Bawang merah merupakan komoditas utama di Indonesia yang digunakan sebagai bumbu masak dan obat, sehingga ketersediaannya sepanjang tahun sangat penting untuk mencukupi kebutuhan tersebut. Penelitian bertujuan untuk mengetahui pertumbuhan dan produksi benih 14 varietas bawang merah di dataran tinggi. Penelitian dilakukan untuk mengetahui pertumbuhan dan hasil bawang merah di KP. Margahayu Balai Penelitian Tanaman Sayuran (Balitsa) Lembang (1.250 m dpl) dari bulan Agustus s.d. Oktober 2020. Materi yang digunakan berupa 14 varietas bawang merah dari Badan Penelitian dan pengembangan Pertanian (Balitbangtan), yaitu: Sembrani, Maja Cipanas, Bima Brebes, Kuning, Trisula, Mentes, Kramat 1, Violetta 1 Agrihorti, Violetta 2 Agrihorti, Violetta 3 Agrihorti, Ambassador 1 Agrihorti, Ambassador 2 Agrihorti, Ambassador 3 Agrihorti, dan Ambassador 4 Agrihorti. Pertumbuhan 14 varietas bawang merah selama penanaman cukup baik. Ambassador 3 Agrihorti menunjukkan tinggi tanaman dan panjang daun tertinggi dibanding varietas lainnya, yaitu masing-masing 41,80 cm dan 34,72 cm. Berat benih per rumpun berkisar antara 31,00-64,61 gram. Violetta 2 Agrihorti menunjukkan jumlah umbi per rumpun, berat basah per rumpun, berat kering eskip umbi per rumpun, dan berat benih per rumpun tertinggi dibanding varietas lainnya, yaitu masing-masing 9,70 umbi; 144,53 gram, 85,69 gram dan 31,59 gram. Sedangkan berat benih per plot tertinggi terdapat pada varietas Sembrani. Pertumbuhan dan produksi benih bawang merah dipengaruhi oleh varietas.
Komoditas bawang merah merupakan komoditas strategis dan memiliki nilai ekonomis tinggi serta tidak dapat disubstitusi dengan komoditas lain. Penelitian dilakukan untuk mengetahui korelasi dan pengaruh langsung dan tidak langsung antara karakter pertumbuhan dan komponen hasil terhadap hasil bawang merah di dataran tinggi. Penelitian dilakukan dari bulan September sampai dengan November 2019 di Lembang (Kab. Bandung Barat), Pacet (Kab. Bandung), dan Samarang, (Kab. Garut). Materi penelitian ini meliputi 12 genotipe bawang merah yaitu klon B1, klon B19, klon B63, klon B72, klon B77, klon B102, klon B222, Trisula, Bali karet, Maja cipanas, Bima brebes dan Sumenep. Rancangan percobaan yang digunakan di setiap lokasi adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK),diulang 3 (tiga) kali. Hasil analisis korelasi menunjukkan terdapat korelasi positif sangat nyata antara karakter panjang daun, dan berat basah umbi per rumpun terhadap hasil umbi basah per hektar di semua lokasi pengujian. Karakter panjang daun merupakan karakter yang berkorelasi positif sangat nyata dan memiliki pengaruh langsung positif sangat tinggi terhadap hasil umbi basah per hektar di seluruh lokasi pengujian di dataran tinggi. Seleksi bawang merah untuk meningkatkan hasil umbi basah per hektar di dataran tinggi dapat dilakukan secara langsung melalui karakter pertumbuhan yaitu panjang daun.
AbstrakBawang merah merupakan komoditas sayuran penting di Indonesia. Tujuan penelitian adalah untuk mempelajari hubungan kekerabatan 22 klon bawang merah. Penelitian dilaksanakan di Balai Besar Penelitian Biteknologi dan Sumber Daya Genetik Pertanian di Bogor. Penelitian dilakukan pada bulan Oktober sampai dengan bulan Desember 2013. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Tingkat kemiripan genetik (genetic similarity) dari 22 genotipe yang diuji berkisar antara 0,75 – 0,99, hal ini berarti diantara ke-22 genotipe mempunyai kekerabatan yang dekat.AbstractShallot is important vegetable crops in Indonesia. The aim of research to study genetic relationship of 22 clones shallot with microsatellite molecular markers. Research was conducted at the Research Institute Biotechnology and Agricultural Genetic Resources in Bogor. The study was conducted in October to December, 2013. The results of research showed the genetic similarity of 22 genotypes were closely relationship obout 0.75 to 0.99.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.