Road construction projects can affect directly to the degradation of the environment for causing emission, pollution, and congestion. Green road rating is the tool to measure the performance of green practices and the level of greenness on road construction projects. However, the implementation of the tool to identify how far the green concepts applied in road construction projects still lack in Indonesia. Thus, this research aims to review the extent of the implementation of green road tool in its contribution to the achievement of sustainability goals. The objectives of this research are to determine the level of the greenness of roads by clustering 12 roads and to identify the performance of each main category and subcategory related to the areas of success and the areas in need of improvement based on points obtained. Two methods used in this research are the descriptive method and cluster analysis. The research shows that the level of the greenness of 12 roads is a good adoption of green practices, in which 3 roads are awarded gold stars, and 9 roads are awarded silver stars. In addition, main categories of environment, construction, and material are more implemented than transportation and pavement among the road clusters. While the performance of subcategories namely ecological protection, economic and accessibility are more successful than resource efficiency, safety and environmental quality related to pavement and construction activities. Hence, the implementation of the green road in Indonesia has contributed more to the achievement of natural goals than human goals. Ultimately, policy recommendation is needed for improvement.
The use of the Unnamed Aerial Vehicle (UAV) called “Drone” has been widely used in various areas of planning, one of them by mapping the highway traffic junction. The range of remote roaming, adjustable spatial resolution greatly gives flexibility in the effectiveness of field surveys. The mapping accuracy test conducted on 7 (seven) Unsignaling junction in Kendari City by Omisi and Komisi Equation method gives significant output and quite accurate to serve as further planning data. The difference between image and field measurement results, obtained accuracy of 96%, so that the use of UAV in supporting mapping, survey and field planning still prioritize effectiveness and accuracy of the measurement.
Sebagian besar masyarakat di Kota Kendari khususnya daerah pedesaan ketika akan membuat hunian sangat jarang memperhitungkan Rencana Anggaran Biaya (RAB) berdasarkan SNI 2016, hanya berdasarkan pengalaman pekerja atau tukang bangunan. Dengan adanya hal tersebut, penelitian ini bertujuan untuk menghitung berapa Rencana Anggaran Biaya (RAB) untuk rumah tipe 140 di Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara. Data yang akan diteliti adalah rumah tipe 140 di Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara. Metode RAB menggunakan SNI 2016 yang diawali dengan mempersiapkan daftar harga bangunan, daftar harga satuan upah, menghitung volume dari setiap jenis pekerjaan, menganalisa harga satuan dari setiap jenis pekerjaan dan membuat rekapitulasi, serta digunakan beberapa data antara lain Gambar Rencana, Satuan Harga Barang dan Jasa (SHBJ) dan Peraturan Mentri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat No. 28/PRT/M/2016. Berdasarkan hasil analisa dan perhitungan yang telah dilakukan, maka diperoleh total biaya yang dibutuhkan untuk membangun rumah lantai dua tipe 140 di Kota Kendari sebesar Rp. 362,090,100.00.
Bandara Matahora memiliki panjang landasan 2000 meter x 45 meter dengan kekekerasan landasan (PCN) 33 F/B/X/T yang mampu didarati pesawat terbesar yaitu ATR 72-500/600. Selain itu, fasilitas sisi udara lainnya yang dimiliki seperti, taxiway 107 meter x 23 meter, apron 110 meter x 85 meter. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui berapakah tebal perkerasan runway yang dibutuhkan dengan menggunakkan metode CBR dan FAA dibandara matahora. Langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian ini adalah pengumpulan data California Division Of Highway (CBR), Data lalu lintas Angkutan Udara, dan Jadwal Penerbangan. Kemudian dari data tersebut dianalisis tebal lapisan perkerasan runway menggunakan metode CBR dan FAA. Hasil dari analisis tebal perkerasan runway pada Bandara matahora untuk perencanaan 15 tahun (2023-2037) dengan metode CBR menghasilkan tebal lapisan permukaan 14 cm, pondasi 23 cm dan pondasi bawah 59 cm. Sedangkan dengan metode FAA meghasilkan tebal lapisan permukaan 10 cm, pondasi 27 cm, dan pondasi bawah 61 cm.
Pembentukan pulau panas atau dikenal dengan istilah urban heat island (UHI) merupakan fenomena iklim mikro di suatu wilayah perkotaan yang formasinya dipengaruhi oleh kepadatan penduduk, geometri perkotaan, penggunaan lahan dan tutupan lahan. Potensi UHI di wilayah perkotaan sangat signifikan tak terkecuali di Kota Kendari yang pertumbuhan penduduk, serta aktifitas pembangunan di wilayahnya meningkat pesat tiap tahunnya. Pemahaman masyarakat tentang fenomena tersebut pun masih kurang dan juga belum menyadari pentingnya mitigasi kebencanaan akibat perubahan iklim. Program kemitraan masyarakat (PKM) yang dikemas dalam bentuk pengabdian ini bertujuan meningkatkan pengetahuan dan pemahaman masyarakat dalam strategi mereduksi UHI. Pencapaian tujuan dilakukan dengan metode pembelajaran kepada masyarakat melalui ceramah/diskusi secara langsung, serta kegiatan aksi penanaman vegetasi tipe pohon pada wilayah yang memiliki indeks vegetasi < 0.5. Hasil PKM menunjukkan meningkatnya antusiasme mitra sasaran dalam kegiatan pembelajaran strategi mereduksi UHI melalui rekaya vegetasi tanaman dari tipe pohon, semak, dan rumput, dan melalui rekayasa pewarnaan bangunan seperti penggunaan warna cat yang kurang menyerap panas serta pembelajaan tentang konsep vertical garden. Sedangkan dalam kegiatan aksi penanaman vegetasi tipe pohon, tim dan mitra berhasil menanam sebanyak 30 bibit pohon trembesi di tepi dan median jalan. Pohon-pohon tersebut nantinya akan menjadi sumber vegetasi yang mampu mengurangi efek UHI.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.