Kecelakaan tidak mengenal waktu, tidak mengenal tempat dan tidak memilih siapa yang akan mengalaminya termasuk sekolah. Sekolah yang idealnya tempat untuk belajar yang aman bagi siswa selalu ada kemungkinan munculnya peristiwa yang tidak diinginkan. Pemahaman tentang cara melakukan pertolongan pertama pada kecelakaan masih tergolong rendah. Tujuan kegiatan ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan Siswa Pramuka SMAN 13 dalam melakukan pertolongan pertama pada kecelakaan. Pelaksanaan dilakukan dengan cara yaitu: pertama dilakukan pretest untuk mengetahui sejauh mana pemahaman siswa Pramuka terkait pertolongan pertama pada kecelakaan, kedua Pemberian materi tentang Penghentian perdarahan dengan cara pembalutan, Pembidaian untuk fraktur, Penanganan Korban pinsan dan mimisan serta Teknik Evakuasi Korban, ketiga dilakukan Praktek Peragaan Pertolongan Pertama sesuai dengan materi, keempat Post-test untuk mengevaluasi Pemahaman dan kemampuan siswa dalam melakukan pertolongan pertama pada kecelakaan. Kesimpulan dari kegiatan ini adalah meningkatnya pengetahuan siswa pramuka tentang pertolongan pertama pada kecelakaan dari pengetahuan kurang menjadi pengetahuan cukup.
Efforts to prevent the spread of COVID-19 are a shared responsibility. Community participation is very much needed in helping the government implement health protocols. Without community participation, the goal of implementing COVID-19 will not be achieved. The purpose of this study was to analyze the sociodemographic relationship with the level of community participation in preventing the spread of COVID-19 in the Work Area of ??the Biru Health Center, Bone Regency. This study uses an analytical observational design with a Cross-Sectional approach. The sampling technique using the simple random sampling method was carried out randomly with a sample of 397 respondents using the Slovin formula. Research results there is a significant relationship between the level of education and workers with the level of community participation in preventing the spread of COVID-19. Furthermore, there is no significant relationship between gender and age with the level of community participation in preventing the spread of COVID-19. The level of community participation can be categorized as quite good and it is recommended that people continue to carry out physical distancing, self-quarantine, and self-isolation as well as increase understanding and concern in preventing the spread of COVID-19.
Corona Virus merupakan Jenis Virus dengan tingkat penyebaran yang sangat tinggi. Menyebr melalui kontak dari manusia ke manusia melalui droplet. Terbukti sejak tahun 2020 Jumlah kasus virus ini semakin meningkat. Untuk menurunkan penyebaran virus ini dibutuhkan partisipasi masyarakat secara aktif dan luar biasa dengan mengikuti himbauan pemerintah seperti mematuhui protokol kesehatan dan selalu menjaga jarak, serta isolasi mandiri. Menurut penelitian sebelumnya kesadaran akan protocol kesehatan kurang dkarenakan informasi yang diterima oleh masyarakat dari sumber yang tidak terpercaya sehingga pemahaman masyarakat menjadi keliru akibatnya berdampak pada sikap dan perilaku masyarakat itu sendiri. Tujuan dari kegiatan ini adalah memberikan edukasi kepada masyarakat dimulai dari kader yang nantinya menjadi agen promosi kesehatan tentang pencegahan penyebaran corona virus. Sebanyak 21 kader dan tokoh masyarakat terlibat dalam kegiatan ini. Metode kegiatan berupa Pretest – Posttest pemberian Edukasi dengan media Power Point untuk presentasi dan Leafleat. Hasil pengetahuan dan pemahaman masyarakat terkait pencegahan penyebaran Corona Virus. Sebelum dilakukan edukasi dari 21 Peserta terdapat sebanyak 33,33% memiliki pengetahuan kurang namun setelah dilakukan edukasi tidak ditemukan peserta yang memiliki pengetahuan kurang. Hal ini menunjukkan bahwa edukasi yang dilakukan secara terus menerus dan berkelanjutan masih merupakan langkah yang efektif dalam meningkatkan pengetahuan, Sikap dan perilaku masyarakat
Sleep is a physiological need that must be fulfilled by every human being for at least eight to 10 hours every day. The use of social media in uncontrolled time and duration can interfere with the quality and quantity of sleep-in students. This study aims to determine the relationship between the duration of social media use and the incidence of insomnia in Batari Toja Nursing Academy students. The method used in this study was an analytical survey with a cross sectional approach using total sampling technique obtained as many as 297 respondents. Data collection was carried out using a questionnaire via google form which was distributed using a link to each class whtassapp group. Data were analysed bivariately using the spearman correlation test. Results: the study showed that there was a strong relationship with a positive and significant direction between the duration of social media use and the incidence of insomnia in students of Batari Toja Nursing Academy (p value = 0.00 <0.05, with a value of r = 0.739). It is hoped that students can manage their time using social media, reduce and avoid using social media at night before sleep
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.