Abstrak Nyeri Punggung Bawah merupakan keluhan nyeri kompleks yang paling sering terjadi di dunia maupun Indonesia. Nyeri punggung bawah pada ibu hamil trimester II dan III merupakan keluhan umum yang sering terjadi di kalangan ibu hamil, diperkirakan sekitar 70% wanita hamil mengeluhkan beberapa bentuk nyeri punggung pada suatu saat dalam kehamilan, persalinan hingga postpartum. Penelitian ini dilakukan untuk menggambarkan nyeri punggung bawah pada ibu hamil trimester II dan III. Desain studi deskriptif potong lintang, pengambilan sampel secara konsekutif dilakukan pada bulan juni 2018, dengan menggunakan kuesioner. Subjek penelitian adalah ibu hamil trimester II dan III.Sebanyak 30 responden masuk dalam penelitian, responden yang mengalami nyeri ringan sebanyak 20%, 50% mengalami nyeri sedang dan sebanyak 30% mengalami nyeri berat disertai dengan gejala penyerta. Meski merupakan suatu masalah, 82% remaja hanya membiarkan saja saat nyeri timbul atau hanya minum air hangat dan menekan bagian yang sakit (18%). Para ibu hamil trimester II dan III mencari pertolongan kepada suami dan keluarga (87,2%) mengenai masalah yang timbul dan hanya, 12,8% dari ibu hamil trimester II dan III yang mencari pertolongan ke tenaga kesehatan/ bidan. Sebagian besar responden pernah mengalami nyeri otot punggung bawah. Umumnya informasi tentang punggung bawah paling banyak didapatkan dari wanita hamil lainnya dan orangtua.Saat mengalami punggung bawah sebagian besar ibu hamil meminta pertolongan kepada suami dan keluarga.Edukasi kesehatan tentang masalah nyeri punggung bawah penting untuk ibu hamil trimester II dan III, suami dan keluarganya, dan perlunya evaluasi rutin masalah nyeri punggung bawah pada ibu hamil trimester II dan III oleh para klinisi.
The purpose of this study was to describe low back pain in third trimester pregnant women. The method used is a cross sectional descriptive study design. The results of the study, respondents who experienced mild pain as much as 20%, 50% experienced moderate pain and as many as 30% experienced severe pain accompanied by accompanying symptoms. Although it is a problem, 82% of adolescents only let go when pain arises or only drink warm water and press on the affected part (18%). Third trimester pregnant women seek help from their husbands and families (87.2%) regarding problems that arise and only, 12.8% of third trimester pregnant women seek help from health workers / midwives. In conclusion, most respondents have experienced low back muscle pain. Generally, information about the lower back is mostly obtained from other pregnant women and parents. When experiencing low back most pregnant women ask for help from their husbands and families. Keywords: Trimester III Pregnant Women, Lower Back Pain
ABSTRAKAngka Kematian Ibu masih menjadi tantangan besar dalam situasi bencana Covid-19. Ibu hamil menjadi salah satu kelompok rentan risiko terinfeksi Covid-19 berkaitan dengan perubahan fisiologis selama kehamilan yang mengakibatkan penurunan kekebalan parsial. Pada studi awal sebelum kegiatan, ditemukan masih banyaknya ibu hamil yang tidak mengetahui tentang penerapan protokol kesehatan dalam menjalankan adaptasi kebiasaaan baru selama kehamilan. Upaya dalam mengatasi masalah yang ada selama masa kehamilan diperlukan melalui penyuluhan pemahaman ilmu pengetahuan tentang Covid-19, cara pencegahan dan penerapannya selama adaptasi kebiasaan baru pada masa pandemi terutama bagi ibu hamil. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini berupa penyuluhan kesehatan dalam rangka meningkatkan pengetahuan pada ibu hamil dalam menjalankan adaptasi kebiasaan baru di masa pandemi. Penerapan metode kegiatan ini dibagi menjadi 3 tahapan, diantaranya sosialisasi, diskusi dan evaluasi kegiatan. Sejumlah 20 orang ibu hamil hadir dalam kegiatan ini dengan penerapan protokol kesehatan selama kegiatan berlangsung. Terdapat perbedaan signifikan pada pengetahuan ibu pada sebelum (pretest) dan setelah (posttest) kegiatan. Diharapkan kegiatan ini dapat menjadi kegiatan rutin sebagai upaya utilisasi peningkatan derajat kesehatan ibu hamil selama pandemi Covid-19.
Pemberian ASI (Air Susu Ibu) eksklusif selama enam bulan di seluruh dunia belum sesuai dengan rekomendasi World Health Organization (WHO). Terlepas dari manfaat ASI, masalah masalah dalam pemberian ASI eksklusif salah satu kendala utamanya yakni produksi ASI yang tidak lancar. Secara klinis pemberian terapi obat diberikan pada post partum untuk memperlancar ASI. Sayangnya, metode ini memiliki efek ketergantungan pada ibu. Pijat Oksitosin merupakan salah satu cara yang efektif untuk meningkatkan produksi ASI dan bersifat non invasif untuk ibu. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh pijat oksitosin terhadap pengeluaran ASI pada ibu post partum. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan rancangan eksperimen semu. Populasi pada penelitian ini berjumlah 86 orang. Sampel diambil secara purposive sampling berjumlah 60 orang ibu post partum yang dibagi menjadi 2 kelompok secara randomisasi yaitu 30 orang kelompok intervensi yang diberikan pijat oksitosin selama 30 menit dan 30 orang kelompok kontrol yang diberikan pijat oksitosin selama 15 menit. Hasil Uji statistik diperoleh p-value= 0,000 (p-value ≤0,05) yang berarti ada pengaruh signifikan antara pijat oksitosin pada kelompok intervensi terhadap produksi ASI pada ibu post partum. Diharapkan hasil penelitian ini dapat meningkatkan kualitas pelayanan bagi tenaga kesehatan terutama bidan sebagai pelaksana sehingga dapat memberikan edukasi kepada ibu akan manfaat pijat oksitosin dan dapat memotivasi ibu dan keluarga untuk melakukan pijat oksitosin.
Low back pain during pregnancy causes axial or parasagittal discomfort. These problems are experienced by more than two-thirds of pregnancies. Clinically the measurement of pain was carried out using the Visual Analogue Scale (VAS) method. Unfortunately, the method has low accuracy and is subjective. This paper proposes a method of measuring pain by using electromyography tools so that pain level measurement has a high level of accuracy and is non-invasive to patients. The study was carried out by installing electromyography electrodes on L4 and L5 muscles. The signal is recorded on a digital storage oscilloscope to find out the electrical activity. The results of the recording were evaluated for the action potential and frequency values.This study was conducted on 15 respondents with lower back muscle pain in mothers monitored for 1 minute with electromyography. The monitoring results are calculated on average frequency and action potential and then presented in the form of trends. The results of the analysis of pain level measurement were compared with the results of VAS measurements. From the results of this study indicate that the trend of the action potential and signal frequency using electromyography shows different results when respondents experience the same pain scale on VAS. The value generated in the measurement using VAS is only a pain number scale that is felt by the respondent where the value is subjective.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.