This study aims (1) to find out the implementation of character education, obstacles to the implementation process and solutions to the process of implementing character education through civic education subjects in Makassar State High School. This type of research is qualitative descriptive in the State of Makassar State High School with school head informants, PPKN teachers & BK teachers and grade X students at Makassar State High School. The focus of research on the character of discipline, courtesy, hard work, responsibility and honesty in class X in Makassar Jaya State High School. Data sources used are primary data sources in the form of interviews and secondary data sources in the form of documents. Data collection techniques used are interview, observation, and documentation techniques. The results of this study indicate that (1) the implementation of character education through civic education subjects in Makassar State High School is carried out by the teacher through three stages, namely the planning, implementation and assessment stages (2) as for the inhibiting factors experienced by the teacher in implementing character education namely, lack of awareness of students in: obeying rules, student motivation for learning and student awareness of tasks and responsibilities (3) efforts made by the teacher to overcome these obstacles, namely by way of example, set an example for time discipline and obey regulations, giving equal attention to all students and punish students who break the rules.
Kualitas pendidikan di Indonesia saat ini sangat memprihatinkan. Ini dibuktikan antara lain dengan data UNESCO (2000) tentang peringkat Indeks Pengembangan Manusia (Human Development Index), yaitu komposisi dari peringkat pencapaian pendidikan, kesehatan, dan penghasilan per kepala yang menunjukkan, bahwa indeks pengembangan manusia Indonesia makin menurun. Di antara 174 negara di dunia, Indonesia menempati urutan ke-102 (1996), ke-99 (1997), ke-105 (1998), dan ke-109 (1999).Menurut survei Political and Economic Risk Consultant (PERC), kualitas pendidikan di Indonesia berada pada urutan ke-12 dari 12 negara di Asia. Posisi Indonesia berada di bawah Vietnam. Data yang dilaporkan The World Economic Forum Swedia (2000), Indonesia memiliki daya saing yang rendah, yaitu hanya menduduki urutan ke-37 dari 57 negara yang disurvei di dunia. Dan masih menurut survai dari lembaga yang sama Indonesia hanya berpredikat sebagai follower bukan sebagai pemimpin teknologi dari 53 negara di dunia.Memasuki abad ke- 21 dunia pendidikan di Indonesia menjadi heboh. Kehebohan tersebut bukan disebabkan oleh kehebatan mutu pendidikan nasional tetapi lebih banyak disebabkan karena kesadaran akan bahaya keterbelakangan pendidikan di Indonesia. Perasan ini disebabkan karena beberapa hal yang mendasar. Salah satunya adalah memasuki abad ke- 21 gelombang globalisasi dirasakan kuat dan terbuka. Kemajaun teknologi dan perubahan yang terjadi memberikan kesadaran baru bahwa Indonesia tidak lagi berdiri sendiri. Indonesia berada di tengah-tengah dunia yang baru, dunia terbuka sehingga orang bebas membandingkan kehidupan dengan negara lain.Yang kita rasakan sekarang adalah adanya ketertinggalan didalam mutu pendidikan. Baik pendidikan formal maupun informal. Dan hasil itu diperoleh setelah kita membandingkannya dengan negara lain. Pendidikan memang telah menjadi penopang dalam meningkatkan sumber daya manusia Indonesia untuk pembangunan bangsa. Oleh karena itu, kita seharusnya dapat meningkatkan sumber daya manusia Indonesia yang tidak kalah bersaing dengan sumber daya manusia di negara-negara lain.Setelah kita amati, nampak jelas bahwa masalah yang serius dalam peningkatan mutu pendidikan di Indonesia adalah rendahnya mutu pendidikan di berbagai jenjang pendidikan, baik pendidikan formal maupun informal. Dan hal itulah yang menyebabkan rendahnya mutu pendidikan yang menghambat penyediaan sumber daya menusia yang mempunyai keahlian dan keterampilan untuk memenuhi pembangunan bangsa di berbagai bidang.Kualitas pendidikan Indonesia yang rendah itu juga ditunjukkan data Balitbang (2003) bahwa dari 146.052 SD di Indonesia ternyata hanya delapan sekolah saja yang mendapat pengakuan dunia dalam kategori The Primary Years Program (PYP). Dari 20.918 SMP di Indonesia ternyata juga hanya delapan sekolah yang mendapat pengakuan dunia dalam kategori The Middle Years Program (MYP) dan dari 8.036 SMA ternyata hanya tujuh sekolah saja yang mendapat pengakuan dunia dalam kategori The Diploma Program (DP).
The development of information and technology causes fierce business competition, causing micro, small and medium enterprises (MSMEs) to be able to survive and compete for market share by implementing strategies, concepts and good management designs. Management is the key factor for success in the era of technology and information nowadays in order to create opportunities for its products. The purpose of this study is to determine the strengths, weaknesses, opportunities and threats, to compile IFAS (Internal Factor Analysis Summer) and EFAS (External Factor Analysis Summer) and to find out a good marketing strategy after analyzing with SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, Threat). The phenomenon that exists, MSME entrepreneurs facing fierce competition is marked by the proliferation of products from outside the region. This study uses the SWOT analysis method to identify the company's internal and external factors. The data were collected through observation, interviews, and distribution of questionnaires to MSME entrepreneurs. The results of these studies as follow: (1) the results of the IFAS analysis are 4.00 that the position is very profitable for the company, in which the strongest factor in the internal company is guaranteed product quality. (2) The results of the EFAS analysis obtained a score of 2.66, in which this position is medium from the external factors of the company, in other words, there are still many companies that supposed to extend optimize opportunities to minimize existing threats. (3) The IE matrix results show the current average position of MSMEs in Quadrant 1, this is very profitable situation in which the company has excellent opportunities and strengths. The strategy that should be applied in this condition is to support policies development through activities: documentation, interviews and observations. The data analysis technique used content analysis (research documentation) and descriptive analysis.
Penghujung akhir tahun 2019 gelombang besar menghantam cina tepatnya di provinsi wuhan yang membuat Negara tirai bambu tersebut mengalami kepanikan karena hantaman tersebut. Gelombang yang menghantam tiba – tiba itu bernama virus corona covid 19 yang menelan korban hingga puluhan ribu jiwa. Tak berbatas waktu yang lama, akhirnya wabah itu sampai ke Indonesia. Pandemi yang terkenal dengan sebutan Covid 19 ini mulai masuk di Indonesia pada awal Maret. pemerintah pusat segera mengambil langkah dan mengumumkan akan kasus covid – 19 yang sudah ada di Indonesia. Covid – 19 dengan cepat menyebar ke daerah – daerah yang lain dimulia dari DKI Jakarta lalu provinsi – provinsi lainnya. Termasuk hingga ke Sulawesi selatan yang tercatat hingga hari ini kamis, 16 April 2020 yang dikeluarkan oleh Koran online Tribun Timur menyebutkan sebanyak 271 positif, 23 orang meninggal 42 pasien sembuh dan 29 kasus baru. Selain angka – angka mengenai jumlah pasien yang semakin banyak dan semakin membuat ketakutan – ketakutan bermunculan, ada hal lain yang mengancam dan bisa dilihat dengan pasti, yaitu stigma negatif terhadap pasien covid – 19. Stigma ini bahkan tidak hanya melekat saat menjadi pasien tetapi hingga saat pasien telah meninggal dunia, stigma itu masih dilekatkan. lalu bagaimana stigma itu muncul dan sangat kuat efeknya ?
Permasalahan SMAN 11 Pangkep kurangnya literasi digital kurikulum 2013 dan kurikulum merdeka yang bisa digunakan oleh guru dan siswa dalam belajar baik di sekolah maupun di rumah. Solusi permasalah SMAN 11 Pangkep melalui Literasi Digital Berbasis Quick Response Code (QR Code). Metode pelaksanaanya melalui (1) Sosialisasi Literasi Digital, (2) membuat Literasi Digital, (3), mencetak Literasi Digital (4) menyampaikan Literasi Digital, (5) Melatih menggunakan Literasi Digital, (6) Membagikan Literasi Digital, (7) Praktik Literasi Digital dan (8) Gerakan Literasi Digital. Hasil kegiatan pengabdian Literasi digital mata pelajaran kurikulum 2013 dan kurikulum merdeka berbasis Quick Response Code (QR Code) mendapatkan respons positif dari seluruh elemen sekolah SMA 11 Pangkep karena menganggap kegiatan yang dilakukan sangat bermanfaat untuk kepala sekolah, guru dan siswa-siswa dalam belajar di semua mata pelajaran baik kurikulum 2013 dan kurikulum merdeka. Literasi digital Quick Response Code sangat bermanfaat untuk proses pembelajaran.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.