Technological developments have a positive impact in the form of ease in gathering data and information includes the growth of smartphone users with Android-based. In other side, technology can also cause cybercrime. This study aims to reveal digital evidence in the process of identifying cybercrime activities by using WhatsApp application as communication media. The method for executing digital forensics in this study uses the framework of the National Institute of Justice (NIJ) with the stages of identification, examination, colection, analysis, and reporting. Wondershare Dr Fone is used as tool for analysis and extraction work. This research that are carried out has 100% success in collecting data in the form of photos, videos, contacts, and documents on the smartwatch but unable to read of the chat mesengger and call history and unable to restore the lost data.
Teknologi informasi dan komunikasi yang pesat berdampak positif yaitu berupa kecepatan dan kemudahan untuk mendapatkan informasi dan data dengan penggunaan smartphone yang berbasis android. Tetapi, disisi lain juga memberikan dampak negatif berupa kejahatan siber. Penelitian ini bertujuan untuk mengangkat bukti data dan informasi digital dalam mengidentifikasi kasus kejahatan pornografi dengan memakai aplikasi Signal Private Messenger (SPM) pada smartwatch selaku perangkat korespondensii. Proses analisis forensics pada pengkajian ini memakai metode National Insitute of Justice (NIJ) dan tiga tools forensik, yaitu Wondershare Dr. Fone, MOBILedit, dan Oxygen Forensics. Skenario penelitian adalah terjadinya tindak pidana pornografi. Penelitian ini berhasil mengangkat barang bukti berupa photos, videos, music, contact, dan chatt. Pengujian dengan Wondershare Dr. Fone dihasilkan akurasi 80%, MobilEdit dihasilkan akurasi 40%, dan Oxygen dihasilkan akurasi 0%. Oleh karena itu disimpulkan bahwa Wondershare Dr. Fone memberikan hasil yang terbaik.
<p><em>This research describes the lives of the people around the buffer village of Alas Purwo National Park, Kalipait Village. Traditional communities have local wisdom in the form of a number of traditions, rules and restrictions that still apply for generations. This local wisdom has the value of ecological intelligence that is maintained and developed about the relationship of human activities with its ecosystems. Local wisdom owned by traditional communities is used as a reference in the management of forest areas and coastal waters, both in the form of myths and abstinence. The center of attention of ecological studies according to Julian Steward is the process of cultural adaptation to the environment, by instilling values contained in local culture. This process is seen as a form of dialectical relationship in the context of inter-influencing relationships with others. The type of research used is qualitative descriptive with case study design. Analysis of social change will be adapted to Talcott Parsons' AGIL theory. The results showed that, the community around the Alas Purwo National Park area has local wisdom in the form of a number of traditions in the form of rules, abstinence that still applies for generations which is then maintained and adhered to until now. The abstinence is in the form of a ban on killing peacocks and abstinence in the payang system. The ecological value contained in local wisdom can help human awareness in environmental management so as to shape ecological attitudes. </em></p><p><strong><em> </em></strong></p><p><strong><em>Keywords: Local Wisdom, Conservation, Alas Purwo National Park</em></strong><strong><em></em></strong></p><p><strong><em> </em></strong></p><h2>Abstrak</h2><p>Abstrak</p><p>Penelitian ini menggambarkan kehidupan masyarakat sekitar desa penyangga Taman Nasional Alas Purwo, Desa Kalipait. Masyarakat tradisional memiliki kearifan lokal berupa sejumlah tradisi, aturan maupun pantangan yang masih berlaku secara turun temurun. Kearifan lokal yang tersebut memiliki nilai kecerdasan ekologis yang dipelihara dan dikembangkan tentang hubungan aktivitas manusia dengan ekosistemnya. Kearifan lokal yang dimiliki masyarakat tradisional digunakan sebagai acuan dalam pengelolaan kawasan hutan dan perairan pantai, baik berupa mitos maupun pantangan. Pusat perhatian dari kajian ekologi menurut Julian Steward adalah proses adaptasi kultural terhadap lingkungan, dengan menanamkan nilai yang terkandung dalam budaya lokal. Proses ini dipandang sebagai suatu bentuk hubungan dialektika dalam konteks hubungan saling mempengaruhi dengan yang lain. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan desain studi kasus. Analisis terhadap perubahan sosial akan disesuaikan dengan teori AGIL Talcott Parsons. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, masyarakat sekitar kawasan Taman Nasional Alas Purwo memiliki kearifan lokal berupa sejumlah tradisi berupa aturan, pantangan yang masih berlaku secara turun temurun yang kemudian dipelihara dan ditaati sampai sekarang. Pantangan tersebut berupa larangan membunuh burung merak serta pantangan dalam sistem payang. Nilai ekologis yang terkandung dalam kearifan lokal dapat membantu kesadaran manusia dalam pengelolaan lingkungan sehingga membentuk sikap ekologis</p><p><strong>Kata </strong><strong>K</strong><strong>unci: </strong><strong>Kearifan Lokal, Konservasi, Taman Nasional Alas Purwo.</strong><strong></strong></p>
Media sosial sangat bermanfaat untuk mendapatkan informasi atau data dengan mudah dan cepat seiring dengan peningkatan jumlah pengguna smartphone terutama pada Android. Di sisi lain, mobile instant messangging aplications dan sosial media membuat prospek adanya tindak kejahatan dunia maya atau Cybercrime khususnya cyber espionage yaitu tindakan mata-mata terhadap data elektronik atau memanfaatkan jaringan internet. Penelitian ini diharapkan dapat membuka barang bukti digital pelaku cyber espionage yang ada di aplikasi Facebook berupa gambar dan teks untuk mendukung identifikasi aktivitas yang menuju pada cyber espionage. Kerangka kerja untuk menjalankan digital forensics pada pengkajian ini menggunakan metode Digital Forensics Research Workshop (DFRWS) dengan tahapan identification (identifikasi), Preservation (Pemeliharaan) Collection (Pengumpulan), Examination (Pemeriksaan), Analysis (Analisis), Presentation (Presentasi) . Tools yang digunakan adalah MobilEdit dengan cara kerja ektraksi dan analisis. Skenario yang dilakukan adalah kasus cyber espionage pada facebook. Harapan dari penelitian ini adalah menghasilkan Forensis Investigative analysis pada Facebook memakai metode DFRWS mampu mengungkap cyber espionage pada aplikasi Facebook
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.