Penelitian ini dilakukan di perairan Pulau Bangka, Kecamatan Likupang Timur Kabupaten Minahasa Utara. Pengambilan sampel plankton dilakukan pada 6 (enam) titik dengan 2 (dua) kedalaman berbeda yaitu pada lapisan permukaan dan kedalaman 10 meter yang dilakukan pada bulan Februari 2012. Pengambilan sampel menggunakan plankton net dengan penarikan secara horizontal dan vertikal. Proses pengawetan plankton menggunakan formalin 4%, selanjutnya proses identifikasi dilakukan di Laboratorium Biologi Kelautan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Sam Ratulangi Manado. Hasil penelitian menunjukkan bahwa plankton yang ditemukan di perairan Pulau Bangka pada dua titik kedalaman terdiri dari 6 genera dari 5 ordo yaitu ordo Gonyaulacales 1 genus, ordo Bacillariales 1 genus, ordo Centrales 2 genus, dan ordo Oscillatoriales 1 genus, Penales 1 genus. Jenis plankton yang ditemukan pada setiap stasiun menunjukkan bahwa hampir semua daur hidupnya adalah holoplankton, plankton dari jenis diatom adalah yang banyak ditemukan. Indeks nilai penting yang diperoleh berdasarkan hasil analisis pada lapisan permukaan adalah Pseudoenotis doliolus dengan nilai tertinggi yaitu 86,017 dan jenis Skeletonema sp, memiliki nilai penting tertinggi di kedalaman 10 meter dengan nilai 88,627. Keanekaragaman plankton di perairan Pulau Bangka menunjukkan suatu bentuk keanekaragaman yang sedang. Dominansi plankton di perairan Pulau Bangka menunjukkan suatu bentuk dominansi rendah.
The waters of Bahowo is located in North Sulawesi Province, Tongkeina Village, District of Bunaken, which is one of the mangrove ecotourism destinations with a high density of mangrove ecosystems. Crab sampling activities were carried out by the cruise method with a distance of 500 meters at each observation station. The steps in this research are; collecting specimens, identifying and taking pictures. After that, the transect line is used to determine density and species diversity. then determined 3 different stations with a distance of 150 m each. Each transect station is 10 x 10 meters consisting of 100 quadrants with a distance between 1 meter quadrants. Determination of the quadrant where sampling is done randomly at each station Results of research in the waters of Bahowo, obtained the number of crabs that is 125 individuals. From the results of identification of crabs that have been obtained there are 15 species, namely: Scylla serrate, S. olivacea, S. tranquabarica, S. paramamosain, Thalamita crenata, Thalamita danae, Portunus pelagicus, Portunus trituberculatus, Metopograpsus thukuhar, Cardisoma carnivex, Myalamita crenata, Thalamita danae, Portunus pelagicus, Portunus trituberculatus, Metopograpsus thukuhar, Cardisoma carnivex, Myomenita eumolpe, Austruca annulipes, Paraleptuca chlorophthalmus, Galasimus vomeris. Galasimus vomeris type crabs showed the highest abundance of 2.8 ind / m2, while the lowest in Cylla olivacea and S. tranquabarica, which was 0.1 ind / m2. Keywords: Species diversity, abundance, BrachyuraAbstrakPerairan Bahowo terletak di Provinsi Sulawesi Utara Kelurahan Tongkeina Kecamatan Bunaken yang menjadi salah satu tempat destinasi ekowisata mangrove dengan kepadatan ekosistem mangrove yang cukup tinggi..Lokasi kelurahan ini terletak di sebelah utara Kota Manado yang termasuk wilayah konservasi mangrove. Kegiatan pengambilan sampel kepiting dilakukan dengan metode jelajah (cruise method) dengan jarak 500 meter pada masing-masing stasiun pengamatan. langkah-langkah dalam penelitian ini adalah mengumpulkan spesimen, mengidentifikasi dan mengambil gambar Setelah itu, garis transek digunakan untuk menentukan kepadatan dan keanekaragaman jenis. kemudian ditentukan 3 stasion berbeda dengan jarak masing-masing 150 m. Masing-masing station transek berupa 10 x 10 meter yang terdiri 100 kuadran dengan jarak antara kuadran 1 meter. Penentuan kuadran tempat pengambilan sampel dilakukan secara acak pada masing-masing stasion Hasil penelitian di perairan Bahowo, didapatkan jumlah kepiting yaitu 125 individu. Dari hasil identifikasi kepiting yang telah dilakukan didapat ada 15 spesies yaitu: Scylla serrate, S. olivacea, S. tranquabarica, S. paramamosain, Thalamita crenata, Thalamita danae, Portunus pelagicus, Portunus trituberculatus, Metopograpsus thukuhar, Cardisoma carnivex, Myomenippe spp, Perisesarma eumolpe, Austruca annulipes, Paraleptuca chlorophthalmus, Galasimus vomeris. Kepiting jenis Galasimus vomeris menunjukan kelimpahan tertinggi yaitu 2,8 ind/m2, sedangkan yang terendah pada Scylla olivacea dan S. tranquabarica, yaitu 0,1 ind/m2. Kata kunci :Keanekaragaman jenis, kelimpahan, Brachyura
The research was conducted at the Laboratory of Marine Molecular Biology and Pharmacy, Faculty of Fisheries and Marine Sciences, Sam Ratulangi University. This research aims to isolate and analyze the morphology and molecular types of bacteria associated in rotifer’s culture media that use fisheries waste.The research was begin by culturing bacteria in rotifer maintenance media using Nutrient Broth media. After bacterial isolates were obtained, morphological characterization and DNA extraction was carried out. extraction was done using DNeasy Blood and Tissue Kit (Qiagen). After DNA was obtained, DNA was amplified through the Polymerase Reaction Chain (PCR) machine using a 16S RNA primer, followed by the separation of PCR products through electrophoresis and detection through UV Transluminator. The target PCR product was determined by comparing the 100 bp ladder DNA, with a yield of around 1400 bp, which was measured using ladder DNA available in the laboratory. The DNA that was successfully amplified was sent to be sequenced to determine the species of each microbe obtained.Based on the results of the research conducted, obtained Bacillus sp. bacteria associated with rotifer maintenance media.Keywords: Bacteria, Culture Media, DNA Extraction, PCR, Sequencing ABSTRAKPenelitian ini dilakukan di Laboratorium Biologi Molekuler dan Farmasetika Laut, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Sam Ratulangi. Penelitian ini bertujuan untuk mengisolasi dan menganalisis morfologi dan molekuler jenis-jenis bakteri yang berasosiasi dalam media pemeliharaan rotifer yang menggunakan limbah perikanan.Penelitian dilakukan dengan cara mengkultur bakteri yang ada pada media pemeliharaan rotifer menggunakan media Nutrient Broth. Setelah isolat bakteri didapatkan, dilakukan karakterisasi morfologi dan dilakukan ekstraksi DNA. ekstraksi dilakukan menggunakan DNeasy Blood and Tissue Kit (Qiagen). Setelah DNA didapatkan, DNA diamplifikasi melalui mesin Polymerase Reaction Chain (PCR) menggunakan primer 16S RNA, diikuti dengan pemisahan produk PCR melalui electrophorisis dan deteksi melalui UV Transluminator. Produk PCR target ditentukan dengan membandingkan ladder DNA 100 bp, dengan hasil sekitar 1400 bp, yang diukur menggunakan ladder DNA yang tersedia di laboratorium. DNA yang berhasil diamplifikasi, dikirim untuk dilakukan sekuensing untuk mengetahui spesies dari setiap mikroba yang didapatkan. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, diperoleh bakteri Bacillus sp. yang berasosiasi pada media pemeliharaan rotifer. Kata Kunci: Bakteri, Media Pemeliharaan, Ekstraksi DNA, PCR, Sekuensing
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.