan demi mendapatkan keuntungan pribadi. Upaya pemenuhan kewajiban terhadap hak para stakeholder membuat corporate governance berperan penting dalam meminimalisir terjadinya kecurangan laporan keuangan. Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki fenomena corporate governance dalam mendeteksi kecurangan atau penyimpangan dalam penyusunan laporan keuangan. Sampel yang digunakan pada penelitian ini yaitu 694 dengan perusahaan manufaktur periode 2011-2015. Teknik pengambilan sampel dengan metode purposive sampling. Untuk menguji hipotesis digunakan analisis regresi logistik dengan model moderasi. Hasil penelitian yang didapat adalah kepemilikan asing, kepemilikan domestik, dan kepemilikan publik berpengaruh negatif signifikan terhadap fraud financial statement. Sedangkan firm size memiliki pengaruh positif signifikan fraud financial statement. Firm size sebagai variabel moderasi semakin memperkuat hubungan antara kepemilikan asing, kepemilikan domestik, dan kepemilikan publik terhadap fraud financial statement.

This study aims to analyze the effect of Capital Adequacy Ratio (CAR), Non-Performing Financing (NPF), and Financing to Deposit Ratio (FDR) on Profitability (Case Study on Islamic Commercial Banks in Indonesia). This research used secondary data in the form of Islamic Commercial Bank financial statements. The population in this study is Islamic Commercial Banks listed on the Indonesia Stock Exchange in 2016-2018. The sampling technique employed was purposive sampling. A sample of 3 banks was obtained. Multiple linear regression was used. Classical assumption analysis was done prior to data analysis. Hypothesis testing used t-test, F test, and the coefficient of determination (R2). The results of this study indicated that CAR has a positive and significant effect on profitability, NPF has a negative and significant effect on profitability and FDR has a negative and no significant effect on profitability. Meanwhile, the independent variables together have an effect on profitability. The result of the coefficient of determination test shows that 61.1% of the profitability of Islamic Commercial Banks in Indonesia is explained by the variables of CAR, NPF, and FDR, while the remaining 38.4% is explained by other variables outside the model.

Pendidikan interreligius merupakan solusi untuk masyarakat yang pluralistik, sebab berusaha memahami keunikan dari setiap agama untuk bersama-sama menjalin komunikasi berdasarkan tradisi agama masing-masing, sehingga muncul titik temu kesepahaman dalam beragama. Dalam ruang publik yang terbuka, sangat terasa urgensitasnya untuk membangun toleransi aktif karena setiap agama sama-sama memiliki hak untuk tumbuh dan membangun moderasi tanpa mengucilkan agama yang berbeda darinya. Jika tidak segera dibumikan, maka akan sulit membangun harmonisasi bergama di ruang publik sehingga akan terus melahirkan konflik disertai pengakuan eksistensi satu agama. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, usaha mengungkap realitas empiris. Pendekatan dan analisa yang digunakan adalah verstehen dan fenomenologi, yakni keterbukaan manusia dengan realita dunianya dimana dirinya hidup dengan memahami konsep dasar, hambatan, prospek, dan bentuk-bentuk pendidikan interreligius sebagai wacana moderasi antar umat beragama. Penelitian ini berkesimpulan, pendidikan ini menanamkan pengetahuan luas, berkemanusiaan dan meminimalisir konflik, karena umat beragama bebas berdiskusi dan mencari titik persamaan, sekalipun keadaan mereka berbeda.