Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbedaan keterampilan pemecahan masalah fisika siswa pada model pembelajaran problem based learning dan pembelajaran konvensional, perbedaan keterampilan pemecahan masalah fisika siswa antara siswa yang memiliki kemampuan berpikir di atas rata-rata dan siswa yang memiliki kemampuan berpikir kritis di bawah rata-rata, serta interaksi antara model pembelajaran dengan kemampuan berpikir kritis dalam mempengaruhi keterampilan pemecahan masalah fisika siswa. Penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimen. Pemilihan sampel dilakukan dengan teknik cluster random sampling sebanyak dua kelas, dimana kelas pertama diajarkan dengan model pembelajaran berbasis masalah dan kelas kedua dengan pembelajaran konvensional. Instrumen yang digunakan terdiri dari tes keterampilan pemecahan masalah dan tes kemampuan berpikir kritis. Data dalam penelitian ini dianalisis dengan menggunakan anava dua jalur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keterampilan pemecahan masalah fisika siswa yang menggunakan model pembelajaran berbasis masalah lebih baik dibandingkan dengan pembelajaran konvensional, keterampilan pemecahan masalah fisika siswa dengan kemampuan berpikir kritis di atas rata-rata menunjukkan perbedaan dan hasil yang lebih baik dari pada siswa dengan kemampuan berpikir kritis di bawah rata-rata, serta terdapat interaksi antara model pembelajaran berbasis masalah dan kemampuan berpikir kritis dalam mempengaruhi keterampilan pemecahan masalah fisika siswa.
Kata kunci: model pembelajaran berbasis masalah, kemampuan berpikir kritis, keterampilan pemecahan masalah
THE EFFECT OF MODEL PROBLEM BASED LEARNING AND ABILITY TO CRITICAL THINKING TO SKILLS PHYSICS RESOLUTION SMK STUDENTS Muhammad Zunanda dan Karya Sinulingga Physics Education Program, Graduate State University of Medan mzunanda@gmail.comAbstract. The aims of this research were to analyzed the differences of student's problem solving skills by using problem based learning model and conventional learning, the differences of student's problem solving skills who had under average and above average category in critical thingking,
Improving the antibacterial
activity to avoid infections and keeping
the biocompatibility at a safe level of HAp-based materials is highly
important for biomedical applications. In this work, we investigate
the antibacterial activity of 2.5Ag/2.5Mg co-doped HAp and 2.5Ag/2.5Zn
co-doped HAp toward
Escherichia coli
bacteria. Moreover, their biocompatibility for osteoblastic cells
(MC3T3-E1 cells) was also evaluated. The physical properties were
characterized with necessary characterization tools such as X-ray
diffraction, scanning electron microscopy, transmission electron microscopy,
and Brunauer–Emmett–Teller. Both 2.5Ag/2.5Mg and 2.5Ag/2.5Zn
co-doped HAp consist of hydroxyapatite (HAp) and beta calcium triphosphate
(β-TCP) phases. The antibacterial test reveals that 2.5Ag/2.5Mg
co-doped HAp or 2.5Ag/2.5Zn co-doped HAp has an outstanding antibacterial
activity with a killing rate of 99 ± 1%. More importantly, the
cell viability for osteoblast cells with 2.5Ag/2.5Mg and 2.5Ag/2.5Zn
co-doped HAp promotes the proliferation much more effectively than
2.5Ag-doped HAp or 5Ag-doped HAp.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dan komposisi terbaik batubata menggunakan abu sekam padi dengan tanah liat terhadap kuat tekan, daya serap air, massa jenis batu bata serta mengetahui struktrur kristal dan fase-fase pengisi pada batu bata. Metode penelitian ini dilakukan dengan menambahkan abu sekam padi (0%, 2%, 4%, 6%, 8% ) dengan tanah liat campuran yang homogen. Penelitian ini dilakukan pencetakan, pengeringan alami selama 14 hari, pembakaran secara tradisional selama 3 x 24 jam, dan pendinginan batu bata selama 3 x 24 jam. Berdasarkan standarisasi SII-0021-1978 batu bata merah kuat tekan batu bata penambahan abu sekam padi 2%, 4%, dan 6% mendekati standar mutu kelas 50 sebesar 5.0 MPa dibandingkan tanpa menggunakan abu sekam padi. Penambahan abu sekam padi sebanyak 8% ternyata menunjukkan daya serap air lebih tinggi dengan nilai section rate yang diijinkan 20 gr/dm2/menit di bandingkan batu bata dengan abu sekam padi 0%, 2%, 4%, dan 6% dengan lama perendaman selama 6 menit. Dari data pengujian massa jenis batu bata dengan menambahkan abu sekam padi pada tanah liat menunjukkan bahwa semakin banyaknya campuran abu sekam padi maka semakin menurunnya massa jenis batu bata. Hasil analisis X-Ray Difraction penambahan 2% abu sekam padi atau tanpa menggunakan abu sekam padi pada tanah liat memiliki fase dominan SiO2 (Quartz) dengan stuktur Kristal trigonal (hexagonal axes).Kata Kunci : Batu bata, Abu Sekam Padi, Massa Jenis, Daya Serap Air, Kuat Tekan, X-Ray Difraction.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.