2020
DOI: 10.31540/silamparibisa.v3i2.1112
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Merdeka Belajar melalui Penggunaan Media Audio Visual pada Pembelajaran Menulis Teks Deskripsi

Abstract: Berpikir kritis dapat mengelola kecerdasan kognitif dan emosional peserta didik, berdasarkan hal tersebut merdeka belajar bagi pendidik dan peserta didik sangat dibutuhkan saat ini. Terutama dalam pembelajaran menulis teks deskripsi melalui media audio visual. Untuk itu, tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan penerapan merdeka belajar melalui penggunaan media audio visual pada pembelajaran menulis teks deskripsi. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif. Objek penelitian ini a… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2
1
1

Citation Types

0
4
0
5

Year Published

2021
2021
2023
2023

Publication Types

Select...
5
2
1

Relationship

0
8

Authors

Journals

citations
Cited by 10 publications
(9 citation statements)
references
References 3 publications
0
4
0
5
Order By: Relevance
“…Guru mendapatkan stimulus dari kebijakan merdeka belajar untuk menciptakan inovasi dalam pembelajaran. Sedangkan merdeka belajar bagi peserta didik yaitu dapat berpikir secara kritis setelah menerima stimulus dari guru (Ariyana et al, 2020). Guru harus memiliki kemerdekaan berpikir secara kritis.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Guru mendapatkan stimulus dari kebijakan merdeka belajar untuk menciptakan inovasi dalam pembelajaran. Sedangkan merdeka belajar bagi peserta didik yaitu dapat berpikir secara kritis setelah menerima stimulus dari guru (Ariyana et al, 2020). Guru harus memiliki kemerdekaan berpikir secara kritis.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Kelayakan media komik digital juga dapat dilihat dari keunggulan yang dimiliki pada media ini yang menampilkan unsur suara dan unsur gambar sekaligus dalam sekali penayangan secara digital yang mampu meningkatkan minat dan semangat siswa untuk belajar (Pradilasari et al, 2019). Penyampaian materi pembelajaran bervariasi sehingga tidak membosankan dan memberikan pengalaman belajar yang sulit dipelajari secara langsung (Suprianto, 2019), memperkuat pemahaman dan ingatan siswa terhadap materi pembelajaran (Alwi, 2017) dan dengan unsur audio yaitu sumber suara karakter tokoh juga musik yang ada di dalamnya dan unsur visual yaitu gambar-gambar dengan warna-warna beragam yang ada dalam media komik digital sangat memudahkan bagi siswa untuk memahami materi dan dapat berimajinasi atau membayangkan tampilan dari materi yang diberikan oleh guru dalam proses pembelajaran (Ariyana et al, 2020) Sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh (Nurdianto, 2010) yang menjelaskan bahwa media komik digital pada materi menceritakan kembali isi teks biografi pada tim ahli (materi dan media), guru, serta siswa secara berurutan menunjukkan presentase tingkat kevalidan atau kelayakan produk mencapai 81.25%, 85.52%, 83.75%, dan 82.88% secara tertulis telah valid dan layak digunakan di lapangan. Penelitian lain yang sesuai yaitu pada penelitian yang dilaksanakan oleh (Hakim, 2018) yang menyatakan bahwa pengembangan media komik digital sebagai media pembelajaran alat-alat pembayaran layak digunakan dilihat dari hasil penilaian dari para ahli diperoleh rerata keseluruhan sebesar 4.42 dan uji validitas sebesar 5.69 yang masuk kategori layak.…”
Section: Pembahasanunclassified
“…Speaking is the ability to pronounce the sounds of articulation of words to express, state, and convey thoughts, ideas, and feelings [5]. Ariyana et al [6] say that students will be taught to go through the process of critical, innovative, active, and creative thinking by understanding whatever has been read, heard, and seen.…”
Section: Introductionmentioning
confidence: 99%