Gulma invasif mampu menginvasi suatu lahan apabila memiliki kemampuan dominansi terhadap tumbuhan asli. Proses invasif diawali dari kehadiran gulma invasif disuatu areal lahan hingga terjadinya dominansi. Penelitian ini bertujuan menghitung dominansi spesies gulma invasif pada beberapa tipe pemanfaatan lahan di Kecamatan Sawang Kabupaten Aceh Utara dengan metode survei dan purposive sampling, plot bersarang dibuat sebanyak 24 plot untuk masing-masing tingkatan vegetasi gulma. Penelitian ini dilaksanakan pada beberapa tipe pemanfaatan lahan pertanian yang meliputi lahan tegalan/kebun, ladang/huma, perkebunan, hutan rakyat, padang rumput, sawah irigasi, sawah non irigasi dan tambak/kolam di Kecamatan Sawang Kabupaten Aceh Utara pada bula April-Juni 2020. Setiap jenis gulma invasif yang dijumpai di dalam petak sampling diambil foto, dicocokkan morfologinya berdasarkan buku identifikasi gulma kemudian dihitung dominansinya. Parameter penelitian yaitu komposisi gulma invasif pada tingkat vegetasi dan dominansi gulma invasif pada setiap tipe pemanfaatan lahan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada lahan tegalan/kebun didominasi oleh spesies Axonopus compressus (27,57%), ladang atau huma didominasi oleh gulma Rhynchospora colorata (37,94%), lahan perkebunan didominasi oleh gulma Ageratina adenophora (65,90%), hutan rakyat hanya ditemukan satu jenis gulma yaitu Digitaria fuscescens (68,75%), areal padang rumput didominasi oleh gulma Dactyloctenium aegyptium (33,71%), lahan sawah irigasi didominasi oleh gulma Panicum maximum (22,97%), sawah non irigasi didominasi oleh gulma Mimosa pudica (22,02%), dan lahan tambak/kolam didominasi oleh gulma Eleusine indica (54,17%). Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi tentang kemampuan dominansi gulma invasif pada setiap tipe pemanfaatan lahan di Kecamatan Sawang Kabupaten Aceh Utara.
Pergeseran Pergeseran dan perubahan pola curah hujan akibat perubahan iklim juga berpengaruh pada pergerseran tipe iklim Oldeman di Kabupaten Aceh Utara. Gambaran tipe iklim Oldeman saat ini dan di masa depan sangat diperlukan sebagai langkah adaptasi masyarakat di bidang pertanian dalam menghadapi tantangan perubahan iklim di masa depan. Penelitian ini betujuan untuk mengetahui distribusi tipe iklim Oldeman saat ini dan proyeksinya untuk 20 tahun ke depan. Penelitian ini menggunakan data curah hujan terbaru (2008-2017) dari 16 titik pengamatan dan data model MIROC5 dari skenario RCP 4.5 di Kabupaten Aceh Utara. Metode yang digunakan adalah overlay dari interpolasi bulan basah dan bulan kering dengan aplikasi Sistem Informasi Geografi (SIG). Hasil penelitian menunjukkan bahwa hampir seluruh kecamatan di wilayah Kabupaten Aceh Utara di dominasi tipe iklim Oldeman kering untuk saat ini (99.19%) dan kondisi ini diprediksi juga bertahan hingga 20 tahun ke depan (95.26 – 97.11%). Perubahan dan meluasnya iklim ke tipe lebih basah terjadi di daerah ketinggian seperti bagian selatan Kecamatan Sawang (2.89 – 4.74%).
Pepper plant development requires data and information on land potential and land suitability class assessment based on the physical and chemical properties criteria so that the land can be productive. The study aimed to determine the land suitability class for pepper plants in Bireuen Regency. The research was conducted in Bireuen Regency. The unit land map (Satuan Peta Lahan, SPL) resulting from the overlay of the slope map, land use map, and soil type map was used in this study. The method used is a survey method with a land unit approach consisting of four stages: (1) preparation stage, (2) preliminary survey, (3) main survey, and (4) presentation of results. The results showed that the land had good to poor drainage, soil depth >75 cm, flat to steep slopes, mild to very heavy erosion hazard, dusty clay texture, low to high cation exchange capacity (CEC), slightly acidic to slightly alkaline pH, low organic C, Base Saturation (BS) is low to high, N total is low to very low, P2O5 is very low, and K2O is very low. Land suitability class for pepper plants in Bireuen Regency includes marginal suitability (S3) with limiting factors in the form of drainage, texture, CEC, BS, N-total, P2O5, K2O, slope, and erosion hazard. Improvements include making rorak, planting contours, drainage systems, applying manure or compost, and planting cover crops.
Kehadiran gulma asing invasif (GAI) memberikan peluang terjadinya peristiwa yang tidak dikehendaki sebagai akibat dari tindakan pengelolaan tanaman introduksi yang menguasai dan menyebar pada lahan pertanian. Penelitian ini bertujuan untuk menginventarisasi dan menganalisis resiko spesies GAI pada lahan pertanian di Sawang Aceh Utara. Titik lokasi pengambilan sampel dilakukan pada beberapa tipe penggunaan lahan (TPL) yaitu kebun/tegalan, huma/ladang, sawah non-irigasi, sawah irigasi, perkebunan, padang rumput, hutan rakyat, dan kolam/tambak. Jenis GAI dikoleksi secara langsung dari lapangan dengan metode jelajah, dan dianalisis menggunakan sistem scoring mengacu pada pedoman analisis risiko GAI dari KLHK (Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan) dan FORIS (Forests in Southeast Asia) Indonesia. Hasil kajian memperlihatkan terdapat 659 individu GAI yang berasal dari 36 spesies dan 14 famili. Famili yang memiliki spesies GAI terbanyak adalah famili Poaceae. Jenis gulma terbanyak berasal dari jenis gulma berdaun lebar sebanyak 20 spesies, sedangkan jumlah spesies GAI terbanyak yaitu spesies Rhynchospora colorata (L.) dengan jumlah 66 individu. Kategori risiko sangat tinggi disebabkan oleh spesies Axonopus compressus, Chromolaena odorata dan Paspalum conjugatum pada lahan tegalan/kebun, spesies Cyperus distans dan Rhynchospora colorata pada lahan ladang/huma, spesies Dactyloctenium aegyptium pada lahan padang rumput dan spesies gulma Panicum maximum pada lahan sawah irigasi.Kategori risiko sedang terdapat spesies gulma Ageratina adenophora pada lahan perkebunan dan spesies gulma Ageratum conyzoides pada lahan sawah non irigasi.Kategori risiko rendah terdapat spesies gulma Digitaria fuscescens pada lahan hutan rakyat dan Heliotropium indicum pada lahan perkebunan.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.