Survei Pertumbuhan dan produksi tanaman kakao terhadap pengunaan pupuk cair urin kambing dengan penggunaan NPK majemuk bertujuan mengetahui perbandingan pengunaan pupuk cair urin kambing dengan pupuk padat NPK majemuk yang digunakan petani dalam upaya meningkatkan produksi tanaman kakaonya. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode Purposive sampling, yaitu memilih secara sengaja petani yang menggunakan pupuk urin kambing dan NPK majemuk. Cara pengambilan sampel yaitu melakukan wawancara pada petani yang menggunakan pupuk urin dan pupuk NPK majemuk. Jumlah Petani sampel ada 6 orang (3 orang menggunakan pupuk urin kambing, 3 orang yang menggunakan pupuk NPK majemuk). Selain teknik wawancara, dilakukan survei lokasi untuk melihat secara langsung pertanaman kakao yang menggunakan ke dua pupuk tersebut dengan melihat berat biji per buah kakao dan bobot buah kakao. Hasil yang diperoleh menunjukkan petani yang menggunakan pupuk cair urin kambing produksi buah kakao lebih meningkat dengan jumlah biji dalam buah lebih banyak, bobot biji lebih berat, dibandingkan dengan petani yang menggunakan Pupuk NPK majemuk.
Limbah organik di Kecamatan Bantimurung yang dihasilkan oleh ternak memiliki potensi yang cukup tinggi untuk dikembangkan menjadi pupuk kompos yang lebih lengkap dan mempunyai banyak manfaat dengan inovasi teknologi Trichoderma menjadi Trichokompos. Kegiatan pengabdian bertujuan agar petani dapat mengetahui dan mempelajari pemanfaatan limbah pertanian dalam bentuk pembuatan kompos multi manfaat dalam bentuk trichokompos. Kegiatan pengabdian dilaksanakan dengan cara penyuluhan, demonstrasi langsung dan pelatihan oleh wakil-wakil kelompok sasaran. Hasil dari kegiatan ini: (1) mitra mengetahui pentingnya penggunaan teknologi Trichoderma dalam pembuatan Trichokompos, (2) mitra mampu memperbanyak trichoderma sendiri, 3) Mitra mampu memproduksi sendiri Trichokompos, 4) mitra terampil menerapkan Trichokompos secara mandiri dalam bercocok tanam sesuai SOP.
Perakitan varietas jagung untuk adaptasi lahan kering dibutuhkan calon hibrida yang genotipenya tahan di lahan kering. Genotipe tersebut dapat diketahui dengan penampilan fenotipe yang superior. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penampilan fenotipik 12 genotip jagung hibrida, dan untuk mengetahui perbandingan penampilan fenotipik masing-masing genotip jagung hibrida di lahan kering. Penelitian disusun mengikuti pola rancangan acak kelompok (RAK) yang terdiri atas 12 perlakuan (8 galur + 4 varietas pembanding). Masing-masing diulang tiga kali dan setiap ulangan terdiri atas 4 baris dan masing-masing baris terdapat 25 tanaman, sehingga jumlah unit percobaan sebanyak 300 unit percobaan. Hasil penelitian menunjukkan Genotip ST 201309, ST 201320 merupakan genotipe uji yang secara umum memiliki penampilan fenotipik yang cukup baik disbanding ke empat pembanding. Genotip ST201309, ST 201320, ST 201328, dan ST 201342 merupakan genotip yang memiliki karakter komponen hasil lebih tinggi dari 10 ton.ha-1 dan lebih tinggi dari varietas pembanding.
The Farmers in Minasa Baji village generally have used organic fertilizer in the form of cow dung is quite abundant in this village, in addition to chemical fertilizers (Urea, SP36, and KCl) as a source of plant nutrients. However, since cow dung is given to plants without going through the correct decomposition process, so not only does it contribute to the growth of the plant, potentially even becoming a pest and disease nest. On the other hand, as the loss of chemical fertilizer subsidies, the scarcity of chemical fertilizers and high prices in the market become a constraint farmers in the fulfillment of nutrient needs. Therefore, to anticipate the scarcity and high prices of chemical fertilizers, which tend to rise and the frequent occurrence of scarcity, it needs to look for an environmentally friendly substitute and able to substitute nutrient needs. Trichoderma technology that will produce Bokashi Plus T is able to meet the problem. The method of implementation consists of 3 methods: (1). Participatory education, (2) Training (demonstration and practice by participants), (3) Coaching and Assistance. The results of this activity are: (1) partners know the importance of using Trichoderma technology in the manufacture of organic fertilizer bokashi Plus T, (2) the partner is able to multiply his own bokashi starter, 3) Partners are able to own production Bokashi Plus T, 4) partners skilled apply bokashi independently in planting according to SOP. Keywords: Organic Farmers, Bokashi Plus T, Trichoderma
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.