Dalam memecahkan masalah setiap siswa mampu menggunakan beragam representasi (multiple representasi). Penggunaan multiple representasi salah satunya dapat diterapkan pada materi peluang subbab kaidah pencacahan terdapat aturan perkalian dimana pada bentuk aturan pengisian tempat yang tersedia (<em>filling slot</em>) mampu memunculkan kemampuan multiple representasi siswa namun pada kenyataannya siswa hanya menggunakan satu jenis representasi pada penyelesaiannya berdasarkan cara yang mereka pahami saja. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan multiple representasi siswa dalam memecahkan masalah peluang. Subjek dalam penelitian ini ialah siswa kelas XI TPM (Teknik Pemesinan) berjumlah 3 siswa dengan karakteristik siswa dengan kemampuan matematika tinggi, sedang, dan rendah. Pengumpulan data menggunakan tes tulis, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa subjek berkemampuan matematika tinggi mampu memunculkan kemampuan multiple representasi visual dan non-visual tanpa mengalami kesulitan pada dua dari tiga soal yang dikerjakan. Subjek berkemampuan matematika sedang juga mampu memunculkan kemampuan multiple representasi visual dan non-visual pada dua dari tiga soal yang diberikan namun pada representasi non-visual subjek ini masih mengalami kesulitan pada proses pehitungannya. Sedangkan subjek berkemampuan matematika rendah belum mampu memunculkan kemampuan multiple representasi visual dan non-visual pada soal yang diberikan. Subjek dengan kemampuan hanya menggunakan representasi non-visual bentuk simbol (angka), namun pada proses perhitungannya masih terdapat kesalahan.
Akhir-akhir ini sekolah di berbagai daerah pada umumnya hanya sedikit yang memiliki taman sekolah, tetapi semua itu pun tidak dirawat dan dimanfaatkan dengan baik. Upaya menanamkan kesadaran dalam memahami pentingnya mencintai dan melestarikan lingkungan perlu dimulai sejak usia sekolah. Salah satunya melalui program penataan dan pemanfaatan lahan tak produktif sebagai proses pendidikan lingkungan kepada siswa-siswi. Pelaksanaan kegiatan ini bertujuan untuk menciptakan lingkungan sekolah yang kondusif sebagai wujud pola hidup sehat, bersih, asri, dan nyaman untuk proses pembelajaran sekaligus untuk melestarikan alam di Indonesia. Metode yang digunakan diantaranya membuat taman kreasi dengan memanfaatkan barang bekas serta menambah pengadaan tempat sampah sekolah. Pembuatan taman kreasi dilakukan pada sisi samping kelas dan area halaman kantor guru dengan dipenuhi tanaman yang beragam serta meletakkan tempat sampah pada area strategis yang mudah dijangkau oleh siswa-siswi.Hasil dari kegiatan ini kesadaran siswa-siswi sudah mulai tumbuh untuk menjaga dan merawat taman sekolah. Terlihat dari kebiasaan menyiram tanaman yang dilakukan setiap pagi dan setelah pulang sekolah. Siswa-siswi juga membiasakan diri membuang bekas makanan pada tempat sampah pada yang telah disediakan.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.