Program MBKM dipercaya mampu mengasah keterampilan life skills mahasiswa. Tujuan artikel adalah menganalisis implementasi life skills dalam program MBKM berdasarkan persepsi mahasiswa program studi PG PAUD. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Data primer untuk melihat implementasi life skills menggunakan data Google Form yang dibagikan kepada mahasiswa program studi PG PAUD yang lolos Kampus Mengajar Batch 1 sebanyak 7 orang. Data sekunder diambil dari Instrumen Survei Implementasi MBKM 2021 yang diakses melalui SPADA DIKTI. Pengambilan data dilakukan selama 1 bulan yaitu bulan Desember 2021 yang melibatkan 88 mahasiswa program studi PG PAUD. Subyek dalam penelitian ini berjumlah 7 orang yang lolos Kampus Mengajar Batch 1. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara dan dokumentasi. Data dikumpulkan, diolah menggunakan teknik pengolahan data kualitatif Miles dan Hubermen. Kesimpulannya implementasi life skills telah sesuai dengan tujuan dan harapan dari program MBKM. Program MBKM merupakan salah satu kegiatan yang sangat mendukung tercapainya pembentukan life skills calon guru PAUD.

Strong early literacy skills will affect children's thinking skills in the future. The results of existing research indicate that learning in schools has not been able to make this happen. This research is a survey research to see the gap between children's literacy skills in the field and expected literacy abilities. So that it will be seen the components that can affect the literacy abilities of children aged 5-6 years. Currently, there are not many studies examining the influence of literacy components in developing children's literacy, because many researchers consider that all components are important. Therefore, a deeper study is needed to see the components that affect the development of children's literacy. The expected literacy ability is expert judgment which has been validated using the Analitycal Hierarchy Process (AHP). The data analysis technique used is descriptive analysis. The data collection techniques used were observation and questionnaires. The population in this study used simple random sampling. Respondents in this study were 150 children aged 5-6 years. The results showed that the children's ability to understand language components was 6.76%, phonological awareness reached 5.73%, basic reading skills 6.5%, basic writing skills 7.8%, and children's motivation in reading 3.37%, so it can be concluded that based on the components of children's early literacy skills, the accumulated age of 5-6 years has only reached 30.16% of the expected. The contribution of this research is to determine the appropriate literacy stimulation for children.

Kreativitas sangat penting bagi perkembangan anak terlebih untuk meningkatkan kualitas hidup dan memecahkan masalah dari berbagai sudut pandang, oleh sebab itu kreativitas harus diasah sejak dini agar menjadi karakter yang melekat dalam diri anak. Kreativitas anak dapat dikembangkan dengan pemberian stimulasi oleh guru ketika anak sedang berada di lingkungan sekolah. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis pengaruh pemberian stimulasi terhadap kreativitas anak. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kuantitatif deskriptif. Populasi pada penelitian ini adalah guru TK B. Sampel diambil dengan teknik random, terpilih ada 20 TK. Adapun teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah menyiapkan pedoman pertanyaan untuk di ceklis pada 35 responden di 20 dan observasi serta wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh pemberian stimulasi yang diberikan guru terhadap kreativitas anak usia dini. secara efektif variabel sumbangan efektif pada variabel pemberian stimulasi memberikan sumbangan sebesar 59,4 persen terhadap kreativitas anak. Dari sini diketahui bahwa pemberian stimulasi oleh guru dapat mempengaruhi kreativitas anak, maka dari itu guru harus memberikan stimulasi dengan tepat dan benar.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dampak penggunaan metode demonstrasi terhadap perkembangan emosi anak usia 5-6 tahun. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan jenis One Group Pretest-Posttest Design. Subjek penelitian ini adalah anak usia 5-6 tahun TK ABA Cremo yang berjumlah 23 anak. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan observasi, sedangkan teknik analisis datanya menggunakan analisis deskriptif dan analisis inferensial. Analisis deskriptif digunakan untuk mengetahui status perkembangan emosi anak sebelum dan sesudah diberikan eksperimen sedangkan analisis inferensial untuk menguji hipotesis menggunakan uji T dalam program SPSS 16.0 for windows yaitu Paired Sample t-test.   Berdasarkan analisis hasil penelitian menggunakan t-test diperoleh nilai thitung=-24,355 dan -ttabel=-2,074 dengan probabilitas 0,000. Probabilitas 0,000 < ɑ =0,05 maka hipotesis nol (H0) ditolak yang berarti penggunaan metode demonstrasi berdampak terhadap perkembangan emosi anakusia 5-6 tahun.

Penelitian ini dilatarbelakangi anak prasekolah yang menggunakan gadget secara berlebihan sehingga berdampak buruk pada perkembangan sosial emosional. Anak sulit bersosialisasi dan berinteraksi dengan orang lain, anak menjadi pribadi tertutup, suka menyendiri, susah diatur dan mudah marah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada hubungan antara durasi penggunaan gadget dengan perkembangan sosial emosional anak usia 4-5 tahun. Jenis penelitian menggunakan penelitian observasional analitik dengan desain penelitian cross sectional. Teknik pengambilan sampel menggunakan total sampling dengan jumlah sampel 30 siswa. Analisis data menggunakan uji Univariat dan Uji Bivariat dengan menggunakan korelasi Rank Spearman. Hasil analisis membuktikan terdapat hubungan antara durasi penggunaan gadget dengan perkembangan sosial emosional. Peneliti berharap agar pihak sekolah berkoordinasi dengan orang tua terkait dampak negatif gadget sehingga tidak mengganggu proses perkembangan anak.