Abstract-Home industries which produce souvenirs of West Sumatera are one of main business opportunity to be developed in this free trading era. The development of tourism object along with areas of products and services cannot be separated from the goals of developing the bass cast products at Sungai Puar. The development of the products can be obtained by having innovations at a campus. The campus is the centre of knowledge, technology, and information development which is important in synergizing the instructional design based on the needs of the worlds of business and industries. The framework applied is a way of optimizing the available sources in order t o improve the economic sector and people's quality of life. By conducting the research and applying the development method, it was found that the brass cast products of Sungai Puar which used to be recognized as having less recasting, metal engraving, and etching processes. The final Product appear to be innovative and meet with the industrial prototypes.
Kerajinan Batik Tulis Salingka Tabek Koto Baru Solok merupakan kerajinan tradisonal yakninya keterampilan di peroleh dari proses yang sanagat lama. Munculnya kerajinan batik tulis salingka tabek di Nagari baru Solok karena tuntutan untuk memenuhi kebutuhan pasar yang berguna untuk memenuhi kebutuhan hidup. Kerajinan Batik tulis salingka tabek Nagari Koto Baru Solok merupakan kerajinan yang perlu di teliti terutama masalah (1) Bentuk motif dari batik dan (2) teknik yang di gunakan dalam proses pembuatan batik tulis salingka Tabek. Dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan menggunakan populasi dari pengrajin dan keseluruhan kerajinan dari batik tulis Salingka Tabek Nagari Koto Baru. Sampel dalam penelitian ini adalah hasil dari kerajinan batik tulis Salingka Tabek milik bapak Yusrizal. Kerajinan yang dihasilkan dari usaha kerajinan ini adalah berbentuk Kain panjang, kain sarung, selendang dan kain baju. Kata kunci: Batik Tulis, Bentuk motif dan Teknik
Indonesia memiliki kekayaan yang berbeda setiap daerah. Setiap daerah memiliki perbedaan baik dari tradisi, kebiasaan-kebiasaan, tata bicara, dan bahasa. Salah satu perbedaan bahasa bisa kita lihat pada lagu daerahnya. Lagu-lagu daerah tersebut biasanya tercipta dari fakta-fakta yang terkait dari daerah-daerah setempat. Fakta-fakta tersebut diangkat dari muatan kedaeraan didalamnya. Muatan kedaerahan tersebut bisa berupa tata cara kehidupan dan perlaku masyarakat. Namun sayangnya anak-anak sekarang tidak tertarik terhadap lagu-lagu daerah yang ada. Kurangnya minat anak-anak serta media edukasi tentang lagu-lagu daerah menajdi faktor utama penulis membuat picture book lagu-lagu daerah Indonesia untuk anak-anak. Penulis memilih media picture book karena menari perhatian dan memudahkan anak-anak untuk belajar mengenai lagu-lagu daerah Indonesia. Metode perancangan yang dilakukan adalah metode glass box, metode berfikir secara rasional atau nyata dan membutuhkan proses yang rasional. Di samping itu, metode analisis data penulis menggunakan 5W+1H (What, Who, Why, When, Where, and How). Hasil dari perancangan “Picture Book Lagu-lagu Daerah Indonesia untuk Anak-anak” ini adalah buku gambar yang memberikan edukasi kepada anak-anak agar mereka tertarik mempelajari dan melestarikan lagu-lagu daerah Indonesia. Tidak hanya itu diharapkan anak-anak dapat mengerti bahwa setiap lagu-lagu memiliki muatan tersendiri didalamnya. Promosi picture book ini menggunakan media promosi.
Fenomena Fast Fashion merupakan praktik industri fashion yang menerapkan sistem mode fashion yang berganti dalam waktu singkat. Cepat atau lambat Fast Fashion dapat berdampak negatif bagi lingkungan. Perancangan ini berjudul Campaign Thrifting sebagai solusi Limbah Fashion bertujuan untuk membantu mengurangi dampak dari Fast Fashion. Thrifting adalah kegiatan membeli barang bekas, melalui Thrifting masyarakat dapat mengeksplor dengan bijak mode-mode fashion tanpa harus membeli barang baru. Metode perancangan yang digunakan adalah metode kotak kaca atau biasa disebut dengan glass box method. Glass box method adalah metode berfikir rasional secara objektif dan sistematis dalam menelaah suatu hal. Perancangan ini disusun menggunakan teori kampanye, gaya hidup, budaya globalisasi dan desain komunikasi visual. Perancangan Campaign Thrifting sebagai solusi Limbah Fashion ini menggunakan Video Stop Motion sebagai media utama dengan tujuan agar masyarakat lebih berpikir terbuka akan manfaat Thrifting dan tahu cara memulai Thrifting. Campaign ini juga didukung dengan media berupa Poster, LED Screen, Instagram(Social Media), Masker, Reusable Bag, Pouch, Tumbler.
AbstrakUpaya meningkatkan ekonomi masyarakat, pemberdayaan industri kecil, industri kerajinan, dan industri rumah tangga, maka perlu dilakukan berbagai kegiatan pendidikan non formal, sehingga dengan keterampilan yang dimiliki, masyarakat bisa berusaha secara mandiri. Dikarenakan jumlah pengangguran relatif banyak, maka pelaksanaan pendidikan non formal ini diprioritaskan kepada pemuda pengangguran (usia 19 – 30 tahun), yang terdapat di Kelurahan Rawang Tunggul Hitam, Koto Tangah Padang. Salah satu tujuan yang ingin dicapai adalah keterampilan merangkai berbagai bahan limbah yang dapat dijadikan sebuah karya seni rupa yang unik dan bermanfaat, serta mencetak berbagai souvenir atau yang lebih popular dengan nama cetak pin dan kartu ucapan. Dipilihnya jenis ketarampilan ini karena relatif mudah dipelajari, bahan mentah tersedia, tingkat keberhasilan usaha lebih besar. Diakhir kegiatan diperoleh kesimpulan khalayak sasaran telah memahami dan terampil dibidang merangkai bunga serta berbagai keterampilan membuat souvenir produk berupa pin dan gantungan kunci yang dapat dipasarkan. Berdasarkan temuan yang diperoleh, dapat disarankan bahwa kegiatan ini supaya dikembangkan kepada pemuda/pemudi generasi penerus sehingga tidak terdapat lagi pengangguran di Kelurahan Rawang Tunggul Hitam.Kata Kunci: wirausaha, bunga mas berkah, rawang.AbstractEfforts to improve the community's economy, empowerment of small industries, handicraft industries, and home industries, it is necessary to do a variety of non-formal educational activities, so that with the skills possessed, the community can try independently. Due to the relatively large number of unemployed, the implementation of non-formal education is prioritized for unemployed youth (aged 19-30 years), which is located in Rawang Tunggul Hitam Village, Koto Tangah Padang. One of the goals to be achieved is the skill to compile various waste materials that can be used as a unique and useful work of art, as well as to print various souvenirs or more popularly by the name of printed pins and greeting cards. This type of skill was chosen because it is relatively easy to learn, raw materials are available, the level of business success is greater. At the end of the activity it was concluded that the target audience had understood and skilled in the field of flower arranging and various skills in making product souvenirs in the form of pins and key chains that could be marketed. Based on the findings obtained, it can be suggested that this activity should be developed for young people / young generation so that there will be no more unemployment in Rawang Tunggul Hitam.. Keywords: entrepreneurship, bunga mas berkah, rawang.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.