Partisipasi perempuan dalam menyelenggarakan pembangunan desa yang berkeadilan sangatlah penting. Partisipasi dalam pembangunan tidak hanya terbatas dalam pelaksanaan pembangunan semata melainkan dari mulai membuat perencanaan pembangunan. Kehadiran perempuan dalam forum perumusan perencanaan pembangunan desa haruslah bersifat substantif dan tidak sekedar administratif agar dapat benar-benar memengaruhi pembangunan desa. Sayangnya partisipasi perempuan dalam perencanaan pembangunan desa masih belum optimal. Pengabdian ini bertujuan untuk menguatkan partisipasi perempuan dalam perencanaan pembangunan agar pembangunan desa lebih berpihak kepada perempuan dan berkeadilan gender. Metode pengabdian yang digunakan adalah focus group discussion. Berdasarkan hasil tes awal dan akhir, terlihat bahwa terjadi penguatan pemahaman tentang aspek akses, partisipasi, kontrol, dan manfaat dalam pembangunan yang setara dan berkeadilan gender. Hal ini juga sekaligus menunjukkan bahwa terjadi peningkatan kesadaran dan motivasi perempuan untuk lebih berpartisipasi dalam perencanaan pembangunan desa serta kesadaran laki-laki untuk memberi akses dan kesempatan kepada perempuan. Peluang terjadinya pembangunan yang partisipatif, setara, dan adil menjadi lebh besar. Hal ini juga berarti bahwa pengabdian ini berhasil.
Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat ini dirancang dalam bentuk penyuluhan kepada pemerintah desa, Badan Permusyawaratan Desa (BPD), dan masyarakat desa mengenai kampung hijau. Kampung hijau merupakan salah satu masalah yang dihadapi desa dalam mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan. Tujuan kegiatan ini adalah untuk untuk meningkatkan kesadaran pemerintah desa, BPD, dan masyarakat desa terhadap pelestarian lingkungan. Baik pemerintah desa, BPD, dan masyarakat berperan penting dalam terlaksananya kampung hijau. Harapan menjadikan desa sebagai garda terdepan dalam pembangunan yang berkelanjutan di segala bidang memerlukan dukungan sumber daya manusia aparatur desa dan BPD. Selain itu masyarakat desa juga perlu ditumbuhkan kesadaran terhadap lingkungan. Banyaknya persoalan dan tantangan yang dihadapi oleh pemerintah desa dalam penyelenggaraan pemerintahan, diperlukan penyuluhan yang diarahkan untuk memenuhi kebutuhan terciptanya program kampung hijau dalam mendukung pembangunan yang berkelanjutan.
Abstrak Desa merupakan bagian terkecil suatu pemerintahan, desa yang ada di Indonesia masih begitu banyak memiliki potensi sehingga sangat bagus untuk dikembangkan. Bukan hanya sekadar pengembangan berdasarkan infrastruktur, melainkan juga terkait promosi desa yang kian berkelanjutan. Cara mempromosikan potensi desa paling mutakhir ialah menggunakan website desa. Desa Kalirejo merupakan salah satu desa yang berada di Kecamatan Negeri Katon Kabupaten Pesawaran Provinsi Lampung. Di era digitalisasi dengan adanya website di Desa Kalirejo Kecamatan Negeri Katon Kabupaten Pesawaran merupakan salah satu upaya untuk memudahkan masyarakat dalam mendapatkan informasi khususnya terkait desa. Disamping itu juga jika dilihat pada kondisi pandemi oleh Covid-19 yang tidak memperbolehkan orang secara langsung bertatap muka, digitalisasi sangat dibutuhkan. Oleh sebab itu, penguatan peran perangkat desa dalam memberikan pelayanan masyarakat dengan penerapan website desa memang sangat dibutuhkan. Hasil dari pengabdian tingkat pengetahuan aparat desa terhadap pemahaman terkait bentuk Peran Perangkat Desa Dalam Penerapan Website Desa Untuk Meningkatkan Pelayanan Masyarakat Pada Masa Pandemi Covid–19 Di Desa Kalirejo Kecamatan Negri Katon Kabupaten Pesawaran sudah cukup baik. Serta tingkat kesadaran dan bentuk perilaku aparat Desa Kalirejo dalam mengelola website desa sudah menuju perilaku tanggap, sadar dan peduli terhadap keadaan yang terjadi.
Regional development can be assessed, one of which is the ability of the region to realize development goals, both goals or targets as mandates from higher levels of government as well as goals or targets in the Regional Medium Term Development Plan (RPJMD) in the area. The purpose of this study is to describe the achievement of sustainable development performance in Central Lampung Regency which consists of 17 objectives. This type of research is descriptive research that uses a qualitative approach and analysis. Primary data was obtained by conducting interviews with informants who were deliberately selected by a snowball. The results of the study show that the achievement of 17 sustainable development goals (SDGs) in Central Lampung Regency in 2017 -2020 is 15.94%. There are 44 indicators in the SDGs that have been achieved in Central Lampung Regency, namely goal 1 TPB indicator achieved 7 indicators, goal 2 achieved 4 indicators, goal 3 achieved 9 indicators, goal 4 achieved 9 indicators, goal 5 achieved 5 indicators, goal 6 achieved 4 indicators, goal 9 achieved 2 indicators, goal 11 achieved 1 indicator, and goal 16 achieved 3 indicators. Meanwhile, goals 7, 8, 10, 12, 13. 14, 15, and 17 have not been achieved.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.