Penelitian ini bertujuan untuk menetapkan karakteristik dan kesesuaian lahan, faktor-faktor pembatas lahan terhadap kesesuaian lahan dan klasifikasi kesesuaian lahan jeruk untuk tanaman jeruk di Desa Jambo Labu Kecamatan Birem Bayeun Kabupaten Aceh Timur. Penelitian ini telah dilaksanakan di Desa Jambo Labu Kecamatan Birem Bayeun Kabupaten Aceh Timur selama 2 bulan, dimulai bulan September sampai bulan November 2018. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif yaitu dengan survey lahan dan pengambilan sampel tanah di lapangan serta hasil analisis sampel tanah di laboratorium. Titik pengamatan dan pengambilan sampel tanah dibentuk berdasarkan satuan peta lahan hasil overlay (tumpang susun) antara peta jenis tanah, peta lereng, dan peta penggunaan lahan. Untuk melakukan evaluasi kesesuaian lahan untuk pengembangan tanaman jeruk maka dilakukan pengamatan sifat fisik dan kimia tanah, morfologi lahan dan analisis tanah di laboratorium. Hasil penelitian menunjukkan bahwa di daerah penelitian sesuai untuk pengembangan tanaman jeruk walaupun dapat terlihat media perakaran, retensi hara, hara tersedia dan tingkat bahaya erosi sebagai faktor pembatas/S3 (sesuai marginal). Berdasarkan hasil evaluasi kesesuaian lahan dilokasi penelitian menunjukan bahwa lahan tersebut sesuai untuk pengembangan tanaman jeruk walaupun dapat terlihat media perakaran, retensi hara, hara tersedia dan tingkat bahaya erosi sebagai faktor pembatas/S3 (sesuai marginal) dapat diperbaiki menjadi S1 (sangat sesuai). Karakteristik lahan S3 untuk pengembangan tanaman jeruk di Desa Jambo Labu Kecamatan Birem Bayeun dapat memberikan input perbaikan untuk kesesuian lahan agar dapat dinaikan kelas kesesuaiannya menjadi S1 (sangat sesuai). Upaya perbaikan media perakaran dengan pembuatan saluran drainase, retensi hara (pH tanah) dengan pengapuran, hara tersedia (total N dan P2O5) dengan pemberian pupuk yang mengandung unsur nitrogen/pupuk organik dan pupuk yang mengandung unsur fosfor dan tingkat bahaya erosi (bahaya erosi dan lereng) 8-15% dengan cara konservasi vegetatif. Hasil penelitian ini dapat dilanjutkan dengan percobaan dilapangan dengan melakukan penanaman jeruk dengan perlakuan penambahan pupuk yang mengandung unsur P dan N, penanaman kacang hias (Arachis pintoi) pada lereng 8-15%.
Abstract The aim of the study was to get the interaction between the time of entries defoliation and shoot grafting model that gave the best Cacao seedling growth. The treatment design consists of two factors, namely the defoliation time of the entries and the top graft model. The time of entries defoliation consists of 4 defoliation times, entres defoliation at the connection (W1), entres defoliation 3 days before connection (W2), entres defoliation 6 days before connection (W3), and entres defoliation 9 days before connection (W4). The connection factor model is tested by two connection models, namely, connecting gap (S1), and diagonal connection (S2). The environmental design used is a randomized block design in factorial patterns. Parameters of cacao seedling growth observed were the percentage of live seedlings (%), time of shoot buds (days), shoot length (cm), shoot diameter (cm), and a number of leaf buds (strands). The results of this research are that there is no interaction between the treatment combination of all observed parameters. The best time for defoliation is 9 days before connection. The defoliation model used shows different results that are not real.
ABSTRAK Pengolahan tanah secara intensif tanpa memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhinya antara lain kurangnya unsur hara, pemupukan yang tidak berimbang dapat menurunkan kualitas sifat fisik tanah. Oleh karena itu dibutuhkan pengolahan tanah agar sesuai dengan syarat tumbuh tanaman tomat. Penggunaan berbagai jenis mulsa pada tanaman tomat diharapkan mampu menciptakan iklim mikro yang sesuai bagi tanaman, memperbaiki sifat fisik tanah antara lain bahan organik tanah, permeabilitas, porositas tanah dan laju pertumbuhan, melancarkan pendauran hara dalam sistem tanah, air, tanaman dan memperbaiki ketersediaan hara bagi tanaman. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perubahan sifat fisik tanah akibat penggunaan jenis mulsa sejalan dengan usia tanaman tomat dan mengetahui pengaruh penggunaan jenis mulsa terhadap laju pertumbuhan tanaman tomat. Penelitian ini dilakukan dengan rancangan acak lengkap dengan perlakuan tanpa mulsa, mulsa plastik perak, mulsa plastik hitam, mulsa plastik UV transparan, dan mulsa jerami padi. Setiap perlakuan diulang sebanyak tiga kali sehingga terdapat 15 plot. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar air tanah 2 MST 13-35%, 4MST 20-42%, 6MST 23-44%, 8MST 27-51%, 10MST 26-53%, 12MST 32-63%. Rata-rata bahan organik tanah 1,16% dengan kategori rendah. Rata-rata permeabilitas tanah 4,13 cm/jam dengan kategori lambat sampai sedang. Perlakuan tanpa mulsa berpengaruh nyata pada porositas tanah dengan nilai rata-rata 48% pada kelas kurang baik. Rata-rata nilai jumlah daun pada perlakuan mulsa plastik perak 122.89 helai dan pada perlakuan jerami padi 124.83 helai. Nilai berat kering tanaman tomat pada perlakuan mulsa jerami padi 205.87 gram dan pada perlakuan mulsa plastik UV transparan 118.33 gram. ABSTRACT Soil processing intensively without paying attention to factors that affect it such as the lack of nutrients, unbalance fertilization decreases the physical quality of the soil. Therefore, soil processing is necessary to the growing condition of the tomato plants. The use of various types of mulch on tomato plants is expected to create a microclimate that suitable for plants, improve soil physical properties including soil organic matter, permeability, soil porosity, and growth rate, reinforce nutrient cycling in the soil, water, plant system and improve nutrient availability for plants. The aims of the research are to determine the changes in soil physical properties due to the use of mulch types in line with the age of tomato plants and determine the effect of the use of mulch types on the rate of growth of tomato plants. This research is conducted with a completely randomized design with treatment without mulch, silver plastic mulch, black plastic mulch, transparent UV plastic mulch, and rice straw mulch. Each handling 15 times. The results show that the groundwater content of 2 MST was 13-35%, 4MST 20-42%, 6MST 23-44%, 8MST 27-51%, 10MST 26-53%, 12MST 32-63%. Average soil organic matter 1.16% with low category. The average permeability of land is 4.13 cm/hour in the slow to moderate category. Treatment without mulch significantly affected the soil porosity with an average value of 48% in the less grade. The average value of the number of leaves in the silver plastic mulch treatment 122.89 strands and 124.83 strands of rice straw. The dry weight value of tomato plants in the treatment of rice straw mulch 205.87 grams and in the treatment of transparent UV plastic mulch 118.33 grams.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.