Tanaman Obat memiliki ribuan jenis spesies, dari total sekitar 40.000 jenis tumbuhan obat yang telah dikenal di dunia, 30.000-nya disinyalir berada di Indonesia. Jumlah tersebut mewakili 90% dari tanaman obat yang terdapat di wilayah Asia. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pemanfaatan tanaman sebagai obat oleh masyarakat Desa Karang Dukuh Kecamatan Belawang Kabupaten Barito Kuala yang nanti hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan pembelajaran Biologi di Sekolah. Metode penelitian yang digunakan adalah snowball sampling dengan cara observasi dan wawancara untuk mengetahui jenis tanaman obat yang ada di perkarangan Desa Karang Dukuh. Pengambilan sampel diambil dari hasil wawancara Masyarakat Desa Karang Dukuh. Hasil penelitian menunjukan tanaman obat yang terdapat pada perkarangan Desa Karang Dukuh Kecamatan Belawang Kabupaten Barito Kuala sebanyak 25 jenis yang termasuk kedalam 16 famili. Jenis tanaman yang digunakan adalah Jahe Merah, Janar, Cocor Bebek, lidah Buaya, Kencur, Temulawak, Seledri, Sukun, Sawo, Kembang Sepatu, Kumis Kucing Ciplukan, lamtoro, Kemangi, luntas, Mengkudu, Sirih, Ketepeng Cina, Pacar Air, Patah Tulang, Salam, Kastela, Sambiloto, Rosella, Brotowali, Tetpai masyarakat sering menggunakan tanaman patah tulang, karena mereka sering merasakan sakit gigi, dan caranya memasukan getah patang tulang ke dalam gigi yang berlubang dan jangan sampai terkena gigi yang tidak sakit. Karena tanaman patah tulang sangat mudah untuk didapat.
Jumlah suspek TB paru di Kabupaten Banyumas Tahun 2014 sebanyak 1.454 kasus dan terdiagnosisBTA + sebanyak 1.991 kasus yang lebih banyak dibandingkan jumlah suspek. Tujuan umumpenelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan kondisi fisik rumah (jenis lantai, luas ventilasi,pencahayaan alami, kepadatan hunain) terhadap kejadian penyakit TB Paru di wilayah Puskesmas IIAjibarang Tahun 2016. Jenis penelitian ini adalah penelitian observasional analitik denganpendekatan case control study di wilayah Puskesmas II Ajibarang Kabupaten Banyumas PropinsiJawa Tengah. Populasi penelitian mencakup semua penderita TB Paru yang ada di wilayahPuskesmas II Ajibarang, berjumlah 48 penderita pada tahun 2014 - 2015. Sampel dalam penelitianini berjumlah 96 orang, terdiri dari kelompok kasus berjumlah 48 orang dan kelompok kontrolberjumlah 48 orang yang dihitung dengan teknik purposive sampling, Hasil penelitian menyatakanbahwa jenis lantai rumah sebagian besar kedap air yaitu 63 rumah (65,6%), luas ventilasi memenuhisyarat yaitu 55 rumah (57,3%), pencahayaan alami memenuhi syarat yaitu 75 rumah (78,1%) dankepadatan huniannya memenuhi syarat yaitu 76 rumah (79,2%). Ada hubungan antara jenis lantai (pvalue = 0,018; OR = 2,846), luas ventilasi (p value = 0,023; OR = 2,600), pencahayaan alami (pvalue = 0,026; OR = 3,182) dan kepadatan hunian (p value = 0,003; OR = 5,500) dengan kejadianTB Paru di Wilayah Puskesmas II Ajibarang Tahun 2015. Kesimpulan dari penelitian ini adalah adahubungan antara kepadatan hunian dengan kejadian TB Paru. Penelitian ini perlu dikembangkanlebih lanjut dengan meneliti faktor lain yang dapat mempengaruhi kejadian TB paru dari aspekperilaku keluarga penderita TB paru.
Latar belakang Scabies adalah penyakit kulit menular disebabkan oleh tungau scarcoptes scabiei varian huminus. Ditandai dengan rasa gatal terutama pada malam hari. Scabies mudah menular melalui kontak langsung maupun tidak langsung. Penyakit scabies umunya ditemukan pada lingkungan kepadatan penghuni tinggi seperti penjara, panti asuhan, dan pondok pesantren. Scabies dapat disebabkan oleh sanitasi lingkungan dan perilaku yang kurang baik. Tujuan penelitian untuk menganalisis hubungan sanitasi asrama dan personal hygiene santri dengan kejadian scabies di Pondok Pesantren Al Ikhsan Desa Beji Kecamatan Kedungbanteng Kabupaten Banyamas. Jenis penelitian ini adalah observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Sampel dalam penelitian ini santri asrama putri Pondok Pesantren Al Ikhsan sebanyak 93 orang dengan metode proportional random sampling. Pengumpulan data dengan observasi, wawancara dan pengukuran. Analisis data menggunakan analisis univariat dan bivariate dengan uji statistik chi square (X2). Hasil penelitian terdapat 56 orang (60,2%) positif scabies dan 37 orang (39,8%) negatif scabies. Hasil uji statistik chi square (X2) analisis bivariate sanitasi asrama dengan kejadian scabies (p = 0,010, PR = 4,477 (CI = 0,724-27.671)) ada hubungan sanitasi asrama dengan kejadian scabies. Personal hygiene dengan kejadian scabies (p = 0,000, PR = 2,611 (CI = 1,480-4,608)) ada hubungan personal hygiene santri dengan kejadian scabies. Kesimpulan penelitian adalah ada hubungan sanitasi asrama dan personal hygiene dengan kejadian scabies di Pondok Pesantren Al Ikhsan. Disarankan untuk pengelola pondok pesantren untuk memperbaki kondisi sanitasi asrama dan memantau kesehatan santri, untuk santri sebaiknya memperhatikan kebersihan diri dan kesehatan, untuk dinas kesehatan membantu menangani masalah scabies di pondok pesantren.
Jumlah penduduk Desa Krakal 6.386 jiwa (1.867 KK), 2.029 jiwa (691 KK) atau sebesar 37%, diantaranya masih belum mempunyai jamban. Keberadaan wirausaha sanitasi telah berhasil meningkatkan jumlah kepemilikan jamban keluarga. Terbukti jamban yang dibangun sebanyak 80 buah. Sedangkan jamban yang dibangun oleh pihak lain pada periode waktu yang sama hanya 90 buah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pengetahuan, sikap, terhadap kepemilikan produk jamban pada wirausaha sanitasi. Jenis penelitian ini adalah penelitian observasi analitik dengan pendekatan cross sectional (potong lintang). Penelitian dilakukan pada tanggal 1 Mei sampai 15 Juni 2016. Lokasi penelitian di Desa Krakal Kecamatan Alian Kabupaten Kebumen. Sampel (responden) dari penelitian ini adalah 40 kepala keluarga yang memiliki produk jamban pada wirausaha sanitasi dan 45 kepala keluarga yang memiliki produk lain Penelitian dilaksanakan dengan cara pengisian kuesiner yang dilakukan responden. Analisis data dilakukan dengan analisis Univariat dan Analisis Bivariat (Chi Square). Hasil uji statistik menunjukkan bahwa pengetahuan mempunyai p value =0,023 0,05 yang berarti ada hubungan pengetahuan masyarakat dalam menentukan kepemilikan jamban , sikap mempunyai p value =0,000 0,005 yang berarti ada hubungan sikap masyarakat dalam menentukan kepemilikan jamban. Hal tersebut menyimpulkan bahwa pengetahuan dan sikap mempunyai hubungan terhadap kepemilikan produk jamban.
AbstrakSumur gali merupakan sarana penyediaan air bersih yang digunakan oleh masyarakat untuk memenuhikebutuhan sehari-hari. Kualitas air bersih harus memenuhi syarat mikrobiologis. Penelitian inibertujuan untuk mengetahui hubungan jarak penampungan tinja dengan kualitas mikrobiologis(Coliform) air sumur gali di Desa Sumampir Kecamatan Rembang Kabupaten Purbalingga. Jenispenelitian yang digunakan yaitu Observasional dengan pendekatan Cross Sectional, penelitian inidilakukan untuk mendapatkan ada tidaknya hubungan jarak penampungan tinja dengan kualitasmikrobiologis (Coliform) air sumur gali. Kandungan Coliform air bersih dibandingkan denganPermenkes No.416/ MENKES/PER/IX/1990 tentang Syarat-syarat dan Pengawasan Air. pemeriksaankandungan Coliform diperiksa di Laboratorium Kesehatan Kabupaten Purbalingga. Hasil penelitianjarak penampungan tinja dengan kualitas mikrobiologis (Coliform) air sumur gali di Desa SumampirKecamatan Rembang Kabupaten Purbalingga dari 39 sampel, sebanyak 8 (20.5%) memenuhi syarat(11 m) dan 31 (79.5%) tidak memenuhi syarat (11 m). Hasil analisis hubungan jarak penampungantinja dengan kualitas mikrobiologis (Coliform) air sumur gali menggunakan Regresi Linearmenunjukkan nilai ρ 0,09 0,05, sehingga dapat disimpulkan tidak ada hubungan jarak penampungantinja dengan kualitas mikrobiologis (Coliform) air sumur gali. Saran yang diberikan kepadamasyarakat, masyarakat harus memperhatikan keadaan sanitasi disekitar sumur gali, dengan selalumenjaga kebersihan sumur gali.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.