Keterbatasan gerak dan waktu luang yang banyak selama pandemi berdampak pada konsumsi media setiap indvidu. kebutuhan pemberitaan atau informasi baru di berbagai daerah membuat individu semakin intens berselancar di berbagai media pemberitaan online. Dengan demikian, konsumsi media online setiap orang mengalami perubahan dan memunculkan adanya tren baru selama pandemi Covid-19. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui bagaimana konsumsi pemberitaan mahasiswa Ikatan Pelajar Riau Yogyakarta Komisariat Bengkalis (IPRY-KB) melalui media online terhadap pemberitaan lokal di Yogyakarta selama pandemi Covid-19 berdasarkan media yang digunakan, durasi ketika mengkonsumsi, hingga konten pemberitaan yang sering dikonsumsi. Penelitian ini menggunakan teori ketergantungan, Metode kualitatif, dan teknik purposive sampling dengan memilih 5 orang mahasiswa IPRY-KB sebagai informan. Hasil penelitian menunjukkan konsumsi media mahasiswa IPRY-KB tentang pemberitaan lokal Yogyakarta dikala pandemi Covid-19; pertama, media yang digunakan adalah media online berskala nasional maupun media lokal Yogyakarta; kedua, durasi yang digunakan dalam mengakses pemberitaan yaitu 5 hingga 20 menit;ketiga, Pemberitaan seputar Covid-19 menjadi topik yang paling sering diakses dan dikonsumsi. Pemberitaan di media online dianggap lebih memberikan kemudahan bagi para mahasiswa IPRY-KB sehingga mereka memilih sumber informasi dari media online. Penggunaan media online juga menjadi bagian dari budaya generasi milenial yang menginginkan serba cepat, termasuk dalam mendapatkan informasi.
Kaskus is one of the largest forums in Indonesia. One of the subforums in Kaskus is news and politics. Many ideological discourses are contesting in this subforum. One interesting topic in this subforum is a discourse about Islam. Various users construct Islam differently from one another and construct contestation of Islam. Sometimes this contestations have gone with flame wars. This practice is common in this subforum. Users reproduce such culture to discuss certain topic. This research analyses the discourse of Islam in the context of contemporary Indonesian. Researchers study how users construct the discourse of Islam. This research focus on the how is representation of social actors. This analyze based on the discourse approach by Theo Van Leeuwen. The data of this research is users' posts in the threads and their posts history. This research explains how users excludes and includes various ideas related to Islam. Users are contesting certain idea about Islam in Kaskus. This contestation related with netiquette and history of political discourse in this subforum.
Perkembangan industri 4.0 diawali dengan munculnya teknologi internet yang dapat menghubungkan seluruh masyarakat tanpa terkendala ruang dan waktu. Industri 4.0 juga memunculkan adanya society 5.0 yang berorientasi pada segala permasalahan dapat diselesaikan melalui teknologi. Salah satu permasalahan dalam masyarakat adalah masalah ekonomi. Dalam keluarga yang hidup di era industri 4.0 ini permasalahan tersebut dapat dihadapi melalui teknologi internet. Salah satunya adalah dengan menjadikan kehidupan keseharian dalam keluarga menjadi bahan spectacle atau tontonan. Untuk mewujudkan hal tersebut, maka kehidupan keluarga perlu dijadikan alat komoditas sehingga dapat melakukan proses komodifikasi. Proses komodifikasi tontonan dalam dunia virtual ini dapat dilakukan melalui platform yang ditawarkan melalui internet, salah satunya adalah Youtube. Salah satu contoh akun Youtube yang berhasil mengkomodifikasi kehidupan keluarga di era industri 4.0 adalah akun milik Li Ziqi. Kreatifitas yang dimilikinya dalam membuat konten dan membuat narasi kehidupan keluarga dapat menjadi salah satu contoh referensi bagi keluarga untuk memanfaatkan internet dalam menghasilkan keuntungan. Melalui Youtube, keluarga juga dapat melakukan komersialisasi terhadap konten yang dibuatnya sebagai tanda bahwa proses komodifikasi tersebut berhasil.
yang lalu menunjukkan bentuk penolakan terhadap RKUHP dan Revisi UU KPK. Hal ini mereka perlihatkan melalui seruanseruan yang dituliskan melalui poster pada saat melakukan demonstrasi. Salah satu lokasi yang menjadi titik kumpul demonstrasi tersebut berada di Gejayan, yang terkenal dengan #gejayanmemanggil. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana media memberitakan dan melakukan komodifikasi terhadap aksi penolakan tersebut. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis konten. Peneliti mengumpulkan beberapa konten yang di produksi oleh para mahasiswa dan di posting di tirto.id. Dari konten tersebut, kemudian peneliti melakukan analisis dengan menggunakan teori society of spectacle dari Guy Debord dan komodifikasi dari Vincent Mosco. Hasil dari penelitian ini menunjukkan media mengambil keuntungan dari aksi yang digelar tersebut dengan membuat aksi mereka menjadi sebuah tontonan bagi khalayak. Dengan begitu media dapat memperoleh kuntungan dari demonstrasi tersebut dengan modal ekonomi yang cukup rendah, sebab segala konten demonstrasi yang dilakukan telah tersebar melalui media sosial. Sehingga media cukup mencuplik konten yang tersedia di media sosial tersebut.
Abstrak Objektif. Perkembangan teknologi memunculkan adanya platform game streaming seperti Nimo TV. Kehadiran platform tersebut juga memicu munculnya kelas prekariat di industri broadcasting dan game. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui sistem komunikasi yang berjalan dalam siaran game streaming di Nimo TV. Selain itu juga untuk mengetahui sistem kerja dari kelas prekariat dalam industri game streaming. Material and Metode. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Obyek dalam penelitian ini adalah platform Nimo TV. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini berupa purposive sampling yang berfokus pada akun Nimo TV Littlehope. Teknik pengambilan data yang digunakan adalah observasi dan dokumentasi. Berdasarkan data yang didapatkan, peneliti melakukan analisis dengan menggunakan teknik analisis deskriptif dan semiotika model Peirce. Hasil. Dalam teori sistem komunikasi, Nimo TV memanfaatkan fasilitas berupa komunikasi timbal balik. Antara streamer dan penonton dapat saling berkomunikasi. Komunikasi tersebut di fasilitasi dengan kolom komentar. Bahkan untuk membuat interaksi sosial terasa nyata, Nimo TV juga menyediakan fasilitas berupa pemberian penghargaan. Meski begitu, secara bersamaan Nimo TV juga memunculkan isu sosial berupa kerentanan terhadap para streamer. Para streamer kemudian masuk dalam kategori precariat. Kesimpulan. Platform Nimo TV memberikan fasilitas kepada pengguna untuk berkomunikasi dua arah, antara streamer dan penonton. Akan tetapi dibalik itu, Nimo TV juga memunculkan isu sosial baru berupa pekerja preakriat. Saran untuk penelitian selanjutnya dapat berfokus pada ekonomi politik live streaming yang dikembangkan oleh media baru. Abstrack Objective. Technological developments have led to streaming game platforms such as Nimo TV. The presence of the platform also triggered the emergence of precariat classes in the broadcasting and gaming industries. The purpose of this study was to determine the communication system that runs in streaming game broadcasts on Nimo TV. Besides, it is also to find out the working order of precariat classes in the streaming game industry. Materials and Methods. The method used in this research is qualitative. The object of this research is the Nimo TV platform. The sampling technique used in this research is purposive sampling, which focuses on the Nimo TV Little hope account. Data collection techniques used were observation and documentation. Based on the data obtained, the researchers conducted an analysis using descriptive analysis techniques and the Peirce model semiotics. Results In the communication system theory, Nimo TV utilizes the facilities in the form of reciprocal communication. Between streamers and viewers can communicate with each other. This communication is facilitated by a comment column. Even to make social interactions feel real, Nimo TV also provides facilities in the form of awards. Even so, simultaneously, Nimo TV also raises social issues in the way of vulnerability to streamers. Streamers are then included in the precariat category. Conclusion. The Nimo TV platform provides facilities for users to communicate both ways, between streamers and viewers. But behind that, Nimo TV also raises new social issues in the form of precariat workers. Suggestions for further research can focus on the political economy of live streaming developed by new media.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.