Purpose: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan (1) Sertifikasi Guru BK dengan manajemen kinerja di Lingkungan SMP Kecamatan Kelua, Pugaan dan Banua Lawas, (2) Hubungan kepuasan kerja Guru BK terhadap manajemen kinerja di Lingkungan SMP Kecamatan Kelua, Pugaan dan Banua Lawas, (3) Hubungan Profesionalisme Guru BK dengan manajemen kinerja di Lingkungan SMP Kecamatan Kelua, Pugaan dan Banua Lawas, dan (4) hubungan secara bersama Sertifikasi guru, Kepuasan kerja dan Pembinaan Profesionalisme berhubungan signifikan terhadap Manajemen Kinerja Guru BK SMP di Kecamatan Kelua, Pugaan dan Banua Lawas. Methodology: Penelitian ini merupakan Kuantitatif. Penelitian ini bermaksud mendeskripsikan dan mencari hubungan dari sejumlah variabel penelitian yang ada. Pada penelitian ini populasinya adalah 11 guru PNS di 10 SMP Di Kecamatan Kelua Pugaan Dan Banua Lawas pada tahun 2022. Sampel diambil dengan teknik Total Sampling dengan N (populasi) 11 orang, sehingga didapat S (sampel) ialah 11 orang. Peneliti menggunakan skala Likert untuk teknik pengumpulan data dengan kuesioner. Peneliti menggunakan uji validitas dan reliabilitas untuk pengujian instrumen dan uji normalitas. Analisis data pada penelitian ini dengan menggunakan analisis statistic deskriptif dan statistic regre4si linier sederhana. Results: Hasil analisis menunjukkan bahwa: (1) Terdapat pengaruh parsial variabel sertifikasi (X1) terhadap Manajemen Kinerja Guru Bimbingan Konseling, hal ini dibuktikan dengn nilai signifikan lebih besar dari taraf signifikan (0,018 < 0,05) . (2) Terdapat pengaruh parsial variabel Kepuasan kerja (X2) terhadap Manajemen Kinerja Guru Bimbingan Konseling, hal ini dibuktikan dengn nilai signifikan lebih besar dari taraf signifikan (0,009 < 0,05) (3) Terdapat pengaruh parsial Pembinaan Profesionalisme (X3) terhadap Manajemen Kinerja Guru Bimbingan Konseling, hal ini dibuktikan dengn nilai signifikan lebih kecil dari taraf signifikan (0,001< 0,05) (4) Terdapat pengaruh simultan (bersama-sama) antara sertifikasi, Kepuasan kerja dan pembinaan profesionalisme terhadap Manajemen Kinerja Guru Bimbingan Konseling, hal ini dibuktikan dengn nilai signifikan lebih kecil dari taraf signifikan (0,004<0,05). Keywords: 1. Sertifikasi 2. Kepuasan kerja 3. Pembinaan Profesionalisme 4. Manajemen Kinerja Guru
Penelitian ini dilatarbelakangi adanya siswa kelas VII A yang berperilaku tidak jujur, baik kepada guru maupun terhadap sesama siswa, seperti berbohong, mencontek, dan tidak membaca saat literasi. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui tingkat kejujuran siswa sebelum dan sesudah diberikan layanan bimbingan kelompok dengan teknik sosiodrama dan untuk mengetahui keefektifan layanan bimbingan kelompok dengan teknik sosiodrama dalam meningkatkan kejujuran siswa. Metode penelitian kuantitatif dengan desain experiment one group pretest and posttest. Populasi sebanyak 29 orang dan sampel sebanyak 8 orang. Hasil penelitian skor siswa sebelum diberikan layanan berada dalam kategori rendah dan setelah diberikan layanan berada dalam kategori sedang. Hasil uji hipotesis sig 0,05 > 0.012, jadi Ha diterima dan Ho ditolak maka layanan bimbingan kelompok efektif dalam meningkatkan kejujuran siswa kelas VII A SMP Negeri 17 Banjarmasin. Saran bagi guru BK untuk menerapkan layanan bimbingan kelompok dengan teknik sosiodrama dalam sesi pembelajaran. Bagi siswa dapat membudayakan kejujuran dalam kehidupan. Bagi peneliti selanjutnya untuk dapat menggunakan waktu dengan baik. ________________________________________________________ This research is motivated by the existence of class VII A students who behave dishonestly, both to the teacher and to fellow students, such as lying, cheating, and not reading during literacy. to find out the effectiveness of group guidance services with sociodrama techniques in improving student honesty. Quantitative research methods with one group pretest and posttest experimental design. The population is 29 people and the sample is 8 people. The results of the study scores of students before being given services are in the low category and after being given services are in the medium category. Hypothesis test results sig 0.05> 0.012, so Ha is accepted and Ho is rejected, the group guidance service is effective in improving the fairness of Grade VII A students of SMP Negeri 17 Banjarmasin. Suggestions for BK teachers to implement group guidance services with sociodrama techniques in learning sessions. For students to be able to cultivate honesty in life. For future researchers to be able to use time well.
Penelitian ini dilatarbelakangi dengan adanya fenomena self injury yang ditemukan di SMP Negeri 21 Banjarmasin adalah beberapa individu yang mengiris lengan mereka dengan silet ataupun pecahan kaca dan membentuknya seperti sayatan-sayatan atau seperti huruf. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar perilaku Self Injury pada peserta didik sebelum dan sesudah diberikan layanan dan juga untuk mengetahui keefektifan layanan konseling kelompok dengan teknik Rational Emotive Behavior Therapy.Penelitian menggunakan pre-eksperimental design yaitu one-group pretest dan posttest design. Prosedur penelitian pretest-treatment-posttest. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Sampel 8 responden dari 30 populasi. Teknik pengumpulan data menggunakan skala pengukuran melalui angket.Validitas angket menggunakan Pearson Correlation dan reliabilitas menggunakan alpha cronbach. Teknik analisis data menggunakan hitungan statistik deskriptif, dan uji wilcoxon dengan aplikasi IBM SPSS Statistik 25. Hasil pretest ditemukan 8 peserta didik dengan skor tinggi. Hasil posttest peserta didik ada penurunan skor dari 8 peserta didik. Perhitungan uji wilcoxon pada data keseluruhan diperoleh nilai signifikansi (Sig). Sebesar 0,005 kurang dari 0,05. Hal ini berarti ada pengaruh dari layanan konseling kelompok dengan teknik Rational Emotive Behavior Therapy. Saran, Bagi guru BK agar menerapkan konseling kelompok dengan teknik REBT. Bagi peserta didik agar tidak memendam masalah sendiri. Bagi peneliti agar menggunakan waktu sebaik-baiknya. _________________________________________________________This research is motivated by the phenomenon of self injury found in SMP Negeri 21 Banjarmasin. Some individuals slice their arms with razor blades or broken glass and form them like cuts or letters. The purpose of this study was to determine how much self-injury behavior in students before and after services were provided and also to determine the effectiveness of group counseling services with Rational Emotive Behavior Therapy techniques. The study used a pre-experimental design namely one-group pretest and posttest design. Pretest-treatment-posttest research procedure. The sampling technique uses purposive sampling. Sample 8 respondents from 30 populations. Data collection techniques using a measurement scale through a questionnaire. Questionnaire validity using Pearson Correlation and reliability using alpha cronbach. Data analysis techniques used descriptive statistical calculations, and Wilcoxon test with the application of IBM SPSS Statistics 25. The results of the pretest were found 8 students with high scores. Posttest results of students there is a decrease in the score of 8 students. Wilcoxon test calculations on the overall data obtained significance value (Sig). For 0.005 is less than 0.05. This means that there is an influence of group counseling services with Rational Emotive Behavior Therapy techniques. Suggestion, for BK teachers to apply group counseling with REBT techniques. For students not to bury their own problems. For researchers to make the best use of time
Learning objectives are one aspect that needs to be considered in learning planning. In an effort to improve the quality of education, one important component in it is the curriculum. Therefore, the curriculum must be well developed and professionally developed. This study aims to find out how management and curriculum development have been carried out. This research used a descriptive qualitative approach. Techniques for collecting data was done through documentation (collecting information from various sources). Based on the results and discussion, it is known that the curriculum management contains a cooperative management system that is cooperative, comprehensive, systemic, and systematic in order to realize the achievement of curriculum objectives. The management of curriculum development is a curriculum management process or system that is cooperative, comprehensive, systemic, and holistic that refers to the achievement of educational goals (curriculum) that has been formulated. The management process of curriculum development cannot be separated from Team Work (collaboration) with the help of resources that support it.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.