Kader berperan penting melakukan penimbangan berat badan anak dan mencatat pada buku laporan (kunjungan) dan buku KIA saat posyandu sehingga kader harus melakukan penimbangan dan pencatatan secara benar. Desa Slarang merupakan desa wilayah binaan UPT Puskesmas Kesugihan II di Cilacap, mempunyai 11 posyandu dan 55 kader. Pada saat pengabdian sebelumnya, masih ditemukan kader menimbang bayi kurang benar, tidak memastikan skala 0 pada awal penimbangan di alat ukurnya. Kader baru mengecek timbangan setelah orang tua balita menyampaikan bahwa ukuran timbangannya tidak sama seperti hasil ukur penimbangan di tempat lainnya. Mengingat pentingnya peranan kader dalam pemantauan pertumbuhan, maka dilakukan kegiatan pengabdian kepada masyarakat untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan kader dalam pemantauan pertumbuhan dan gizi anak melalui penimbangan. Pengabdian di Posyandu Widuri V Desa Slarang, diikuti oleh 6 kader dengan tahapan pengisian kuisioner pretest, pelatihan dengan ceramah dan demontrasi, dan diakhiri dengan postes. Hasilnya 100% kader mengalami peningkatan pengetahuan tentang pemantauan pertumbuhan dan gizi anak melalui penimbangan dapat melaksanakan ketrampilan penimbangan secara optimal.
Rumput laut dikenal memiliki banyak manfaat pada bidang kesehatan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui sifat fisik sediaan emulsi kombinasi karagenan dan minyak hati ikan cucut botol pesisir Cilacap. Target khusus yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah mengetahui sifat fisik sediaan emulsi kombinasi karagenan dan minyak hati ikan cucut botol. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental yang dilaksanakan di Laboratorium Kimia STIKES Al Irsyad Al Islamiyyah Cilacap. Kegiatan ini dimulai dengan melakukan pembuatan tepung karagenan rumput laut (Eucheuma sp.). Selanjutnya dibuat sediaan emulsi formulasi A, formulasi B dan formulasi C, dengan variasi dosis kombinasi karagenan rumput laut (Eucheuma sp.) dan minyak hati ikan cucut. Pada tahap terakhir dalam penelitian ini adalah pengujian sediaan emulsi , yaitu uji organoleptis, uji pH, penentuan bobot jenis, uji viskositas, dan uji stabilitas sediaan (cycling test, uji sentrifugasi, suhu tinggi, suhu kamar, dan suhu rendah). Hasil dari penelitian ini adalah didapatkan sediaan emulsi dengan sifat fisik dan stabilitas sediaan yang baik.
Perairan estuari Sungai di Kabupaten Cilacap merupakan daerah zona transisi antara daratan dan lautan, sehingga memiliki nilai strategis untuk dilakukan pemanfaatan secara ekonomi dan ekologi dan menjadi daerah yang dimanfaatkan pada berbagai kegiatan industri yang menyebabkan masuknya cemaran seperti logam berat Cu kedaging biota laut seperti ikan belanak, Nilai baku mutu logam Cu yang ditetapkan oleh FAO/WHO yaitu sebesar 1,0 mg/kg. Logam berat dapat diturunkan kadarnya dengan zat yang bersifat sekuestran salah satunya adalah asam sitrat yang berada pada buah belimbing wuluh, hal ini yang akan menyebabkan logam kehilangan sifat ion pada logam berat sehingga dapat mengurangi daya toksisitas logam tersebut. Metode yang digunakan adalah eksperimen. Objek penelitian adalah daging ikan belanak yang di rendam dengan sari belimbing wuluh konsentrasi 25% dan variasi lama perendaman yaitu 15 menit, 30 menit dan 45 menit. Hasil penelitian yaitu Kadar Cu awal 1,64 mg/kg. Prosentase penurunan pada 15 menit 29,7%, 30 menit 57,2% dan 45 menit 75,3%. Lama perendaman yang paling efektif untuk menurunkan kadar Cu pada daging ikan belanak yaitu selama 45 menit sebesar 75,3%. Terdapat pengaruh lama perendaman terhadap penurunan kadar Cu pada daging ikan belanak.
Tambak Lorok Tanjung Mas Semarang merupakan kawasan aktivitas industri pabrik yang berpotensi meningkatkan konsentrasi logam berat seperti ion tembaga. Logam ini sangat berbahaya bagi konsumen kerang darah, paparan ion tembaga pada manusia dapat menyebabkan gangguan pada kesehatan manusia. Buah nanas mengandung senyawa kimia asam sitrat berfungsi sebagai sekuestran yang memiliki sifat pengikat logam sehingga dapat menurunkan kadar logam berat. Tujuan penelitian untuk menentukan optimasi panjang gelombang dan waktu kestabilan, menetapkan konsentrasi kadar awal Cu2+ dan kadar akhir Cu2+, menentukan prosentase penurunan, dan menganalisis pengaruh variasi konsentrasi dan lama perendaman. Objek penelitian adalah kerang darah. Metode penelitian adalah eksperimen murni. Waktu penelitian dilaksanakan bulan Januari sampai September 2015. Variabel yang diamati adalah penurunan kadar ion tembaga sebagai variabel terikat, sedangkan variabel bebas yaitu konsentrasi sari nanas (50% v/v, 75% v/v dan 100% v/v), serta lamanya perendaman (30, 60, 90 menit). Hasil penelitian adalah panjang gelombang dan waktu kestabilan optimum untuk pembacaan spektrofotometer adalah 460 nm dan 10 menit. Uji kualitatif diperoleh hasil positif Cu2+. Variasi konsentrasi dan lama perendaman sari buah nanas dalam menurunkan kadar ion tembaga. Variasi konsentrasi dan lama perendaman sari buah nanas untuk menurunkan kadar ion tembaga tertinggi adalah 100% v/v selama 90 menit sebanyak 63,93 ± 0,00%. Uji Kruskall wallis diperoleh nilai P< 0,004 sehingga H0 ditolak Ha diterima berarti ada pengaruh perbedaan variasi konsentrasi sari buah nanas dan lama perendaman terhadap penurunan kadar ion tembaga pada kerang darah
Nutrisi menjadi salah satu faktor penentu sistem kekebalan tubuh atau yang dikenal dengan imunonutrisi. Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian menggunakan desain penelitian deskriptif kuantitatif dengan metode penelitian single case riset. penelitian ini akan dilakukan di posyandu di Cialcap selama 2 bulan dengan usia 6-24 bulan. Hasil penelitian didapatkan data sebanyak 39 responden dengan metode kuesioner. Variable yang diamati adalah ausupan Karbohidrat, Lemak, Protein, Buah, Sayur. MPASI, ASI. Diperoleh data bahwa 97.4% balita sudah diberikan karbohidrat dalam bentuk nasi, sedangkan 1 balita atau 2.6% diberikan karbohidrat dalam bentuk yang lainnya. sebanyak 71.8% balita mendapatkan lemak dari minyak goring, 17.9% dari mentega dan 10.3% belum mendapatkan tambahan lemak. 97.4% mengkonsumsi protein baik nabati dan protein hewani. Sedangkan 2.6% belum mengkonsumsi keduanya. 97.4% mengkonsumsi buah dan sayur. Sedangkan 2.6% belum mengkonsumsi buah dan sayur. 76.9% balita mengkonsumsi ASI eksklusif dan 23.1% konsumsi ASI dan susu formula (kombinasi). konsumsi makananan pendamping asi yang buatan sendiri (homemade) sebesar 71.8%. sedangkan 28.2% mengkonsumsi bubur instan.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.