Berpikir kritis dapat mengelola kecerdasan kognitif dan emosional peserta didik, berdasarkan hal tersebut merdeka belajar bagi pendidik dan peserta didik sangat dibutuhkan saat ini. Terutama dalam pembelajaran menulis teks deskripsi melalui media audio visual. Untuk itu, tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan penerapan merdeka belajar melalui penggunaan media audio visual pada pembelajaran menulis teks deskripsi. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif. Objek penelitian ini adalah teks deskripsi melalui media audio visual yang diajarkan pada jenjang SMP kelas VII. Untuk mengumpulkan data digunakan teknik dokumentasi dan observasi. Teknik analisis data dengan cara diseleksi, diinterprestasi, dan disimpulkan. Uji keabsahan data menggunakan member check dan validasi pakar pembelajaran bahasa Indonesia. Hasil penelitian menunjukan bahwa 1) media audio visual dapat membantu pendidik dan peserta didik dalam kegiatan pembelajaran menulis teks deskripsi dalam menerapkan kebijakan merdeka belajar, 2) media audio visual yang digunakan dalam pembelajaran menulis teks deskripsi berpengaruh dalam meningkatkan nilai pendidikan, mengajak peserta didik berpikir kritis, serta memberikan pengalaman yang bermakna, 3) media audio visual dapat mempermudah di dalam menuliskan teks deskripsi secara langsung melalui informasi yang didapat, dan 4) media audio visual tidak akan membosankan bagi peserta didik karena materi menulis teks deskripsi yang disampaikan sangat variatif.
Speaking skills are one of the language skills that must be mastered by students, including elementary school (SD) students. This skill must always be honed, especially by elementary school students who have specific learning difficulties, so that students can play an active role in communicating. Therefore, it is necessary to have good stimulation to improve the speaking skills of elementary school students. Flashcard media can be used as a medium to improve students' speaking skills. The method used in this research is a literature review or literature study. The results of this study indicate that the flashcard medium is practical and effective when used in learning. By utilizing Flash Card media, learning is more conducive and fun because Flashcard media can attract students' attention. Students' mastery of language develops and students' speaking skills, especially those of students with specific learning disabilities, increase. Students are easier to add and pronounce vocabulary and memorize vocabulary, which helps students recognize letters and make it easier for students to be able to tell stories according to what is in the picture, so that students' imaginations develop, helping students to learn to think critically, students' enthusiasm for learning increases, and students become more courageous.
Seni budaya memiliki kontribusi bagi pengembangan karakter generasi milenial melalui literasi seni budaya, salah satu bentuk literasi yang sedang gencar digalakkan oleh pemerintah, khususnya Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. Salah satu faktor yang mendasari hal tersebut terjadi adalah manusia harus menjadi manusia yang berkarakter, baik karakter kebangsaan atau karakter cinta tanah air dengan cara mencintai warisan budaya nasional. Pengenalan budaya dan penanaman nilai-nilai luhur tersebut perlu ditanamkan dari generasi ke generasi, khususnya pada generasi milenial. Generasi milenial adalah generasi yang hidup di zaman kemajuan dan perkembangan teknologi yang cukup pesat, bahkan produk teknologi itu akan mengikuti gaya hidup generasi milenial. Itu berdampak pada pergeseran perilaku dan yang lebih parah dapat mengakibatkan gaya hidup yang berbahaya sehingga mampu merusak moral kaum milenial. Maka untuk mencegah hal itu terjadi, maka penanaman dan pengembangan karakter harus terus digagas dengan menerapkan upaya atau melaksanakan program yang dapat memperkuat karakter manusia seperti mendongeng dengan media boneka tangan sebagai bentuk kecintaan dan pelestarian warisan budaya serta bentuk kontribusi seni budaya dalam mengembangkan karakter generasi penerus bangsa. Kata Kunci : Budaya,Karakter, Generasi milenial, Seni.
The purpose of this study was to describe the application of discovery learning models in learning to write descriptive texts. The research method uses descriptive methods. Data collection techniques using observation techniques, test writing descriptive text, and documentation. Data analysis techniques by reducing data, data presentation, data interpretation, conclusions. The results showed that the steps of the discovery learning model in learning to write descriptive texts are to describe topics, ask questions, formulate hypotheses, carry out investigations, conduct observations, organize or analyze, and present the results of investigations. Then, the students' ability to write descriptive text obtained an average value of 76.8 with good criteria after applying the discovery learning model. The learning to write descriptive text is carried out to instill the value of responsibility to students and improve the ability to write text descriptive students based on text, images, and places, so students are not passive.
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan evaluasi pembelajaran daring pada mata kuliah kritik sastra melalui Learning Management System di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia di Universitas Muhammadiyah Tangerang. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif dengan langkah-langkah mengumpulkan data, melakukan perekaman data, menganalisis data dan mendeskripsikan hasil penelitian. Objek penelitian ini adalah evaluasi pembelajaran daring melalui Learning Management System. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) Pembelajaran Kritik Sastra yang dilakukan secara daring ini bermuara pada Learning Management System, 2) Learning Manjement System dapat menjadikan alternatif pembelajaran terbaik dalam situasi pandemi COVID-19, 3) Penggunaan LMS mudah dilaksanakan dalam pembelajaran Kritik Sastra, 4) Mahasiswa dapat mengahasilkan karya sendiri berupa buku antalogi kritik sastra, 5) Tujuan pembelajaran mata kuliah Kritik Sastra tercapai dengan penggunaan Learning Management System, 7) Merangsang sikap kritis dan kreatif mahasiswa untuk dapat mengkritik suatu karya sastra dalam pembelajaran Kritik Sastra, 8) Nilai pembelajaran Kritik Sastra menggunakan Learning Management ement System (LMS) menunjukkan nilai yang baik dan memuaskan, dan 9) Evaluasi pembelajaran yang dilihat melalui taksonomi bloom dapat tercapai dan respon mahasiswa terhadap pembelajaran daring mata kuliah Kritik Sastra menggunakan media pembelajaran Learning Management System (LMS) dikatakan baik. Kata kunci: evaluasi pembelajaran, kritik sastra, LMS
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.