Daun Kelor (Moringa oleifera) merupakan salah satu tanaman yang mengandung senyawa fenol seperti alkaloid tannin saponin dan flavonoid yang berkhasiat sebagai antioksidan dan anti aging. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan aktivitas antioksidan dan anti aging daun kelor serta membuat Formulasi Body Butter dari ekstrak daun kelor. Proses ekstraksi daun kelor metode Maserasi dengan pelarut etanol 70 % perbandingan 1:10 kemudian dilakukan uji aktivitas antioksidan dengan metode beta caroten bleaching (BCB) dan anti aging selanjutnya dilakukan formulasi body butter dengan bahan aktif ekstrak daun kelor 0,5 %. Hasil penetapan kadar Fenolik total dan Flavonoid total ekstrak daun kelor menunjukkan kadar yang dihasilkan yaitu sebesar 10,45 mgGAE/g ekstrak untuk fenolik total dan 5,53 % untuk Flavonoid Total. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak daun kelor memiliki aktivitas penghambatan proses pemucatan beta karoten (inhibitor BCB) dan inhibitor enzim kolagenase dengan persentase penghambatan sebesar 47 %. Body Butter ekstrak daun kelor mempunyai potensi sebagai antiaging melalui mekanisme anti oksidan dan inhibitor kolagenase. Body butter ekstrak daun kelor mempunyai penampakan organoleptis yang sudah baik dan menarik. Namun sifat fisik dari moringa body butter masih memerlukan optimasi agar lebih baik dan memenuhi standar yang telah ditetapkan.
Tujuan dari penelitian ini adalah mengembangkan dan memvariasikan rasa dodol namun tetap diminati masyaratkat. Di beberapa tempat oleh-oleh sekitar Garut, belum di temukan variasi dodol dengan bahan dasar makanan pokok tradisional. Pencampuran bahan baku dodol dengan talas menghasilkan dodol talas dengan rasa yang legit dan tekstur yang khas. Dodol talas kemudian dikemas sedemikian rupa sehingga dapat dinikmati dalam satu gigitan (one bite dodol). Selain bentuknya yang unik, dodol talas ini memiliki kandungan gizi yang lebih tinggi. Karena, dalam 100 gram talas mengandung 1,9 gram protein. Proses pembuatan dodol talas diawali dengan mendidihkan santan kental sebanyak 800ml dan dicampur dengan garam dan mentega. Kemudian ditambahkan 1kg gula putih dan 1kg gula merah. Selama proses pembuatan, adonan harus terus-menerus diaduk perlahan. Setelah agak mengental, kemudian masukkan 1kg tepung ketan yang telah disaring. Tambahkan 1kg talas yang sudah direbus dan dihaluskan. Adonan ini terus-menerus diaduk di atas api kecil. Terakhir, tambahkan 2 sachet susu kental manis dan pasta talas secukupnya. Adonan diaduk hingga mengental, kemudian didinginkan selama 24jam. Setelah adonan dingin, adonan kemudian dipotong-potong dan dikemas. Dengan komposisi bahan-bahan tersebut, dodol yang dihasilkan kurang lebih seberat 2,5kg. dodol kemudian dipotong dan dikemas menjadi sebanyak 50 kemasan dengan masing-masing kemasan berisi 10 butir dodol.
This study aims to create applications that can be used as a medium of physics learning with sub-material heat. Application-shaped learning media created using Augmented Reality-based technology Android. The application created is named Mecalor. Mecalor application process using the Waterfall method. This Waterfall method provides a sequential approach to software lifecycle. Testing the feasibility of the application is done through four characteristics of the ISO 25010 standard which Suitability Functional, Performance Efficiency, Portability, and Usability. The test was conducted in Garut - Indonesia Vocational High School with a total of 30 students and two software experts. Data analysis techniques use a Likert scale and Guttman scale. The test results on the characteristics of Functional Suitability applications, Performance Efficiency, and Portability is valid with a percentage of 100% so it can be said that the application is good to use. Likewise, characteristics Usability test results also suggested a value of 3.9 so that applications can Mecalor declared fit for use.
<p>Penyakit Corona Virus 2019 (COVID-19) tidak hanya menimbulkan gejala pada sistem respirasi; tetapi juga dapat manifestasi pada kulit seperti ruam makulopapular, urtikaria, vesikular, covid toes, livedo racemosa, dan alopesia androgenetik. Manifestasi kulit tersebut diharapkan dapat membantu klinisi untuk mendiagnosis dini COVID-19.</p><p>Corona Virus 2019 (COVID-19) is not only affected respiratory system; it can also have cutaneous manifestation such as maculopapular rash, urticaria, vesikular, covid toes, livedo racemosa, and androgenetic alopecia. These cutaneous manifestations can help clinicians to make early diagnosis of COVID-19.</p>
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.