Berdasarkan hasil identifikasi ruang terbuka hijau di kota Makassar oleh Badan Lingkungan Hidup Daerah pada tahun 2015, kota makassar saat ini hanya memiliki RTH sebesar 7,3 % dari luas wilayah kotanya. Kondisi tersebut telah menunjukkan bahwa saat ini Ruang Terbuka Hijau kota Makassar sangat jauh dari 30% sebagaimana diatur dalam Undang-undang nomor 26 tahun 2007 tentang proporsi ketersediaan RTH adalah paling sedikit 30% dari luas wilayah kota. Sehingga kita bisa memanfaatkan lahan-lahan non pemerintah atau lahan privat yang masih kosong dan luas serta berpotensi untuk menjadi RTH perkotaan. Berdasarkan hal tersebut, maka penelitian ini bertujuan untuk mengoptimalkan Ruang Terbuka Hijau di kota Makassar sehingga kota Makassar menjadi kota yang Hijau dan Asri. Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei dengan analisis dan sintesis yang mengarah kepada perencanaan untuk strategi peningkatan partisipasi masyarakat dalam pengembangan RTH di Kota Makassar. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa kota makassar saat ini memiliki lahan sebesar 35,201% yang berpotensi untuk dijadikan RTH perkotaan dan sebanyak 40% masyarakat setuju untuk berpartisipasi dalam pengembangan RTH di kota Makassar dengan kompensasi dari pemerintah.
Sidrap Regency in South Sulawesi Province has special food, namely Palekko’, which has duck as raw material. The number of palekko’ stalls in Sidrap will raise concerns about the waste generated because there is no treatment at all. This waste will increasingly pollute the environment, if not managed properly. Therefore, the processing is carried out, namely the manufacture of duck bone meal. This duck bone meal was analyzed by chemical analysis to compare it with the SNI for the bone meal and other bone meal that had been tested. This research was conducted to know the potential use of duck bone meal to be maximized through chemical analysis. The chemical analysis carried out was the test of moisture, protein, fat, crude fiber, ash content, calcium, and phosphorus (P2O5). The results of the chemical analysis obtained were moisture, protein, fat, crude fiber, ash, calcium, and phosphorus content (P2O5) respectively, namely 2.01%, 33.33%, 12.38%, 2.78%, 41.66%, 2.53% and 6.24%. Then it compared with SNI a duck bone meal and others. The results obtained bone powder duck has the potential to be applied optimally produce products made from the bone meal of duck with doing some treatment to improve their quality.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.