This study aims to develop a model of human resource retention to address the issue of workforce retention that has emerged as the most critical Human Resource Management challenge. It is based on a critical analysis of human resource trends which shows that a shortage of skilled employees will occur. Therefore, an appropriate strategy is needed to win the war or labor market competition. The researcher uses the Research & Development approach by adapting Kalk's spiral development model to the stages: definition, design, demonstration, development, and testing. Researchers involve human resource management experts and refer to previous concepts, theories and relevant previous studies for developing models. The Google Form Online Mailed Instrument was also used to see the responses of the respondents, totaling 128 people. The results of the study formulated the "R&R" retention model by integrating procurement programs and retention programs. By using this model, employee loyalty will always be maintained and the organization will always be in the best performance so that maximum productivity can be achieved. While the response of the participants placed the level of achievement in the R & R model with a very decent decision.

Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui dan mendeskripsikan implementasi fungsi Badan Permusyawaratan Desa (BPD) terhadap pengawasan Kepala Desa di Desa Hambawa Kecamatan Mataoleo Kabupaten Bombana. Adapun metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Sedangkan informan dalam penelitian ini adalah Ketua BPD, Sekretaris BPD, anggota BPD serta Kepala Desa Hambawa Kecamatan Mataoleo Kabupaten Bombana. Adapun teknik pengumpulan data yaitu melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Keabsahan data dilakukan dengan triangulasi data melalui triangulasi sumber, metode dan triangulasi teori. Hasil penelitian menunjukan bahwa secara umum, fungsi Badan Permusyawaratan Desa (BPD) dalam penyelenggaraan pemerintahan desa Hambawa Kecamatan Mataoleo Kabupaten Bombana dilihat dari pelaksanaan fungsi-fungsinya telah berjalan dengan baik yaitu: dilihat dari 1) fungsi pengawasan, 2) fungsi penyaluran aspirasi menjadi sarana penyaluran aspirasi bagi masyarakat, 3) fungsi pengayoman adat dengan menjaga nilai – nilai istiadat seperti kegiatan pesta panen padi, 4) fungsi representative dengan menetapkan peraturan desa bersama kepala desa dan menampung aspirasi masyarakat. Namun demikian belum semua fungsi mencapai hasil optimal. Salah satu fungsi yang belum berjalan secara maksimal adalah fungsi legislasi hal ini disebabkan oleh masih relatif rendahnya pengetahuan dan keahlian anggota BPD dalam merumuskan sebuah rancangan Peraturan Desa yang baik bersama pemerintah Desa Hambawa Kecamatan Mataoleo.