Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pertumbuhan teripang pasir H. scabra di karamba jaring tancap serta aspek ekologisnya di perairan Lairngangas Kab. Maluku Tenggara. Sebanyak 108 teripang dengan berat rata-rata 36,07±0,95 g ditebar dalam tiga karamba tancap ukuran 3x3 m2. Teripang dibiarkan tumbuh secara alami di dalam karamba selama tiga bulan pengamatan. Panjang dan bobot teripang diukur setiap 2 minggu sekali dan parameter kualitas air, sedimen dan fitoplankton diamati setiap bulan selama uji coba. Hasil penelitian ini menunjukkan pertumbuhan harian rata-rata teripang selama penelitian adalah 0,14±0,10 g hari-1 dengan tingkat kelangsungan hidup 81±4,81%. Puncak pertumbuhan dicapai pada minggu ke 10 setelah itu terlihat penurunan. Suhu, salinitas, pH dan DO yang terukur masih dalam kisaran yang baik untuk pertumbuhan teripang. Sedangkan tingkat kesuburan perairan termasuk dalam kategori cukup. Selain keberadaan teripang di dalam karamba menunjukkan terjadi perubahan komposisi fraksi atau ukuran partikel sedimen yang diduga sebagai dampak dari pemanfaatan bahan organik partikel kecil oleh biota uji. Perairan Lairngangas diduga telah mengalami penurunan kualitas perairan dalam mendukung pertumbuhan teripang pasir.

The early stage of blue swimming crab (Portunus pelagicus) zoea requires calcium for calcification after molting which can be drawn from water and its diet. However, the digestive system of the early stages of the larvae is still not perfect, so the ability to digest food is limited. Calcium and enzyme inclusion in its formulated diet is important to aid the calcification process. Therefore, in this study, the effect of calcium and enzyme inclusion to survival rate and development of the zoea were examined. Zoeas were fed with nauplii Artemia and three levels of calcium Kalzana-D without enzyme Enzyplex inclusion (At, Bt and Ct) and with enzyme Enzyplex inclusion (AtE, BtE and CtE). There were three replicates in each treatment that had 100 zoeas in 2-L plastic tube on 30°C water bath. The result revealed that 50 mg calcium with enzyme involvement supported the early stage of zoea to molt and develop to the next stage. In addition, calcium inclusion with or without enzyme involvement promoted survival rate of the zoea.