Teknologi membantu kita mendapatkan informasi dalam waktu singkat. Dengan koneksi internet, kita bisa dengan mudah mendapatkan informasi apapun. Tetapi ada masalah darurat literasi di Indonesia. Pertanyaan yang muncul di benak peneliti adalah, "Bagaimana mungkin Indonesia, negara dengan jumlah perpustakaan terbanyak ke-2 di dunia, mengalami darurat literasi?" Namun ternyata yang dimaksud dengan literasi lebih dari sekedar membaca dan menulis. Literasi adalah kemampuan menafsirkan informasi secara kritis sehingga setiap orang dapat mengakses ilmu pengetahuan dan teknologi sebagai upaya meningkatan kualitas hidup. Oleh karena itu, perlu disadari pentingnya peran pendidik Kristen dalam berkontribusi untuk meningkatkan keterampilan literasi peserta didik guna membangun pemahaman tentang wawasan Kristen Alkitabiah. Peneliti mencoba menggunakan Backward Design Model untuk meningkatkan kemampuan literasi mahasiswa. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif deskriptif. Subjek penelitian adalah mahasiswa program studi Pendidikan Agama Kristen dan Ilmu Sosial pada mata kuliah Basic Science. Peneliti menerapkan Model Backward Design dengan tahapan: Menentukan Tujuan dan Target Pembelajaran (menentukan tujuan), Perencanaan Penilaian dan Perencanaan Kegiatan Pembelajaran. Tahapan-tahapan tersebut terbukti mampu meningkatkan kemampuan literasi mahasiswa yang mengambil mata kuliah Basic Science yaitu dalam meningkatkan minat baca, memberikan kesadaran kepada mahasiswa untuk memilih sumber yang dapat dipercaya dan mengasah kemampuan mahasiswa untuk mengkritisi masalah yang ditugaskan oleh dosen dengan berdasarkan pada wawasan Kristen Alkitabiah.
<p class="abstrak"> </p><p class="abstrak"><span>Assessment is the collection of information about student learning outcomes. Educative assessment should enable students to respond as images of God and challenge them to grow and learn more. The purpose of this study is to describe the implementation of educative assessment in the Physics Education Study Program during the 2020/2021 academic year at the University of Pelita Harapan. This study used descriptive qualitative research methods. The Implementation of educative assessments were carried out through interdisciplinary assessment in some courses, mid-term and final-term personal reflections in all physics courses, vlogs in material physics courses as mid-term assessments, and used Moodle for review and weekly quizzes. Based on students’ feedback, it was known that the interdisciplinary assessment makes students understand the learning material deeper, more comprehensively, and integrated. The interdisciplinary assessment also makes the task load less overwhelming, especially during online learning. Vlogs as a mid-term assessment open space for students to be more creative and expressive to share knowledge in public, stimulate students' curiosity about learning material, and make students grow in their skills to find, summarize, and publish information digitally. At the end of the term, all of the students’ learning outcomes resulted in good and excellent grades.</span></p><p class="abstrak"> </p><p class="abstrak"><strong>Bahasa Indonesia Abstrak</strong></p><p>Penilaian adalah pengumpulan informasi tentang hasil belajar siswa. Penilaian Edukatif memampukan siswa untuk merespon sebagai gambar Tuhan dan menantang mereka untuk tumbuh dan belajar lebih giat. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pengimplementasian penilaian edukatif pada Program Studi Pendidikan Fisika selama tahun ajaran 2020/2021 di Universitas Pelita Harapan dengan menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif. Penilaian edukatif dilakukan melalui penilaian interdisipliner pada beberapa mata kuliah, pembuatan refleksi pribadi pada tengah dan akhir semester pada semua mata kuliah fisika, Pembuatan vlog pada mata kuliah fisika material sebagai penilaian tengah semester, dan penggunaan moodle untuk review dan kuis mingguan. Berdasarkan umpan balik mahasiswa, diketahui bahwa penilaian interdisipliner membuat mereka memahami materi pembelajaran lebih dalam, lebih komprehensif dan terintegrasi. Penilaian interdisipliner juga membuat beban tugas tidak terlalu berat, terutama selama pembelajaran online. Pembuatan vlog sebagai penilaian tengah semester membuka ruang bagi mahasiswa untuk lebih kreatif dan ekspresif untuk berbagi ilmu di depan umum, merangsang rasa ingin tahu terhadap materi pembelajaran, dan menumbuhkan keterampilan mahasiswa dalam menemukan, merangkum, dan mempublikasikan informasi secara digital. Pada akhir semester, semua mahasiswa lulus dengan nilai yang baik dan sangat baik.</p>
Pembelajaran daring di masa pandemi menjadi tantangan bagi Dosen dalam mengelola pembelajaran yang menarik dan dapat membekali mahasiswa menjadi insan yang terampil, serta mampu menghadapi tantangan di masa depan. Praktik yang ditemui di kelas menunjukkan pembelajaran daring yang kurang aktif, kurang interaktif, dan kurang menyenangkan, serta siswa yang kurang antusias, inisiatif, dan tanggap. Solusi yang diberikan peneliti adalah penerapan model flipped classroom dalam mengelola pembelajaran online. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan pentingnya peran Dosen dalam mengelola pembelajaran daring dan menjelaskan upaya Dosen dalam mengefektifkan pembelajaran daring dengan menggunakan model flipped classroom. Metodologi penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan memanfaatkan hasil observasi, hasil penilaian dan angket yang diisi oleh mahasiswa didukung dengan studi literatur. Penerapan model flipped classroom dilakukan pada mata kuliah Kajian Kurikulum, Metode Pembelajaran, dan Review Kurikulum pada bulan Januari–April 2021. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model flipped classroom mampu membantu Dosen mengelola pembelajaran online. Dalam penerapan yang lebih efektif, Dosen disarankan untuk lebih mengenal mahasiswa secara holistik dan terus mengembangkan diri, sehingga dapat mendukung manajemen pembelajaran yang baik.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.