Tujuan Penelitian ini adalah mengembangkan model model aktivitas fisik untuk meningkatkan kebugaran jasmani pada siswa Sekolah Menengah Atas; mengkaji kelayakan model aktivitas fisik untuk meningkatkan kebugaran jasmani pada siswa Sekolah Menengah Atas; mengkaji efektivitas model aktivitas fisik untuk meningkatkan kebugaran jasmani pada siswa Sekolah Menengah Atas. Desain penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan (Research and Development). Model pengembangan yang digunakan yaitu ADDIE (Analysis, Design, Development, Implementation, and Evaluation. Uji efektvitas dilakukan di SMA Negeri 1 Balapulang dengan sampel berjumlah 20 peserta didik yang diambil secara random sampling. Instrumen untuk menguji efektivitas dalam penelitian ini menggunakan tes kesegaran jasmani dari pusat kesegaran jasmani dan rekreasi tahun 2010 untuk anak umur 16-19 tahun. Uji efektifitas menggunakan pre-test dan posttest. Sebelumnya dilakukan uji prasyarat yaitu uji normalitas dan homogenitas. Teknik pengumpulan data pengembangan produk saat validasi ahli menggunakan teknik Delphi. Teknik pengumpulan data uji coba di lapangan (skala kecil dan skala besar) menggunakan angket. Analisis data menggunakan aplikasi software SPSS versi 22. Hasil penelitian menunjukkan bahwa; Model pengembangan menggunakan metode ADDIE, yang meliputi lima langkah yaitu tahap analisis, desain, pengembangan, implementasi, dan evaluasi, uji efektivitas produk; Model aktivitas fisik selama pandemi bagi peserta didik Sekolah Menengah Atas layak digunakan sebagai panduan aktivitas fisik yang tepat selama pandemi. Penilaian ahli materi rata-rata yaitu sebesar 88,33%, masuk dalam kategori sangat baik. Penilaian ahli media rata-rata sebesar 90,63%, masuk dalam kategori sangat baik; Uji efektivitas menunjukkan bahwa kebugaran jasmani meningkat setelah menggunakan model aktivitas fisik dengan p < 0,05. Jadi dapat disimpulkan bahwa model aktivitas fisik selama pandemi bagi peserta didik Sekolah Menengah Atas efektif terhadap kebugaran jasmani peserta didik. Kata kunci: Aktivitas Fisik, Kebugaran Jasmani, Model, Siswa Sekolah Menengah Atas
ABSTRAK: Metode AOPs (Advanced Oxidation Processes) telah banyak digunakan dan semakin berkembang untuk diaplikasikan pada pengolahan limbah tekstil. Perusahaan tekstil biasanya menggunakan zat warna sintetis dan menghasilkan limbah berwarna yang masih mengandung senyawa organik dan sulit untuk didegradasi. Salah satu zat warna yang paling sering digunakan adalah zat warna direk. Limbah zat warna direk mengandung ikatan azo yang sulit untuk didegradasi sehingga membutuhkan penanganan yang tepat seperti dengan metode AOPs. Proses AOPs untuk mendegradasi zat warna direk pada penelitian ini menggunakan kombinasi larutan H 2 O 2 dengan katalis MnO 2. Parameter yang dilakukan antara lain variasi perbandingan volume limbah dengan larutan H 2 O 2 50% yaitu 1:1; 2:1 dan 1:2. Sedangkan massa MnO 2 yang digunakan adalah 1 g untuk setiap variasi perbandingan yang dilakukan, yaitu 1 g untuk 250 ml dan 500 ml larutan H 2 O 2. Setelah dilakukan pengujian dengan parameter BOD, COD dan pH diperoleh hasil BOD, COD dan pH terendah pada sampel percobaan dengan variasi 2:1, yaitu sebesar 230 mg/l, 784 mg/l dan 5,26. Kata Kunci: AOPs; degradasi; H 2 O 2 /MnO 2 ; limbah tekstil; zat warna direk ABSTRACT: Advanced Oxidation Processes (AOPs) method has been applied and is growing in number of textile wastewater treatment. Textile industries are commonly using synthetic dyes in the dyeing process and will produce coloured-wastewater that is still contain of organic compound and is hard to be degraded. One of most frequently used synthetic dyes in textile industries is direct dyes. Direct dyes wastewater consists of azo bound whereby difficult to eliminate the colour and the concentration itself, thus an appropriate treatment such as AOPs is considered. The AOPs process to degrade direct dyes wastewater in this research uses a combination of H 2 O 2 with catalyst MnO 2. Parameter variation that carried out, are the variation of the ratio of wastewater and H 2 O 2 volume, namely 1:1; 2:1 and 1:2. Whilst the using of mass of catalyst MnO 2 is 1 g for each sample variation, namely 1 g for 250 ml and 500 ml H 2 O 2. The results obtained after the BOD, COD and pH tests, are 230 mg/l, 784 mg/l and 5,26 respectively. This result is showed by the sample with variation 2:1 which is delivering the lowest values of BOD, COD and pH amongst the three sample variations mentioned.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.